Bagian 16

4.9K 303 10
                                    


Kring... Kring... Kring...

Gue tersentak dari tidur. Gue bangkit dan mematikan alarm yang memiliki bunyi hampir mirip dengan bunyi bel.

Gue merenggangkan tubuh ke kanan dan ke kiri lalu menuju ke arah jendela untuk menghirup udara.

"Adem banget kayak gini." Lirih gue.

Gue menghela napas dalam-dalam. Setelahnya, pergi menuju dapur untuk membuat kopi. Walaupun gue nggak pande masak, tapi masalah minum meminum pandelah dikit buatnya.

Gue mengaduk agar gulanya rata. Lalu gue duduk di meja makan dengan ponsel yang sudah diletakkan sebelumnya disana.

Gue menikmati kopi dengan menonton drama korea disalah satu aplikasi terpecaya.

Gue tipikal orang yang paling anti nonton film atau drama yang romantis banget, tapi gue suka banget sama hal-hal yang berbau romantis. Ngebucin maybe. Tapi gue bingung sama siapa mau ngebucin, toh gue nggak punya cowok hehe (:

Cekrek.

Gue mendengar pintu utama apartment terbuka. Pertanda ada orang yang masuk ke dalam apartment. Sontak, gue kaget. Gue takut yang membuka pintu itu bukan Kendrick, melainkan orang yang sama dengan waktu yang berbeda.

Gue bangkit dari duduk lalu mengambil pisau dapur untuk senjata melawan. Gue berjalan hati-hati menuju sumber suara. Suara langkah kaki kian terdengar ditelinga gue. Bahkan, gue merasakan ada dua kaki yang berjalan, ada dua orang yang masuk ke dalam apartment.

"Tiga. Dua. Satu."

Gue mengitung mundur untuk menyiapkan diri jika itu benar orang yang sama yang waktu itu datang kerumah Kendrick.

"AAAAAAAA."  Gue teriak dalam kondisi mata tertutup dengan tangan kanan yang memegang pisau yang berada di depan orang yang baru datang.

"Apaan sii lo!!" Ketus salah satu orang yang baru datang.

Gue menghela napas lega saat suara orang yang gue kenal mulai berbicara.

"Astag...."

"....firullah." Kendrick memotong pembicaraan gue karena ia tau kalau gue bakal mengucapkan astaga.

"Gue pikir maling."

"Mikir dikit napa!! Ngak mungkin maling setampan dan sekece guee!!"

"Idih geer amat sii luu!! Tampang kayak ekor ibab aja bangga!!"

"Biasakan bertutur bicara yang sopan. Ngak berbicara kasar kayak tadi!!"

"Sayan...."

Gue dan Kendrick segera menatap ke arah sumber suara. Ke arah orang yang baru membuka pintu.

"Sayang?!" Tanya gue. Takut pendengaran gue bermasalah.

"Maksud saya. Sayangnya ponsel saya sudah berada di dalam tas. Tadi saya keluar sebentar untuk mengambil...."

"Dia bini gue!" Potong Kendrick.

"Bini?!!" HAHAHAHA. Gue tertawa. "Lo bercanda kan?"

I LOVE U, YOUNG LECTURER!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang