Dua belas

5 1 0
                                    

"Hey kau....."


"Sayang kau sudah datang" Seorang pria tinggi berjas rapi masuk menginterupsi ucapan nyonya Park

"Ah siapa mereka?" Tanyanya saat menemukan dua orang pemuda asing tengah duduk bersama istrinya

Nyonya park menoleh dan tersenyum. Dia lalu menghampiri suaminya yang tak lain adalah Presdir Park yang Hyunsuk dan Jihoon tunggu

"Duduklah. Mereka tamumu sayang. Kurasa mereka datang dari jauh" Ucapnya sambil duduk dan menepuk sofa kosong di sebelahnya

"Selamat siang tuan" Ucap Hyunsuk dan Jihoon berbarengan

"Siang." Jawab Presdir Park sambil menatap keduanya

"Jadi ada perlu apa?" Tanyanya tanpa basa basi

Hyunsuk menyenggol Jihoon yang kembali terdiam.

"Ah ini"

Dengan kaku Jihoon menyodorkan map coklat yang dikeluarkan dari dalam ranselnya

"Paman Seo menyuruhku datang kemari" Ucap Jihoon gugup

Jihoon memberanikan diri menatap kedua mata yang memiliki warna yang sama persis dengannya itu. Memperhatikan bagaimana sosok di depannya tengah membaca berkas yang Seo Johnny titipkan semalam.

Tes!! Air matanya tak bisa ditahan lagi. Jihoon tiba tiba menangis membuat nyonya Park terkejut, namun Jihoon sadar segera menghapus air matanya.

"Ah maaf aku …"

Grep Tangan kokoh itu merangkul tubuh kecil Jihoon kedalam dekapannya.

"Akhirnya.. Terima kasih Tuhan. Terima kasih"

Park Chanyeol menangis sambil memeluk Jihoon erat, mengecup puncak kepala pemuda itu berkali kali. Laki laki itu bahkan mengabaikan sang istri yang terkejut dibuatnya.



Sudah hampir 15 tahun lamanya Kang Seulgi tidak pernah melihat air mata setetes pun  jatuh dari mata tajam suaminya itu, tapi hari ini Seulgi melihatnya lagi.

Nyonya Park Seulgi kembali melihat bagaimana pipi tirus suaminya kembali dibasahi aliran air mata yang sejak lama tak pernah jatuh dari mata suaminya. Entah Seulgi harus bahagia atau sedih melihat sang suami meluapkan perasaannya sekarang.

"Permisi" Yura masuk ke ruangan itu

"Chan, ada apa?" Wanita itu kaget melihat sang adik menangis sambil memeluk pemuda yang tadi dibawanya ke ruangan itu

"Noona.. Sayang.. " Chanyeol mendongak menatap Yura dan Seulgi bergantian

Matanya memerah dan masih mengeluarkan buliran air mata.

Chanyeol menarik Jihoon agar menghadap kedua wanita yang duduk di hadapan mereka. Tangan besarnya menyentuh wajah sembab Jihoon yang tak bisa berhenti menangis.

Dengan lembut Chanyeol menghapus air mata Jihoon.

"Lihat.  Coba kalian perhatikan dia. Seulgi sayang lihat dia.. Noona lihat.. Dia kembali" Ucap Chanyeol parau

"Putraku kembali" Ucapnya lagi

"Sayang/Chan" Kedua wanita itu berseru kaget

Seulgi segera menghampiri Jihoon dan memeluknya erat. Sama seperti yang Chanyeol lakukan tadi. Seulgi pun menciumi putranya dengan penuh haru. Yura ikut menangis. Begitupun Hyunsuk yang tak henti mengelap air matanya yang tak juga mau surut. Pemuda Choi itu bahagia, pada akhirnya Jihoin sahabatnya mrnemukan orang tuanya.












Nagis gak? Nangis gak?
Aku siih enggak, cuma sedikit berlinang air mata aja hehe

Selamat membaca ..

Pondok TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang