"Apa yang kau lakukan Oluo?" Tanya Petra
"Bersiap untuk mengumpulkan kayu bakar" Jawabnya
"Kita pulang sekarang" Levi berjalan memotong jarak antara Petra dan Oluo dengan kuda hitamnya.
"Pulang? Maksudmu kembali ke dalam tembok?" Tanya Oluo
"Ya begitulah kira-kira" Sambung Petra
"Kami tidak perlu mengemasi barang-barang, Kapten?" Tanya Eld
"Kita tidak membutuhkannya" Jawab Levi seraya menarik tali pengait kudanya. Kemudian ia menaikinya dan bergegas pergi dari base campnya.
"Syukurlah, aku ingin bertemu dengan keluargaku" Gunther nampaknya sudah siap dengan kudanya.
Akhirnya mereka semua menempuh perjalanan menuju tembok Maria. Sejauh ini, mereka belum melihat Titan lagi selama kepergiannya dari dalam tembok. Mereka harap dalam perjalanan ini semuanya aman-aman saja.
Jarak mereka dengan gerbang tembok Maria tinggal beberapa meter lagi. Namun rupanya Eld merasa tanah di sekitarnya berguncang cukup keras, ia melihat sekelilingnya, ia terkejut mendapati Titan Abnormal yang berlari menghampiri mereka.
"KAPTEN! TITAN ABNORMAL! ARAH JARUM JAM 5!" Teriak Eld histeris
Semua terfokus pada titik dimana Titan Abnormal itu berada, mereka mempercepat laju kudanya. Levi berharap mereka tidak harus berurusan dengan makhluk itu saat ini, namun rupanya keadaan menggagalkan rencananya tersebut.
"Kapten! Dia mendekat!" Teriak Petra
"Pecah formasi! Incar tengkuknya! Aku akan menjadi umpan!" Perintah Levi
Mereka semua mulai berpencar, menjauh dari Levi yang kini berada tepat di depan Titan tersebut. Levi masih terus melaju tanpa menghiraukan Titan yang berada di belakangnya, ia bisa saja langsung menebasnya jika memang situasi memungkinkan, hanya saja obstacle diluar tembok sedikit sulit karena hanya terdapat hamparan rumput hijau, alat 3dm tidak diuntungkan disini.
"Tikus sialan!" Hardik Levi
"Oluo lakukan sesuatu!" Teriak Eld
"Kapten bilang incar saja tengkuknya!" Teriak Eld lagi
"KAPTEN! AWAS!"
Oluo nekat menembak alat 3dmnya tepat pada tengkuk Titan tersebut, ia harap Titan tersebut tidak menyadari pergerakannya. Jika dilihat dari posisi seharusnya Oluo dapat menebas tengkuknya karena Oluo berada tepat dibelakangnya.
Ia hampir mendekati Titan tersebut, sampai usahanya gagal karena Titan tersebut menyadari kehadiran Oluo. Titan tersebut berhasil menangkap Oluo, menggenggamnya seperti manusia yang sedang menggenggam sebuah lolipop.
"Sial!" Pekik Oluo
"Oluo!" Teriak Petra
Petra menebas jari-jari Titan tersebut sebelum Titan Abnormal itu merobek tubuh Oluo menjadi dua bagian dan melahapnya. Iapun berhasil membebaskan Oluo.
Karena posisinya yang berubah, Gunther mengambil kesempatan ini untuk merobek kaki Titan tersebut. Gunther memberi aba-aba pada Eld untuk menebas bagian kirinya. Usahanya berhasil dengan mulus, kini Titan tersebut telah terjatuh karena keseimbangannya telah Gunther dan Eld hancurkan.
Oluo yang berhasil lolos kini kembali menyambar tengkuk sang Titan, dirasa sudah cukup payah untuk menyerang, Oluo kemudian menebas tengkuk Titan tersebut.
Tak butuh waktu lama, Titan Abnormal itupun berhasil mereka jatuhkan.
Setelah itu, mereka kembali menunggangi kudanya masing-masing, sebelum Titan lainnya datang menyambut mereka.
Formasi kembali di satukan, Levi yang berada jauh di depan memperlambat laju kudanya.
"Kerja bagus" Ucap Levi
Semua kadet tersenyum bangga melihat pencapaian dari hasil kerja sama timnya tersebut.
"Wohoo tadi itu keren sekali!" Seru Eld
"Perhatikan jalanmu! Sebentar lagi kita sampai!" Ujar Gunther
"Tapi sepertinya lukamu cukup parah, Oluo" Petra memperhatikan bahu dan lengan kiri Oluo yang terluka akibat kuku Titan Abnormal yang cukup tajam.
"Setelah sampai di dalam, aku akan pergi pada ahli medis" Ucap Oluo
Tak lama kemudian mereka tiba di dalam tembok Maria. Oluo diberi keringanan untuk beristirahat di barack karena lukanya, sedangkan kadet lain masi harus mengikuti perundingan bersama Komandan Erwin.
Mereka memasuki ruangan yang berisikan para Pasukan baru dan juga Erwin.
"Bagaimana perjalananmu, Levi?" Tanya Erwin
"Tidak begitu mulus, satu tikus berhasil memecah formasiku tadi" Jawab Levi
"Datang dengan nyawa yang masih tersimpan sudah tentu menjadi sebuah keajaiban bukan?" Balas Erwin
"Langsung saja, ada apa kau memanggilku kemari?"
Tiba-tiba saja seseorang mendobrak pintu dengan kencang. Memunculkan wajah berbinarnya dari balik pintu ruangan tersebut.
"Erwin! Ah Levi! Kapan kau tiba?"
"Beberapa waktu yang lalu"
"Ada apa Hanji?" Erwin tampak memperhatikan peta yang berada diatas meja besar di hadapannya.
"Bocah Titan itu sudah aku amankan!" Seru Hanji
"Bocah Titan?" Levi tampak kebingungan
Tentu saja Eld, Gunther dan Petra sama terkejutnya dengan Kapten mereka, apa yang mereka lewatkan selama berada diluar tembok?
"Tunggu, apa itu? Spesies menjijikan lainnya?" Rupanya Levi sedikit menaiki nada bicaranya saat ini
"Cerita yang panjang, tapi itulah alasanku memanggilmu kemari" Ujar Erwin
Levi tidak menjawab ucapan Erwin, ia lebih memilih memperhatikan gerak-gerik Hanji.
"Baiklah, jadi... Seorang bocah laki-laki yang berhasil masuk sebagai Pasukan Pengintai adalah seorang Titan berakal"
"APA?!"
Moshi-moshi~ uhuy 3 kali up dalam sehari, mantappu jiwa kan? Jangan lupa vote nya gais! See u next chapt!
KAMU SEDANG MEMBACA
I HOPE [LEVI X PETRA] {END}
FanfictionPetra, Petra Ral. Ialah seseorang yang tangguh, kuat, juga pandai. Ia berhasil masuk ke dalam salah satu Pasukan Elit bersama dengan rekan-rekannya. Menjadi Pasukan Pengintai memanglah bukan hal mudah, apalagi di usianya yang masih belia. Ia berani...