[One Shoot] Us

1.9K 187 14
                                    

Seorang gadis sedang berdandan di depan cermin.

Make up yang natural membuatnya tampak sangat cantik sore ini.

"Wah wah Kim Chaewon....kapan sih kamu jelek?" ucap gadis itu pada dirinya sendiri.

Setelah puas memuji diri, ia pun mengambil tas kecilnya.

|_|_|_|

Klotak klotak

Suara high heels menggema di sebuah cafe. Seluruh mata tertuju pada gadis berambut pendek dengan baju warna merah mencolok membuatnya tampak sempurna. Ini adalah cafe favoritnya, sering sekali ia kunjungi.

"Wah cantik sekali."

"Gila! Aku belum pernah melihat orang cantik selain diriku."

"Hai noona, maukah kau jadi pacarku?"

"Noona! Menikahlah denganku!"

"Astaga, dia benar-benar sempurna."

Chaewon hanya tersenyum bangga mendengar pujian-pujian dan ajakan menjadi kekasih dari orang-orang tadi.

"Cih. Tidak bisa melihat wanita cantik langsung begitu, dasar lemah." batinnya.

Saat Chaewon sedang asik bermonolog, tiba-tiba ada seorang pria yang menghalangi jalannya.

"Minggirlah," ucap Chaewon angkuh. Tapi orang itu sepertinya tuli.

Chaewon melepas kacamata hitamnya.

"Apa kau tuli?" Chaewon meninggikan nada suaranya.

Namun, alih,alih menyingkir pria itu tiba-tiba berjongkok didepan Chaewon. Tangan yang dia sembunyikan di belakang tubuhnya ia tunjukan dengan seikat bunga yang indah di genggamannya.

Chaewon mengangkat sebelah alisnya. "Ada apa ini?"

"Noona! Menikahlah denganku!"

Lantas saja ucapan pria barusan membuat suasana cafe menjadi ramai.

"Woah!! Berani sekali dia!ㅋㅋㅋ."

"Benar-benar!! Pria itu tampan, cocok sekali dengan Unnie itu."

"Wah, dia tampan. Pasti akan diterima."

"Astaga, apakah ini hari patah hati nasional?ㅠㅠ"

"Tidak baik untuk jantungku, lebih baik tidak usah dilihat....ㅜㅜ"

"Benar-benar beruntung dua orang itu."

Berbagai macam komentar dilontarkan untuk mereka berdua.

Chaewon mendengus kesal.

"Menyingkirlah!"

Ucapan Chaewon membuat semua orang kaget, termasuk pria tampan itu.

"Ta-tapi, bagaimana dengan pernyataanku? Kau tidak memberi kesempatan? Noona....," pria itu memelas.

"Cih, dasar. Dia pikir siapa dia," batin Chaewon.

"Maaf aku tidak punya waktu untuk meladenimu, menyingkirlah dari jalanku," ucap Chaewon datar.

Orang-orang mulai berbisik, sebagian ada yang menyayangkan, ada juga yang tertawa diam-diam.

Chaewon menaruh jari telunjuknya di bahu si pria, lalu mendorongnya pelan untuk memberi jalan bagi Chaewon.

"Astaga, cantik...sempurna," gunam pria itu yang masih saja terpesona pada Chaewon meski dengan sikapnya yang seperti itu. Wajah memang segalanya disini.

Mommy?「SsamJin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang