Warning EXPLICIT SEX CONTENT
Jam weker berdering menunjukan waktu pukul 6.00 pagi, Levi pun menjulurkan tanganya untuk mematikan jam weker diatas nakas. Levi mengerjapkan matanya menatap kearah jendela luar, pandanganya tetap sama dan tak berubah. Kota bawah tanah tetaplah gelap, yang menjadikan patokan siang dan malam hanyalah jam disana.
Levi pun membalikan badan dan menoleh kearah Erwin, Erwin masih tertidur. Ia pun mengecup bibir Erwin singkat dan segera bangkit dari ranjang.Seperti biasa Levi memulai paginya dengan membersihkan rumah, memasak dan menyiapkan sarapan untuknya dan Erwin. Rumah mungil yang dulu merupakan tempat tinggalnya itupun sekarang sedikit berubah setelah kurang lebih 1 bulan mereka tinggali bersama.
Rumah yang hanya petak tersebut Levi rubah menjadi rumah layak huni dengan memberi Sekat partisi kayu portable untuk memisahkan bagian depan dan belakang. Bagian belakang terdapat ranjang yang ia gunakan untuk tidur dengan Erwin, bagian depan terdapat kursi dan meja yang bisa digunakan untuk membaca buku atau makan. Di dinding tepi terdapat perapian cerobong asap yang biasa Levi gunakan untuk memasak terletak di bagian depan ruangan. Levi biasanya memasak dengan cara menggantungkan pancinya diatas api. Di bagian belakang sudut ruangan terdapat pintu menuju halaman belakang kecil.
Terdapat Kamar mandi dengan satu Bath tub dan shower yang terletak di dekat bagunan rumah, terdapat tempat untuk mencuci pakaian dan menjemur pakaian.
Rumah ini tak terlalu besar, namun cukup nyaman untuk ditinggali berdua.Levi pun telah selesai dengan kegiatan membersihkan area rumah, kini ia menyalakan api di perapian untuk membuat teh Hitam. Levi membuka lemari khusus penyimpanan makanan dan mengambil roti, lalu mengolesinta dengan butter untuknya dan Erwin. Air pun mendidih dan Levi mulai menyeduh teh Hitam didalan teko.
Semuanya sudah siap dan Levi pun bergegas membangunkan Erwin"Erwin bangunlah, sarapan sudah siap" Ucap Levi seraya menggoyang-goyangkan bahu Erwin
Erwin hanya bisa mengerang, ia tak segera bangun dan malah menarik tubuh Levi. Levi pun terkejut "E-Erwin a-apa yang kau lakukan?"
Erwin tersenyum kearah Levi, menarik wajah Levi mendekat dan mencium bibirnya singkat
"Aku ingin....sesuatu yang panas di pagi hari" Ucap Erwin seraya meraba pangkal paha LeviKeadaan Erwin memang sudah membaik selama satu bulan ini, ia sudah bisa berjalan mengililingi kota melihat keadaan sekitar dan melakukan aktifitas lain namun tidak bisa melakukan altifitas fisik yang terlalu berat. Termasuk bercinta, selama ini mereka selalu bercinta dengan posisi Levi yang berada diatas karena kondisi Erwin yang belum sepenuhnya pulih.
Levi menegang dengan sentuhan Erwin, dirinya pun membungkukan badan untuk mencium bibir Erwin. Erwin merapatkan badan Levi dengan tangan Kirinya, meraba tubuh bagian bawah Levi, melucuti celana Levi hanya dengan satu tangan dan kini Levi telah berada diatasnya. Tangan Erwin meraba tubuh Levi melepas satu persatu kancing piyama Levi, dan Levi pun kini telah mengusap kenjantanan Erwin. Dalam hitungan detik Levi sudah tak berbalut apapun diatasnya, Levi juga telah melucuti pakaian Erwin bagian atas dan hanya menyisakan celana.
Tak menunggu lama Levi pun menurunkan celana Erwin dan kenjantanan Erwin pun menyembul Keluar. Levi memegang kejantanan Erwin dan mengarahkanya kedalam lubangnya. Sedikit demi sedikit ia turun, memasukan kejantanan Erwin perlahan.
Hingga akhirnya ketika kejantanan Erwin sepenuhnya masuk, Levi pun memekik.
Kejantanan Erwin yang sedikit melengkung selalu tepat mengenani titik vitalnya didalam sana. Begitupun Erwin yang selalu merasakan sensasi yang luar biasa berbeda ketika Levi berada diatas, terasa seperti lubang milik Levi benar-benar menelanya habis.Levi pun mulai bergerak tak beraturan terkadang gerakan naik turun dan terkadang gerakan maju mundur.
Tangan Erwin bergerak liar mengelus tubuh Levi, Memelintir puting Levi, dan terkadang memegang pantat Levi untuk mempercepat gerakanya.
Desahan dan erangan pun memenuhi rumah tersebut di pagi hari, hingga Levi pun memekik dibarengi dengan Erwin yang menggeram saat mereka sampai di puncak kenikmatan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Under the Ground | Erwin x Levi Fanfiction
Fanfiction[END] Erwin Smith and Levi Ackerman Fanfiction Rate : M-18 Genre : Fiction, Romance "Kota bawah tanah, dimana cahaya matahari tak ada, Tak pernah ada hujan dan panas, yang ada hanya kelembapan, langit pun hanya berupa tanah padat dan beberapa a...