7 tahun telah berlalu. Kehidupan di dalam tembok kian membaik, ternyata dalang dibalik hancurnya tembok tempo lalu adalah 2 anggota pasukan pengintai dan 1 pasukan militer. Setelah kejadian 7 tahun silam mereka tak lagi menunjukkan batang hidungnya.
Umat manusia di dalam tembok mulai kian memaju, kami telah berhasil melakukan ekspedisi lebih besar dan lebih jauh dari sebelumnya. Kami berhasil menemukan hal yang Armin sebut-sebut sebagai lautan di luar sana, hamparan air berwarna biru cerah yang sangat luas. Kami juga berhasil menemukan pulau di sebrang lautan tersebut.
Selain itu penelitian terhadap Eren kian membuahkan hasil, kini Eren dapat berubah menjadi titan dengan mudah, kerap kali ia membantu membangun tembok yang bolong akibat serangan titan berzirah tempo lalu.
Hingga akhirnya Petra disini, diatas sofa rumahnya ia terduduk sembari memegangi perutnya yang kian membesar.
"Nah... Nah.. Anak siapa ini?" Ucap Petra sembari mengelus pelan perut besarnya
Suaminya berjalan menghampirinya, "Tentu saja anakku"
"Jika dia laki-laki, maka ia akan gagah dan kuat seperti ayahnya, jika dia perempuan maka ia akan cantik seperti ibunya" Jelas Petra
"Jadi menurutmu aku tidak tampan?"
"Hm... Tidak, wajahmu menyeramkan, dan juga tua"
Levi mendengus kesal, tapi ia malah asyik memegang perut istrinya. Ia merasakan sebuah tendangan dari sana.
"Tidak sopan, sama seperti ibumu"
"Hei... Dia sama sepertimu yang suka menendang semaunya" Sindir Petra
Levi merasa akhir-akhir ini Petra sering kali mengaitkan tingkah laku anaknya dengan dirinya, lagi pula belum tentu sifat itu didapati dari dirinya kan?
Levi mecium kecil perut istrinya, kemudian menarik dahi Petra lebih dekat dengannya, kini dahi mereka saling bertemu.
"Aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu, Petra"
Kemudian keduanya tersenyum, merasa bahwa mereka adalah manusia paling bahagia saat ini.
"Aku harus pergi" Ucap Levi setelah menyudahi pertemuan dahinya
"Kemana? Tugasmu belum selesai?"
"Sepertinya Erwin sedang merencanakan penyerangan pada bangsa di sebrang sana"
"Kenapa? Apakah raksasa monyet itu kembali?"
"Hn, itulah yang aku takutkan" Ujar Levi
Memang tidak ada penyerangan selama beberapa tahun kebelakang, namun pasukan pengintai kerap kali bertemu dengan titan berbentuk monyet besar. Kami mengklaim bahwa ia adalah salah satu kawanan titan lainnya.
Kami, para pasukan pengintai tetap berjaga-jaga, walaupun suasana saat ini sangat menyenangkan, namun bisa jadi musuh tengah merencanakan sesuatu untuk merusak hal-hal menyenangkan lainnya di dalam tembok.
"Baiklah kalau begitu, hati-hati"
Kemudian Levi meninggalkan Petra sendirian disana.
~~~
"Kalian semua mengerti?"
"Haik! Komandan!"
"Ini adalah perang terakhir kita" Ucap Erwin
Ini akan menjadi perang terakhirnya, bukan hanya perang melawan titan, namun juga melawan sesama umat manusia. Eren pernah menyusup beberapa kali ke dalam pulau di sebrang sana, ia mendapatkan banyak informasi. Kemudian Eren datang membawa beberapa informasi tersebut, dan barang-barang aneh yang ada disana, seperti balon udara, dan juga senapan laras panjang.
![](https://img.wattpad.com/cover/257040262-288-k74233.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I HOPE [LEVI X PETRA] {END}
FanfictionPetra, Petra Ral. Ialah seseorang yang tangguh, kuat, juga pandai. Ia berhasil masuk ke dalam salah satu Pasukan Elit bersama dengan rekan-rekannya. Menjadi Pasukan Pengintai memanglah bukan hal mudah, apalagi di usianya yang masih belia. Ia berani...