Bagian 27

5.3K 305 0
                                    


📍 HARI KEDUA 📍

Gue mengeliat dalam tidur. Sinaran cahaya matahari yang masuk dari celah gorden membuat gue menutup mata kembali untuk menimalisirkan cahaya yang masuk ke retina.

Gue membuka mata total saat teringat bahwa gue tidur di kamar Kendrick.

"Dia kemana?" Lirih gue bertanya sama diri sendiri.

Gue beranjak dari ranjang. Gue membulatkan mata saat darah segar mengalir diatas kasur.

Gue lagi menstru*si!!

Gue menepuk jidad pelan. "Bikin malu aja lo!!" Dumel gue terkhusus untuk diri sendiri.

"Kamu sudah bangun?" Tanya seseorang yang tiba-tiba datang dari pintu kamar utama.

Gue membalikkan badan segera agar Kendrick tidak melihat darah dari celana bagian belakang.

"Bapak bisa keluar sebentar?" Tanya gue langsung.

"Saya sudah melihat semuanya dari jam lima subuh tadi. Karena itu, saya tidak membangunkan kamu sholat subuh. Lagian saya suami kamu, jadi tidak masalah untuk hal yang begituan."

Iya nggak masalah. Tapi malunya itu sampe tujuh turunann!!! Gue membatin.

"Perlu saya bantu untuk membersihkannya?"

"Eh!! Tidak perlu, Pak. Saya bisa membersihkannya sendiri."

"Yasudah. Silahkan dibersihkan."

Gue mengangguk dan masih diam ditempat.

"Kenapa kamu tidak membersihkannya?" Tanya Kendrick.

"Bapak bisa keluar sejenak?"

"Kamu mengusir saya?" Tanya Kendrick.

Gue menggaruk tekuk yang tidak gatal. "Tidak, Pak. Saya hanya ingin membersihkannya tanpa harus dikawal seperti ini."

"Baiklah. Saya akan keluar dari sini."

Gue mengangguk tidak enak.

"Saya tunggu kamu di meja makan. Segerakan, jangan diperlama."

"Baik, Pak."

Lalu Kendrick keluar dari kamar. Gue mendekat ke arah pintu lalu menguncinya.

Gue mulai membersihkan darah ha*d agar nanti malam gue dan Kendrick bisa tidur nyenyak tanpa adanya darah. Lebih tepatnya biar gue nggak malu.

Setengah jam lebih telah berlalu, akhirnya gue menyelesaikan semuanya. Kini, gue sudah rapi dengan pakaian gamis kekinian dengan jilbab pasmina yang menutupi dada.

Gue keluar kamar menuju meja makan.

Di meja makan, Kendrick terkesima dengan penampilan tertutup gue. Bahkan, gue melihat betul bagaimana ia ternganga melihat gue yang baru datang.

"Pakk!!"

Gue melambaikan tangan dihadapan Kendrick untuk menyadarkannya.

I LOVE U, YOUNG LECTURER!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang