Tujuh belas

16 0 0
                                        

"Bagaimana perkembangannya dokter?" Tanya Johnny

Dokter Moon hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Semuanya masih sama. Dia seolah kehilangan semangat hidupnya. Dua bulan terakhir dia berkali-kali berusaha mengakhiri hidupnya. Kau tau apa yang dia katakan John?" Taeil menatap Johnny sendu

"Apa? Dia mengatakan apa?" Tanya Johnny

"Dia ingin menyusul Jaehyun" Jawab Taeil

"Jaehyun? Apa maksudnya?" Tanya Johnny yang dibalas gelengan dokter mood

"Ku rasa ada yang diam diam mencari keberadaannya, dan memberitahu dia sesuatu hal tentang sahabat dekatnya itu. Dia sudah tak aman disini John" Ucap Taeil

"Biarkan aku membawanya" Ucap Johnny

"Apa maksudmu John?" Tanya Taeil

"Dia akan ikut bersamaku. Aku yang akan merawatnya bersama anak-anak. Ku harap dia sembuh setelah bertemu mereka" Jawab Johnny

"Tapi …."

"Salah satu dari mereka sedang mendalami ilmu kedokteran dan juga psikologi. Jadi kau tak perlu khawatir" Ucap Johnny membuat Taeil mau tak mau menurut saja pada keputusan pria itu

Hari itu Johnny mengunjungi salah satu Rumah sakit Jiwa milik sahabatnya, tentu saja untuk mengunjungi sahabatnya yang lain yang di rawat disana sejak beberapa tahun terakhir. Sebelum menemui Taeil, Johnny spat mampir ke ruangan rawat sahabatnya yang hanya diam menatap kosong jendela kamar. Tak ada perubahan apapun yang Johnny lihat kecuali raut frustasi sahabatnya itu yang semakin menjadi.



"Aku janji kau akan sembuh" Gumam Johnny sebelum kembali masuk ke dalam ruangan putih tempat sahabatnya tinggal beberapa tahun ini

"Yong, apa kabar?"

Hening tak ada jawaban

"Ku mohon bertahanlah sebentar lagi"

Masih tak ada jawaban, karna sosok Taeyong masih betah menatap kosong jendela kamarnya

"Ikutlah bersamaku. Aku akan membawamu bersamaku"

Taeyong masih diam dalam dunianya sendiri

"Aku akan mempertemukanmu dengannya"

Kriet suara ranjang yang berderit, Taeyong mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Johnny

"Dia tumbuh dengan baik. Dia tampan seperti kakakmu. Dan dia sangat merindukanmu" Ucapan Johnnya membuat raut wajah Taeyong sedikit berubah

"Ha..haruto" Bisik Taeyong namun Johnny mendengarnya

"Dia menunggumu" Ucap Johnny

"Ba..wa aku pe..pergi John" Ucap Taeyong terbata

Johnny rersenyum. "Secepatnya. Hanya tinggal menunggu Taeil membereskan keperluanmu" Ucap Johnny


"Paman mobilnya sudah siap. Kita bisa pergi sekarang kan. Aku tak nyaman disini" Suara Jaehyuk terdengar diiringi tubuh tinggi yang muncul di balik pintu

"Jae.. Jaehyun. Hiks Jaehyun" Taeyong terisak saat melihat Jaehyuk berdiri di sebelah Johnny

"Dia akan baik baik saja Yong. Mereka akan kembali. Percayalah" Ucap Johnny menenangkan Taeyong

"Maafkan aku Jae.. Maafkan aku" Taeyong kembali menatap kosong setelah mengucap kata maaf

"Kita akan menemukannya secepatnya" Ucap Johnny kemudian berbalik sebab Taeil terlihat muncul di balik pintu

"Semua sudah beres. Taeyong sudah bisa kau bawa sekarang juga" Ucap Taeil

Johnny mengangguk "Terima kasih il" Ucapnya

"Tak perlu berterima kasih begitu John, Taeyong juga sahabatku. Berhati-hatilah, hubungi aku jika terjadi sesuatu, aku akan mengunjungimu nanti" Ucpa Taeil

"Baiklah. Ayo kita pulang Yong"

Johnny meraih kursi roda di sebelah ranjang Taeyong , membantu pria itu untuk duduk dan membawanya pergi dari ruangan pengap tempat pria itu menghabiskan waktunya beberap tahun terakhir.













Di sisi lain Yoshi terlihat melamun menatap hamparan luas halaman rumah Johnny. Pikirannya kacau sejak Mashiho di culik. Dia tak lagi bekerja, begitupun yang lain. Toko Jihoon bahkan sengaja di tutup. Sengaja atas perintah Chanyeol. Pria Park itu tak ingin lagi kehilangan salah satu dari anak-anak itu.

Mereka bersebelas berkumpul di rumah Johnny. Chanyeol memanggil guru untuk mereka agar kembali bersekolah  dan mempelajari bisnis. Bagaimanapun mereka terlahir sebagai pewaris perusahaan keluarga mereka. Meski rasanya aneh karna usia mereka bukan lagi usia sekolah tapi mereka berhak mendapat pendidikan yang layak. Setidaknya begitu yang diucapkan Park Yoora saat tante dari Jihoon itu datang mengunjungi mereka.













Yeaaay aku up .. Alhamdulillah dapet hidayah meskipun hanya satu chapter wkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pondok TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang