Bagian 12

5.1K 301 13
                                    


Bughh.

Kendrick memberikan bogeman khas miliknya.

"Siapa kamu?"

Cowok itu terkejut dan keluar kamar sebelum memberikan salam hangat kepada Kendrick--sebuah goresan kecil di pipi.

"Neysa. Ini saya Kendrick. Kamu dimana?" Tanya Kendrick yang tidak memperdulikan pipinya yang mengeluarkan darah.

"Kendrick." Lirih gue.

"Ken hiks. Gue dikamar mandi hiks."

Entah mengapa, rasanya untuk bangkit sangat susah sekali. Bahkan untuk berbicara saja gue gemetaran tingkat dewa.

Brak.

Kendrick mendobrak pintu kamar mandi yang gue kunci dari dalam.

"Kamu dimana?" Tanya Kendrick yang belum juga menemukan gue.

Gue melambaikan tangan kecil. "Gue disini hiks."

Gue duduk dipojok kamar mandi dengan memeluk lutut.

"Sekarang kamu sudah aman. Dia sudah pergi."

Gue bangkit dari duduk dan segera memeluk Kendrick. "Gue takut hiks." Setelah itu semuanya buram dan gue..... pingsan.

*****

Keesokan harinya...

Gue membuka mata perlahan saat mendengar suara berisik terdengar dari arah samping gue.

Ada Kendrick disana dengan sebuah napan yang sudah berada di meja kecil disamping tempat tidur gue.

"Bagaimana keadaan kamu? Sudah membaik?" Kendrick menyuguhkan gue dengan pertanyaan.

Gue menduduk badan dengan sedikit pertolongan sukarelawan dari Kendrick.

"Kepala gue sakit. Perut gue juga."

"Yasudah, nanti kita kedokter. Sebelum itu, kamu makan dulu sarapan yang saya buat."

Gue mengangguk lirih.

"Saya tunggu kamu diluar sekitar setengah jam lagi."

Gue mengangguk lagi.

Kendrick bangkit dari duduknya.

"Ken." Sapa gue sebelum Kendrick enyah dari kamar.

Kendrick membalikkan badannya kearah gue sebagai responnya.

Gue meraba pipi sendiri sebagai isyarat. "Pi..... pipi lo masih sakit?"

"Oh ini." Kendrick menekan pipinya yang tergores. "Sudah tidak sakit lagi."

Gue beroh ria.

"Baiklah. Saya tunggu kamu diruang tamu."

Di mobil.

"Ini."

Gue yang sedari tadi termenung menatap luar jendela, segera menoleh ke arah Kendrick.

"Apa ini?" Tanya gue mengambil sebuah kotak yang dibungkus layaknya sebuah kado.

"Buka saja."

I LOVE U, YOUNG LECTURER!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang