Chapter IV

1.2K 115 48
                                    

Warning EXPLICIT SEX CONTENT
Song to Play: Coldplay - Sky Full of Stars

Anak-anak berusia 11 hingga 16 Tahun berlarian didepan sebuah bangunan batu berwarna cokelat. Mereka terlihat sangat bersemangat sekali berjalan kearah bangunan tersebut sambil membawa buku.
Terlihat seorang pria berbadan tegap dan berambut pirang menunggu mereka didepan pintu bagunan tersebut

"Sudah jam 9.00, masuklah! Mari kita belajar" Ucap Erwin

Anak-anak tersebut pun mempercepat langkahnya dan bersorak "Tuan Winer!!!!......"

Semua anak-anak murid Erwin tidakmpernah tahu nama Erwin sebenarnya karena Erwin memperkenalkan dirinya ke semua orang di Kota bawah tanah sebagai 'Winer'. Ia sengaja menyamarkan namanya dibawah tanah untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan.

Sudah satu tahun sekolah yang didirikan Erwin ini berdiri, selama setahun Erwin telah memiliki dua rekan yang membantunya mengajar disini.
Salah satunya Michael, seorang lelaki tinggi dengan tubuh yang tegap dan kulit cokelat. Ia adalah ahli ramuan obat-obatan di Kota bawah tanah yang memiliki toko Obat Herbal didekat rumahnya. Michael membantunya mengajar murid yang berusia 13-15 tahun tentang kesehatan, tanaman obat, berhitung dan juga cara mengobati orang tang sakit.
Satu lagi ada Stuart, seorang pemuda munggil berambut pirang platina nyaris putih dan berkulit pucat. Ia adalah seorang yang menguasai seni musik sebab ia terlihat sering sekali bernyanyi dan menari di tengah kota untuk mengamen menggunakan alat-alat musiknya,dan ia juga bisa membaca sebab ia pernah tinggal diluar semasa kecil. Ia membantu Erwin mengajar murid yang berusia 11-12 tahun untuk membaca,menulis, mengajari tentang musik, menari dan juga sedikit seni lukis.
Sedangkan Erwin sendiri mengajar murid berusia 16 Tahun tentang Moral dan Etika untuk Murid serta pengembangan diri.

Erwin menamai sekolah yang ia dirikan sebagai 'Hope School' terlihat dari papan kayu Putih dengan tulisan Cat warna-warni disana.
Selama satu tahun Erwin tidak pernah sama sekali menginginkan bayaran apapun dari mereka semua, semuanya ia lakukan tulus agar anak-anak di kota bawah tanah menjadi terdidik dan memiliki keahlian untuk bertahan hidup.
Namun terkadang ia menerima banyak sekali barang atau bahan makanan sebagai bentuk terima kasih dari orangtua muridnya atau muridnya sendiri yang membawa bingkisan titipan dari orangtuanya ke sekolah.
Mau tak mau Erwin tak bisa menolak hadiah semacam itu dan menerimanya.

Selama satu tahun ini semuanya nampak damai-damai saja dengan hidupnya dibawah tanah. Selama satu tahun inilah Levi sangat sibuk dengan misinya merebut kembali Wall Maria. Terkadang ia hanya pulang setelah satu bulan atau beberapa minggu dari misinya.
Saat Levi pulang ia juga sering mengunjungi sekolah milik Erwin, sebagian dari murid-murid terlihat takut-takut saat melihat Levi namun ada juga yang penasaran dengan Levi.
Saat Levi datang ia akan mengajari memanah, bertarung, menembak dan juga pertahanan diri. Namun Levi selalu menekankan kepada murid-murid bahwa hal tersebut harus digunakan untuk melindungi bukan untuk menyerang.

Hari ini Levi kembali pulang kerumah, ia membuka pintu rumahnya dan mendapati Erwin sedang berdiri di dekat perapian untuk merebus air. Lavi segera menghambur kearah Erwin, memeluk dan membenamkan wajahnya di dada Erwin. Levi menarik napas panjang menghirup aroma tubuh Erwin dalam-dalam seraya mengisi kembali tenaganya.

Erwin merapatkan pelukanya ke tubuh Levi "Kau Lelah? Bagaimana pekerjaanmu?"

"Kami keluar dinding, sudah tidak ada Titan di luar dinding karena semua Titan berkumpul didalan wall Maria. Dan....kita semua pergi ke laut" Ucap Levi yang masih setia di dekapan Erwin

Erwin mengecup puncak kepala Levi "Jadi hamparan air asin itu benar-benar ada ya....."

Levi pun mengangguk "Hmm....."

Erwin mengusap punggung Levi "Kau tampak lelah, Bagaimana dengan mandi Air panas bersama?"

Levi pun mengangguk, ia melepaskan pelukanya dan menatap wajah Erwin. Levi mengecup bibir Erwin dan berjalan kearah ranjangnya untuk melepas baju dan bersiap mandi.

Light Under the Ground | Erwin x Levi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang