PROLOG

136 8 0
                                    

Sebentar lagi aku akan duduk di bangku SMA. Kata orang masa SMA adalah masa yang paling indah. Apa itu benar? Aku tidak percaya.

"Besok kamu ikut ibu yah jam 9 pagi."? Ucap ibu ku saat kami sekeluarga makan malam bersama.

"Mau kemana?" Tanya ku ke Ibu sambil masih mengunyah makanan yang ada di mulutku.

"Ke SMA Negeri" Jawabnya datar. "Kata teman ibu anak-anak yang bersekolah disana semua pintar-pintar kamu harus menjadi salah satu dari mereka."

"Haaaa? SMA Negeri yang ketat itu?." Aku mengeram sinis. "Nggak. Aku maunya di SMA Swasta aja. Lagi pula aku sudah janjian sama temanku mau bersekolah disana."

"Denger yah nak Ibu menyuruh mu bersekolah disana sebab ibu mau kamu jadi anak pintar kayak si Wahyu anak Bu Mirna tetangga kita coba kamu lihat sekarang dia sudah mengambil S2 nya di Yogya." Bujuk ibu ku sembari menuangkan air ke gelas ayah. "Itu berkat dia bersekolah di SMA Negeri."

"Iya kamu nurut aja sama Ibu mu." Celetuk Ayah ku. "Di jaman sekarang itu sangat susah lulus di perguruan tinggi negeri. Kalau kamu sekolah disana pihak sekolah akan membimbing kamu sampai bisa masuk ke universitas terkenal."

"Iyaa kak nurut aja." Ujar Adikku Fira ikut-ikutan sambil cengengesan.

"Anak kecil nggak usah ikut campur."

Dengan sangat berat hati aku menuruti kemauan orang tua ku. Meskipun tidak ada sedikitpun ke inginan ku bersekolah disana. Menurut cerita yang aku dapat katanya di SMA Negeri peraturan nya sangat disiplin dan harus datang ke sekolah sebelum jam 7.00. itu menyebalkan untuk anak sepertiku.

Katanya guru disana super killer, sistem pembelajaran yang ketat, ditambah rumor dengan disiplin yang cukup tegas disana . Apa kah aku akan betah dengan orang orang kutu buku disana? Atau malah keluar, kabur seperti Kak Putra cuma karena nggak mampu menyelesaikan tugas yang menumpuk. Ibu terlalu termakan omongan tetangga, cuma karena anak tetangga sudah S2, padahal bisa saja anak itu memang pintar dari sananya ha ha ha. Bagaimana kisah SMA ku bisa indah seperti yang orang orang bilang kalau sekolah hanya belajar belajar dan belajar!? Akhhhhh semoga saja pikiranku tentang sekolah itu tidak seburuk dengan realitanya nanti.

Nazulul Resky Mahendra sebuah nama pemberian dari Ibu ku tercinta. Nama yang selalu aku bangga-banggakan dimana pun aku berada. Aku Hendra. Anak kampung yang selalu berusaha menjadi modern. Akan kah aku mendapatkan masa SMA yang indah seperti yang mereka katakan. Kita lihat saja besok. Iya besok.

Pastikan kalian membaca cerita selanjutnya, jangan sampai ketinggalan dengan apa yang akan Hendra alami di sekolah yang tidak pernah ia inginkan.

Bagikan cerita ini dan ajak teman kalian bergosip bersama he he he.
Hendra senang dengan kalian❤️❤️❤️

ARUS BALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang