Bagian 6

7.3K 381 6
                                    


Azan shubuh berkumandang. Gue tersentak mendengarnya. Gue bangkit dari tidur, namun badan ini rasanya tidak sanggup untuk bangkit.

Gue mencoba untuk bangkit sekuat tenaga, namun tidak bisa. Begitu sakit rasanya.

Gue merintih kesakitan.

"WOY ORANG BAWAH!!" Gue berteriak untuk memanggil Kendrick.

"Aduh sakittttttt." Gue terus merintih kesakitan.

Sekali lagi gue mencoba untuk bangkit dari tidur. Akhirnya gue bisa bangkit, meskipun rasa sakitnya lebih parah dari yang tadi.

Gue membuka kunci pintu kamar dan berjalan sepogohan menuruni anak tangga.

"WOYYY PERUT GUE SAKITTTT!"

Gue berhasil menuruni anak tangga. Gue berjalan menuju tempat tidur Kendrick.

"Awwww sakitttt." Lagi dan lagi gue merintih kesakitan.

"Kendrickkk!! Ken. Aduh sakitt."

"Hiks. Hiks. Bangun woyyy. Aduh sakit banget lagi!! Ken!!!"

Kendrick tidak juga bangun.

"KENDRICKK. PERUT GUE SAKITTT!! HIKS WOYYY!!"

Kendrick menarik tangan gue hingga gue ikut berbaring disebelahnya.

Gue kaget.

"Ka-kamu kena-kenapa?"

WHATTTT KENAPA SAKIT PERUT GUE TIBA-TIBA BERKURANG?? Gue membatin.

"Kok diam."

Setelah itu, tidak terdengar lagi suara khas baru bangun tidur Kendrick. Yang ada Kendrick memeluk gue dengan erat.

Pagi hari.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA."

Gue berteriak sekuat tenaga. Orang yang tidur disebelah gue terbangun dibuatnya.

"Lo apain gue semalam?" Gue mengambil selimut lalu menutup bagian sensitif dari tubuh gue.

Dengan wajah cengo, Kendrick menggeleng. Tidak tahu apa-apa.

"Saya tidak apa-apain kamu. Saya juga tidak tahu kenapa kamu ada disebelah saya!"

"Ehh bentar." Gue tampak mengingat.

"Oh iya, semalam perut gue sakit terus gue bangunin lo. Habis tu lo narik tangan gue sampai...... gue tidur disamping lo,"

"Setelahnya?" Tanya Kendrick pada gue.

"Gue nggak ingat apa-apa lagi."

"Perut kamu gimana? Masih sakit?"

Gue memegang perut. "Nggak sih. Tapi semalam sakit banget. Rasanya mau mati aja daripada rasain tu sakit."

"Kalau begitu kita ke dokter."

"Ha? Ngapain. Mau tespack??"

Gue langsung memukul mulut seksoy yang terlalu bar-bar ini.

I LOVE U, YOUNG LECTURER!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang