Oi minna~ sekedar mengingatkan untuk part ini ada... Er.. Adegan dewasa... So ya kalo masih di bawah umur jangan di slide terus! Btw aku ga jago jago banget bikin part begini jadi mohon maafkann... Awas ya klean! Jangan memaksa! (ง ͠° ͟ل͜ ͡°)ง
Satu tahun setelah Petra dan Levi resmi menjadi sepasang suami istri. Banyak orang tidak percaya bahwa Levi yang terkenal dingin dan kejam juga memiliki tempat di hatinya untuk seorang wanita seperti Petra.
Namun tak sedikit juga orang-orang yang mendukung hubungan mereka. Ditambah Eren dan Mikasa yang setiap pagi selalu berkunjung dan bertanya perihal kehamilannya.
"Ereh, tidak perlu buru-buru" Ucap Mikasa
"Tapi aku ingin mendengar kabarnya, ne Mikasa" Kemudian Eren menarik tangan Mikasa, membawanya menuju rumah Petra dan Levi berada
Tok... Tok...
Petra mendengar suara ketukan pada pintu rumahnya. Kemudian ia membuka celemek yang ia kenakan dan segera menghampirinya.
"Eren? Mikasa?"
"Petra-san" Sapa Eren
"Ohayou, Petra-san" Ucap Mikasa sembari membungkuk
"Ohayou, futari domo... Ada apa lagi?"
"Ano... Petra-san... Apakah kau sudah mengandung?"
Pipi Petra memerah, kenapa Eren selalu bertanya hal yang sama setiap harinya. "Tidak Eren, aku dan Levi masih belum memutuskannya. Misi kita masih panjang"
Wajah Eren terlihat suram, kemudian Armin datang menghampiri keduanya.
"Ohayou, Petra-san"
"Armin... Ohayou" Jawab Petra
Armin tampak kelelahan, ia berlari cukup jauh dari asramanya.
"Kita harus mengeluarkan beberapa kuda, cepat bantu aku" Ujar Armin pada Mikasa dan juga Eren
"Haduh... Kenapa di saat-saat seperti ini sih" Eren tampak malas, pasalnya yang ia inginkan adalah penelitian lebih lanjut bersama Hanji, karena sesekali ia sudah berhasil merubah dirinya menjadi titan, walaupun dalam waktu yang tak tentu.
Kemudian Petra mendengar langkah kaki di belakangnya, nampaknya suaminya terganggu akibat kegaduhan yang tiga anak ini lakukan.
"Oi... Kuso gaki, apa yang kalian lakukan di depan rumahku pagi-pagi begini?"
"Levi Heichou!" Ketiganya memberikan salute pada Levi
"Ano... Kami harus segera pergi, beberapa pasukan membutuhkan bantuan kami, ne Mikasa, Eren" Armin menarik tangan keduanya dan menjauh dari rumah itu
Petra tersenyum kecil, kemudian ia berbalik dan menatap suaminya,"Levi... Kau menakuti mereka lagi"
"Tidak masalah" Kemudian Levi memeluk tubuh istrinya, tentu saja istrinya, Petra sudah sah menjadi wanita nya.
Levi masih terus memeluk Petra, hingga sesekali ia mengecup pelan pipi istrinya, kemudian beralih pada hidungnya, matanya, dahinya, kemudian bibirnya. Ciuman panas yang Levi berikan cukup membuat Petra kewalahan.
"Hhh.. Hhh... Kapten..."
Sejak pertama mereka melakukan 'itu', Petra selalu saja memanggilnya dengan sebutan 'Kapten' namun diluar itu semua Petra sudah mulai terbiasa memanggilnya dengan sebutan 'Levi'.
Levi masih terus mencium bibir Petra, sesekali minggigitnya hingga sang empunya meringis kesakitan.
"Aw... Kapten..." Petra menyentuh ujung bibirnya, dilihatnya darah yang menempel pada jarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I HOPE [LEVI X PETRA] {END}
FanfictionPetra, Petra Ral. Ialah seseorang yang tangguh, kuat, juga pandai. Ia berhasil masuk ke dalam salah satu Pasukan Elit bersama dengan rekan-rekannya. Menjadi Pasukan Pengintai memanglah bukan hal mudah, apalagi di usianya yang masih belia. Ia berani...