Lima belas

7 0 0
                                    

Brakk!!!

"Paman … Mashi di culik" Haruto datang dengan nafas terengah-engah

"Haruto" Doyoung segera memapah Haruto untuk duduk

"Minumlah" Jihoon menyodorkan segelas air untuk Haruto

"Mahiho tidak ada dimana-mana. Tapi aku menemukan ini" Haruto mengeluarkan selembar foto dari saku bajunya

"Hiks … ibu" Asahi menangis melihat foto seorang wanita yang beberapa hari lalu Yoshi tunjukan padanya. Photo ibunya, ibu kandungnya.

Haruto membalikkan lembar photo tersebut dan terpampanglah tulisan dengan tinta merah disana

"Dia akan bernasib sama seperti ibunya" Doyoung menutup mulut tak percaya dengan apa yang dia baca

"Wanita gila itu" Jaehyuk mengepal emosi

"Aku harus membuat perhitungan dengannya" Ucap Jaehyuk emosi. Pemuda itu berdiri dan melangkah meninggalkan mereka

"Kau tidak bisa menemuinya begitu saja" Seseorang menahan tangannya

"Jeongwoo"

"Lepaskan aku. Aku tau wanita gila itu yang membawa Mashiho" Jaehyuk berontak

"Tapi percuma jae,mereka sudah pergi meninggalkan Jeju" Junghwan menghentikan langkahku

"Aku melacak handphonenya tadi dan posisinya di Busan"

Ucapan Junghwan tak hanya membuat Jaehyuk terduduk lemas tapi juga semua yang disana. Asahi bahkan menangis semakin keras.

"Aku harus mengatakan apa pada Yoshi. Dia pasti sangat merasa bersalah" Jaehyuk terisak

"Kau tak perlu khawatir nak, kami yang akan menjelaskan padanya" Chanyeol menepuk bahu Jaehyuk

"Terima kasih paman" Ucap Jaehyuk,

Chanyeol tersenyum. Pemuda di depannya mengingatkan Chanyeol pada sosok Jung Sehun,kakak kandung Jung Jaehyun yang menghilang bersama istrinya.

"Dia memang keponakan Jaehyun,Yeol. Mereka berdua itu anak kecil yang selalu Jaehyun bawa saat meeting dulu" Johnny menjelaskan sambil menunjuk Jaehyuk dan Yedam






Pondok TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang