Extra Chapter I: Rumbling Titan

996 94 39
                                    

Air Laut telah menjadi hitam, langit berubah kelam seiring dengan kepulan asap yang diciptakan dari uap panas yang berasal dari permukaan bumi. Tanah berubah menjadi kemerahan karena bercampur dengan darah dan jasad manusia yang telah hancur tergilas. Semuanya telah hancur, rata dengan tanah.
Rumah, Gedung pemerintahan, kamp militer, Bahkan kehidupan itu sendiri seakan telah lenyap tergilas oleh rumbling titan yang diciptakan oleh Eren.

Pasukan pengintai khusus milik Levi telah berjuang hingga titik darah penghabisan untuk menghentikan rumbling yang diciptakan Eren.
Semuanya telah berakhir ketika Mikasa telah berhasil menebas kepala Eren, seketika semua jenis Titan dalam rumbling tesebut berhenti bergerak dan menguap ditempat. Mikasa juga membiarkan dirinya menguap didalam kepala Founding Titan Eren dan memilih mati bersama dengan Eren.
Hampir seluruh pasukan milik Levi gugur. Yang tersia hanyalah Levi, Armin, dan beberapa pasukan Eldia dari pulau Marley yang juga ikut membantu dalam misi penghentian rumbling titan.

Levi masih berada diatas Jaw Titan milik Falco bersama dengan Gabi dan mendarat diatas tanah.
Gabi segera berlari menuju Reiner, memeluk satu-satunya keluarga yang masih dimilikinya dan meraung didalam pelukan Reiner.
Levi bisa melihat Reiner, Pieck, dan Annie disana. Namun ia tak melihat Armin yang kemungkinan masih berada diatas salah satu bagian Founding Titan Eren.
Levi berjalan dengan gontai menuju kepala Jaw Titan Falco karena kaki kananya terluka parah akibat gigitan Titan.

Levi Memandang wajah Jaw Titan Falco "Aku ingin kau melakukan seusatu untukku!"

Falco membalas pandangan Levi, dan hanya mengangguk.
Seketika Levi kembali naik keatas Jaw Titan Falco untuk terbang.

Reiner yang melihat Levi sedikit terburu-buru pun membelalakan matanya "K-Kapten Levi!! Kapten akan pergi kemana? Tunggulah saja disini, Armin pasti akan datang menemui kita! Dan Mikasa, Dia......"

Levi tak menjawab pertanyaan Reiner, dia hanya melirik sejenak dan menunduk hormat lalu memerintahkan Falco untuk terbang meninggalkan mereka.
Ketika mereka sudah berada diatas langit, Levi berbicara kepada Falco "Bawa aku ke pulau Paradis, Aku akan membalasmu suatu saat nanti"

Falco pun hanya mengangguk dan mempercepat laju terbangnya.
Sejak penyerangan Paradis terjadap Marley dimulai, Levi sudah tidak memiliki waktu untuk pulang ke Kota Bawah Tanah bahkan untuk sekedar bertemu dengan Erwin.
Hatinya semakin teriris ketika rumbling Titan mulai terjadi.
Hati, pikiran dan jiwanya terbagi pada saat itu.
Hatinya bertaut pada Erwin, Pikiranya mengembara mengkhawatirkan keadaan kota bawah tanah saat Rumbling. Ia khawatir jika kota tersebut runtuh dan Erwin beserta semua warga didalamnya akan mengalami kondisi bahaya.
Ia khawatir jika Erwin tidak menepati janjinya untuk tidak keluar dari dalam Kota Bawah Tanah apapun keadaanya.
Tubuh dan jiwanya di medan perang, bagaimanapun ia tetap bertanggung jawab menghentikan rumbling titan agar semua ini cepat berakhir dan agar ia bisa kembali lagi kedalam pelukan Erwin.

Levi menghela nafas beratnya, ia memejamkan matanya. Merasakan angin kebebasan untuk pertama kalinya.
Ia mengangkat tangan kanannya didepan wajah, dan membuka matanya.
Ia bisa melihat kedua jarinya telah putus, jari telunjuk dan jari tengahnya. Namun senyum tipis tiba-tiba menghiasi wakahnya ketika memandang cincin pemberian Erwin.
Ia masih bersyukur karena jari manisnya yang merupakan muara tempat cincin tersebut melingkar tidak ikut putus juga.
Cincin ini adalah cincin yang mengikatnya dan Erwin, cincin yang selalu menemaninya di dalam keadaan apapun. Kemanapun dan apapun yang ia hadapi, selama ia masih mengenakan cincin ini ia selalu merasa Erwin selalu berada disampingnya.

Falco telah terbang mendekati daratan pulau Paradis.
Dari ketinggian ini Levi bisa melihat Dinding di Pulau Paradis telah benar-benar menghilang, sebagian bangunan telah rata dengan tanah bahkan Istana Kerajaan di Pusat Kota Sina telah hancur juga, tidak tampak tanda-tanda kehidupan diatas permukaan bumi. Hanya beberapa warga sipil yang selamat sedang berkeliaran untuk mengais reruntuhan, menangisi jasad keluarganya yang telah hancur  terlindas Titan atau mereka yang mencari air dari sungai yang airnya telah menghitam bercampur denga darah manusia.
Levi memandang kearah Tenggara dan memicingkan mata ya tepat kearah distrik Stohess. Tempat dimana gerbang menuju Kota Bawah Tanah berada.
Keadaan Distrik Stohess nampak sama dengan yang lainya

Light Under the Ground | Erwin x Levi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang