Merasa malu dengan perlakuan lembut yang di Terima nya dari bu Ayu barusan membuat nya terus menundukkan kepala nya dan tak berani menatap manik mata itu.
Percakapan pun terus berlanjut dengan sedikit diiringi tawa canda ke dua wanita itu hingga tak terasa waktu pun telah berlalu begitu saja. Waktu telah menunjukkan pukul tiga sore, dan bu Rima pun pamit untuk pulang.
"Kenapa terburu-buru, lebih baik makan malam bersama dulu disini" Ajak bu Ayu.
"Terimakasih bu sebelum nya, namun ini sudah terlalu sore kasian anak-anak di rumah." Tolak bu Rima sopan.
"Ya sudah kalo begitu, ini bawalah untuk anak-anak mu di rumah" Tawar bu Ayu sambil menyerah kan tiga kantung bingkisan kepada bu Rima.
"Terimakasih bu, maaf sudah merepotkan" Jawab bu Rima.
"Kamu ini seperti sama siapa saja"
"Oh iya, Ridah jangan lupa bekerja dengan baik jangan membuat masalah buat bu Ayu juga saya." Pesan bu Rima.
"Baik bu InsyaAllah, Ridah ingat." Jawab ridah sopan.
"Ya sudah saya pulang dulu, mari bu assalamu'alaikum." Pamit bu Rima sambil melenggang pergi memasuki mobil nya.
Mobil hitam itu pun berlalu meninggalkan halaman rumah. Bu Rima membuka sedikit kaca mobilnya dan melambaikan tangannya sambil tersenyum hingga akhirnya menghilang dari pandangan.
"Mari nak, kita masuk" Ajak bu Ayu pada ridah yang masih menatap jalanan.
"Hmm, baik bu" Jawab ridah sopan, dan segera mengikuti bu Ayu masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Teteh Santri
RomantizmRidah fuadi, seorang gadis desa yang mencoba merantau ke perkotaan hanya untuk mencari pengalaman serta mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup nya beserta neneknya dengan berbekal pengalaman nya selama di pondok pesantren. Suatu awal yang t...