"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Hyunsuk yang menghampiriku di serambi pondok.
Aku menggelengkan kepalaku.
"Tidak ada yang terjadi hyun. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku" Ucapku
"Sudah tugasku. Karna kau adalah bagian dari keluargaku" Ucapnya
"Kita keluarga kan?" Tanyanya
"Kita keluarga. Kalian semua keluargaku" Ucapku kemudian terdiam.
Menikmati kesunyian tengah malam seperti ini adalah kebiasaan lainku selain duduk menanti senja.
Aku tak pernah berani memejamkan mataku sebelum lewat tengah malam. Jujur saja aku takut.
Mimpi buruk itu selalu datang menjelang tengah malam. Hingga aku terbiasa tidur menjelang pagi. Yang untungnya jam kerjaku bukan pagi pagi buta seperti Jaehyuk.
"Kau tak mengantuk Yosh" Ucap Hyunsuk
Aku menatap Hyunsuk yang sudah terlihat mengantuk.
"Tidurlah hyun, aku masih ingin disini" ucapku
"Jangan terlalu sering begadang, kesehatanmu lebih penting" Ucap Hyunsuk menepuk bahu kiriku
"Selamat malam Yoshi" Pamitnya
"Malam hyun, semoga mimpimu indah malam ini" Balasku
Terdengar derit pintu ditutup dari arah kamar Hyunsuk . Tandanya Kakak tertua kami itu sudah berada di kamar ternyamannya.
Dan aku sendiri lagi.
"Mau kopi"
"Astaga Haruto, kau mengagetkanku" Ucapku pada sosok tinggi yang baru saja duduk di sebelahku
"Cappucino kesuakaanmu" Haruto menyodorkan secangkir kopi favoriteku
"Kau tak tidur haru?" Tanyaku
Haruto meletakan cangkir kopinya di tengah tengah kami duduk.
"Aku sama sepertimu" Ucapnya membuatku menoleh
"Kau …"
"Mimpi buruk yang sama dimana aku tak pernah ingin tidur walau sekejap" ucapnya
"Awalnya ku fikir aku hanya terlalu lelah sampai bermimpi buruk, tapi itu terjadi setiap kali aku memejamkan mata" Ucapnya
"Sejak kapan?" Tanyaku
"Hampir setahun lebih"
"Ku fikir hanya aku sendiri yang mengalaminya. Tapi malam itu aku melihatmu duduk disini sampai menjelang pagi. Dan kau melakukannya setiap malam selama setahun aku mengalami mimpi buruk itu"
Aku terdiam.
Nyatanya bukan hanya aku yang tersiksa disini
"Sejak kapan?" Tanya Haruto
"Apa kau percaya jika aku katakan aku mengalaminya sejak pertama kali aku datang kesini" Jawabku
Haruto hampir tersedak mendengar jawabanku
"Kau…."
"Astaga Yoshi.. Jadi alasanmu mencari kerja yang dimulai tengah hari itu, karna ini?" Tanyanya
Aku mengangguk.
"Aku hanya bisa tidur tenang saat pagi menjelang. Sebenarnya aku ingin mengambil jam kerja malam saja. Tapi kau tau sendiri Hyunsuk dan Jihoon melarang kita bekerja malam hari" Tuturku
Haruto mengangguk.
"Aku sepertimu juga Yosh.. Mungkin bedanya aku sama sekali tak sanggup memejamkan mata saat malam atau menjelang pagi" Ucapnya lesu
"Lalu kapan kau tidur?" Tanyaku
"Tengah hari. Saat Langit benar benar terang sepenuhnya." Jawabnya
"Kau tau yosh bahkan saat langit hanya mendung pun, aku tak bisa untuk sekedar memejamkan mata." Lanjutnya
Aku menyeruput cappucino yang Haruto buatkan untukku. Menikmati rasa yang sudah tak asing lagi di lidahku.
"Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanyaku
Haruto mengedikkan bahunya
"Aku sering membolos. Untungnya bos ku mengerti keadaanku sehingga aku lebih banyak mengerjakan pekerjaanku di rumah" Jawabnya
"Percaya tidak bosku itu hampir sama dengan kita. Dulu dia pernah tinggal disini katanya" Ucap Haruto
Aku menatap Haruto bingung "Dia pernah tinggal disini? Kau yakin?" Tanyaku
Haruto mengangguk.
"Rumahnya di sebelah pondok kita katanya" Jawab Haruto
"Lahan kosong yang luas itu" Ucapku
"Mungkin" sahut Haruto
"Disini tidak ada lahan lain kan, semua rumah berpenghuni sejak dulu. Hanya itu lahan kosong yang sepertinya bekas rumah" Lanjutnya
"Kapan dia pindah tepatnya?" Tanyaku
"Kau seperti penasaran yosh" Ucap haruto
"Aku …."
Haruto tersenyum "Dia pindah 10 tahun lalu" Jawabnya
10 tahun lalu berarti saat aku datang bos haruto itu masih disini.
Kemungkinan orang itu tau apa yang ku cari
Haduh , bagaimana ini .. ada ide tapi bingung gimana ngerangkai kata katanya .. Ampun deeeh jadinya stuck banget 😭😭😭
Makasih buat yang mau baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Pondok Treasure
Fanfic12 pemuda yang dipersatukan takdir dengan keadaan yang hampir serupa , akankah tuhan berbaik hati memberi bahagia bagi mereka ?