[One Shoot] Real

2.3K 209 21
                                    

Halo

Ini bukan kelanjutan ceritanya, cuman selingan aja sambil nunggu ide buat selanjutnya wkwk.

So, happy reading🤗

○○○

"Jadi bagaimana? Yujin-ah?" Aku berusaha semaksimal mungkin agar nada bicaraku tidak terdengar seperti memaksanya, terdengar bersahabat dan lebih ramah disertai senyum dibibirku.

Gadis itu hanya terdiam saat kutanya begitu. Hah.....aku harus benar-benar ekstra kali ini. Sepertinya dia sudah terlalu dalam. Aku sampai harus membujuknya berulang kali namun belum juga berhasil.

Gadis itu menggeleng.

"Tidak bisa....jika aku melupakannya, membiarkannya hilang, maka aku merasa seperti sedang mengkhianatinya."

"Yujinㅡ"

"Dia yang selalu menemaniku disaat-saat terburukku. Disaat aku benar-benar berada di titik terendah dalam hidupku. Dia datang dengan senyum cerahnya, berkata padaku bahea semua akan baik-baik saja, dia akan selalu ada disampingku saat aku membutuhkannya. Dia menemaniku disaat aku kesepian....dia selalu ada untukku...bagaimana bisa aku harus membiarkan bagian dari hidupku hilang begitu saja, Chaewon?"

Aku menghela nafas pelan. "Yujin, tetap saja....ini demi kebaikanmu sendiri....lupakan gadis yang bernama Kim Minju itu, supaya kau bisa sembuh."

Yujin tidak menjawab. Ia malah mengeluarkan sketchbook nya dan mulai menghiasi kertas putih itu dengan guratan sketsa diatasnya. Aku akui dia memang berbakat, tapi sayang bakatnya ini membawa sebuah masalah untuknya.

"Tidak bisa."

Lagi, dia menolak.

"Yujin, adanya dia dalam hidupmu memang sebuah keajaiban. Tapi tahu kah kamu alasan kehadirannya dalam hidupmu?"

Kulihat ia berhenti menggambar, namun sesaat kemudian melanjutkannya kembali. "Memangnya menurutmu apa?" tanya gadis jangkung itu masih fokus pada kegiatannya.

"Untuk membuatmu bahagia."

Mendengar perkataanku Ahn Yujin terdiam, meletakan kembali alat gambarnya dan menatapku. "Tidak salah."

Aku kembali tersenyum. Saat ini kami duduk berhadapan dengan meja diantara kami. Aku menggenggam tangannya dan mengelusnya dengan ibu jariku.

"Dia akan merasa senang jika kau bisa bahagia. Dan bahagiamu adalah ketika kamu bisa sembuh. Dengan begitu dia akan merasa tugasnya sudah selesai dan bisa hidup dengan tenang saat tahu akhirnya kau bisa lepas darinya. Aku yakin, dia tidak akan merasa bahwa kamu mengkhiyanatinya, Yujin. Justru dia akan senang, aku yakin melihatmu sembuh dan bisa menjalani kehidupan dengan normal adalah keinginannya."

Yujin menggigit bibir bawahnya. Kutatao matanya yang sama sekali tidak menatapku itu kini sudah berlinang air mata.

"Aku....hiks hahahaha. Tanpa dia aku ini apa? Sudah menjadi mayat yanh digerogoti cacing dalam tanah dah hanya bersisa tulang benulang." Dia mengatakan itu sembari menangis, tangisannya semaki menjadi. Beruntung karena diruangan ini hanya ada kita berdua, orang lain tidak akan melihat ataupun mendengarnya.

"Ahn Yujin. Tidak boleh begitu. Ayo, kau harus sembuh."

"Baik baik! Akan kucoba. Semoga saja aku..bisa...," ucapnya parau.

"Bisa! Kau pasti bisa! Kau harus ingat satu hal, bahwa Kim Minjuㅡ"





































"She's just your imaginary friend."




































END



















Haha, gimana? Ketangkep gak alurnya?

Ya ini bukan romance sih. Tapi kepikiran aja buat ini.

Jadi ceritanya Yujin ini pasien nya Chaewon. Chaewon itu kayak psikolog gitu, bantu Yujin buat keluar dari dunia yang dia bikin sendiri gara-gara masalah dia. Ya gimanapun masalahnya dia gaboleh sampe terlarut dalam imajinasi dia sendiri dan tergantung sama itu.

Dan...Minju ini menurut Yujin nyata, tapi aslinya cuman sekedar teman imajinasinya Yujin semata.

Dan Yujin sembuh jatuh cinta saama dokternya (yang bikin dia sembuh) kemudian pacaran sama Chaewon dan mereka hidup bahagia selamanya *plaakk*

Gak kok nggak. Gak sampe situ wkwk. Segini doang hehe.

Ditunggu kelanjutan cerita Mommy?! Nya ya doakan yang nulisnya banyak ide dan gak males. ㅠ_ㅠ

Oke see ya!^^

Mommy?「SsamJin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang