#12 Welldone

769 96 4
                                    

"Kapten..." Petra nampak gusar

"Tenang saja, aku akan kembali setelah matahari terbenam" Ucap Levi sembari mengelus pelan pucuk kepala Petra

"Kalau begitu aku akan pergi menyiapkan makan malam"

~~~

"Eren kau sudah berusaha cukup keras" Ujar Eld

"Ah ya, besok aku akan berusaha lebih maksimal dari ini"

Eren dan kadet lainnya baru saja selesai berlatih bersama, kini saatnya ia melanjutkan penelitiannya bersama Hanji, karena Hanji sudah tiba disini 1 setengah jam yang lalu.

"Baiklah, Eren. Kau siap?" Ucap Hanji sembari mencengkram bahunya

"Aku selalu siap!"

"Yosh... Moblit siapkan semuanya!"

Dilain sisi para anggota Pasukan Elite tengah beristirahat di dalam base.

"Bocah itu, lumayan juga" Ujar Gunther

"Jiwa mudanya sangat membara"

Kemudian Petra datang menghampiri rekan-rekannya

"Dari mana saja kau?" Tanya Oluo

"Menyiapkan makan malam, kenapa? Atau kau lebih suka memakan rumput yang ada disana?" Petra menunjuk rumput liar di pekarangan base ini

"Dia sedang datang bulan" Bisik Eld

"Sepertinya begitu"

"Aku tidak sedang datang bulan!!!" Petra kesal dibuatnya

"Ngomong-ngomong, dimana Kapten?"

"Ia sedang kembali ke kota, sepertinya ia akan tiba setelah matahari terbenam" Ujar Petra

"Seorang diri? Nyali Kapten besar sekali" Eld ternganga mendengar jawaban Petra

"Ia akan baik-baik saja, percayalah. Lagi pula Blackie cukup cepat untuk ukuran seekor kuda" Ucap Gunther seraya memainkan bunga yang ia petik tadi, dandelion.

"Blackie?"

"Kau tidak tahu, Petra? Blackie adalah kuda milik Kapten, kami sepakat untuk memberikan panggilan itu padanya"

"Yah kuharap ia baik-baik saja" Petra menggenggam erat dadanya

~~~

Perjalanan Levi nampaknya tidak begitu mulus, sementara ia berkuda sendirian tanpa rekan-rekannya. Mau tak mau ia harus memilih untuk menghindari serangan Titan dari pada harus menjual nyawanya.

Dalam perjalanannya, pikirannya masih saja bertaut pada perkataan Petra, ia tidak percaya akan mengedengar hal semacam itu dari kadetnya sendiri. Apapun itu, sudah menjadikan kekuatan tersendiri bagi Levi. Semua beban yang ia pikul rasanya sedikit demi sedikit mulai terlepas. Karena hari sudah mulai gelap, Levi mempercepat laju kudanya.

Tak jauh dari sana, Erwin tengah menunggu kedatangan Levi. Erwin mendapat kabar genting yang harus segera ia sampaikan padanya, karena ini bergantung pada kelangsungan hidup Eren, yang diakui sebagai masa depan manusia di dalam tembok.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu, muncul lah sosok yang sedari tadi Erwin tunggu-tunggu. Levi berdiri disana dengan cangkir berisi air teh yang ia bawa.

"Jadi ada apa?"

"Levi, besok aku akan mengirim seluruh pasukan baru menuju basemu" Tegas Erwin

"Untuk apa?" Levi mengangkat sebelah alisnya

"Aku mendapat kabar tentang dalang dibalik semuanya, aku hanya mengantisipasi, setelah melihat skill dari beberapa prajurit baru kurasa itu sudah cukup"

"Hm... Baiklah kalau begitu" Levi pun hendak menghirup aroma tehnya.

"Teh ini... Aku menyukai teh yang lain" Ucap Levi sembari memandangi cangkirnya

"Bukankah selama ini kau selalu menyukai teh nya?" Tanya Erwin

"Tidak lagi... Teh yang dibuatnya bisa lebih dari ini" Levi mulai melantur, Erwin sama sekali tidak mengerti apa yang Levi katakan, namun baiklah terserah dia saja.

"Kalau begitu, datanglah sebelum siang"

"Kau akan kembali sekarang?"

"Ya... Para babu ku tengah menungguku diatas meja makan" Kemudian Levi menghilang di balik pintu

Levi berjalan meninggalkan tempat tersebut, sebelum akhirnya ia berpapasan dengan seorang rekannya

"Oh, Levi"

Levi menatap wajahnya, sama sekali tidak membalas sapaannya.

"Hee? Kau tidak ingin menyapaku?"

Levi masih terus menatapnya, Levi menghela nafasnya "Nanaba"

Merasa namanya disebut, wanita itu berjalan menghampiri Levi lebih dekat.

"Yo! Ini aku, bagaimana keadaanmu?"

"Seperti yang kau lihat"

Nanaba merasa ada sesuatu yang hilang dari rekannya tersebut, "Hm? Tak biasanya kau sedingin ini"

"Aku selalu seperti ini"

Levi hanya terus menatapnya dan sesekali mengawasi keadaan sekitarnya.

"Karena kau baru saja tiba kemari, bagaimana jika sedikit berbincang denganku?"

"Aku harus segera kembali, lain kali saja"

"Hee? Ini benar-benar bukan dirimu yang biasanya" Ucap Nanaba sembari berkecak pinggang

"Seseorang tengah menungguku untuk kembali" Kemudian Levi melesat pergi dari hadapan Nanaba

"Hm.. Begitu, jadi kau telah menemukannya. Baguslah, Levi"

~~~

Dalam perjalanannya, Levi memilih untuk lebih santai dari sebelumnya. Karena ia tahu Titan tidak akan banyak beraktivitas saat matahari mulai terbenam.

Ia menghirup udara segar, angin yang dibawa dan pemandangan senja sangat serasi dengannya. Ia ingin sesekali melihat ini bersama rekan-rekannya.

Terlalu lama bermesraan dengan alam, Levi kurang mengawasi sekitarnya. Tiba-tiba seekor titan datang menghampirinya. Mengapa masih ada titan yang aktif disaat-saat seperti ini?

Sial, daerah terbuka seperti ini. Cukup sulit baginya untuk bertarung, mau tak mau ia harus menghabiskannya.

Levi mulai menembak pelatuk alat 3D M nya, mengarah langsung pada lengan titan dan berlari diatasnya. Titan itu mencoba menangkapnya, namun Levi melompat lebih tinggi dan mendarat tepat di bahunya. Namun sayangnya pendaratannya kurang mulus, kakinya sedikit terkilir dibuatnya. Selain itu ia sudah dekat dengan titik mati sang titan.

Ia mulai mengeluarkan pedangnya, mencoba menebasnya, namun usahanya gagal karena titan tersebut berbalik dan menghilangkan keseimbangan Levi di bahunya. Levi hampir terjatuh, namun berkat alat 3D M nya, ia masih bisa mengapung tanpa menyentuh tanah.

Ia kembali menarik pelatuknya, melepaskannya dari tubuh sang titan.

"Sial! Kakiku"

Titan tersebut hendak menghampirinya, namun Levi berlari menuju kudanya menaikinya dan melompat memutar mengarah pada tengkuk titan tersebut.

Ia berhasil mengarahkan pelatuknya, kemudian ia melesat cepat dan menebas tengkuknya. Titan itu terjatuh dan terkapar di bawah tanah tak berdaya.

Kudanya kembali menghampirinya, kemudian ia mulai melanjutkan perjalanannya.

Ia merasa kakinya semakin mati rasa

"Mereka sudah menungguku"

(☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞ hai aowowkwkkkkk selamat siang semua, moga bae bae aja ya.. Jangan lupa makan mandi minum jangan tidur mulu bangun oi oi oi ~ see ya~

I HOPE [LEVI X PETRA] {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang