TITIK ASMARA 9

29 3 0
                                    

Seminggu sudah aku memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalahku dengan nisa. Dan hari ini aku harus menemui nisa. Bel pulang sekolah berbunyi, aku bergegas menuju gerbang sekolah untuk menunggu nisa disana. Satu persatu teman kelas nisa sudah meninggalkan sekolah, tapi mataku tak kunjung melihat sosok yang sedaritadi aku tunggu. Kemana nisa? aku bertanya pada diriku sendiri.

Hampir sejam aku menunggu diparkiran, sekolah sudah mulai sepi dan nisa belum juga keluar "mungkin nisa udah balik, atau gak masuk kali ya". pikirku sembari memasang helm. Belum sempurna aku mengeratkan helm, eva melewati ku.

"Evaaa tunggu." Teriak ku ke eva yang sudah agak jauh dari posisiku berdiri.

Eva menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah ku. "Iyaa, kenapa hend?"

"Nisa udah pulang?" Tanyaku langsung.

"Dia gak masuk hari ini."

"Kok bisa?"

"Lagi sakit katanya."

Mendengar kabar nisa sakit aku merasa sangat bersalah. Aku sudah menghindar terlalu jauh sampai-sampai keadaan nisa pun aku tidak tahu.

"Sakit? Sakit apa?"

"Emmm katanya sih demam, sebab semalam dia habis kehujanan." Jelas eva. "Yaudah gue duluan yah hend."

"Thanks yah infonya."

Selepas eva pergi aku mengambil ponsel dan langsung menghubungi nisa. Setidaknya untuk tahu bagaimana keadaan dia sekarang. Sudah 5 kali aku coba menghubunginya tapi tidak kunjung diangkat. Angkat dong nisaaaaa. Perasaanku mulai tidak enak. Aku mulai mencemaskan nisa.

Dalam hati aku mulai menyesali sikap ku ke nisa belakangan ini. Harusnya aku tidak berlebihan ke nisa. Bodohhhhhhhhhh.

Sebenanya hari ini aku harus menyelesaikan masalahku dengan nisa dan mendapat penjelasan darinya. Sampai detik ini aku masih sayang dengannya dan masih berharap aku dan dia bisa merasakan kebahagian yang kemarin aku rasakan. Tapi kenapa aku mulai merasa takut. Takut kalau nisa sudah gak sayang lagi sama aku, takut kalau nisa sudah mendapatkan pengganti ku. Apapun itu semoga tidak menjadi kenyataan.

*****

Sekitar pukul 5.00 sore aku pergi kerumah eno. Tadi sebelum pulang sekolah aku dan temanku sudah janjian untuk kumpul disana. Lebih tepatnya sih cute yang mengajak. Katanya mau main Ps bareng.

Disana sudah banyak temanku yang datang. Kami ngobrol seperti biasanya, membicarakan hal-hal yang gak jelas dan gak masuk akal tapi yang terpenting bisa membuat kami senam mulut, alias ketawa ha ha ha.

Disana juga ada arya dan dandi. Yang mulai bergabung bersama kami. Tidak masalah sih, lagi pula mereka berdua orangnya asik dan seru. Hitung-hitung menambah sosok pelawak jika kami nongkrong.

"Martabak spesial isi daging cincang ala mas eno." Teriak eno sambil meletakan sepiring martabak di atas meja. Kalau gak salah ada 12 potong.

"Widihhhh enak nih." Ucap aso yang sudah menggenggam sepotong martabak di tangan kanannya. "Ini lo yang buat No?"

"Iyaalah, gimana enak gak?"

"Sumpah enak banget." Puji aso.

Eno memang suka masak. Awalnya sih iseng-iseng doang ngikutin ibunya, tapi lama kelamaan malah dijadiin hobi. Jadi wajar tubuhnya sangat subur. Tapi jangan salah, dari semua masakan yang ia masak 80 persen semuanya enak dan 20 persennya lagi gagal enak ha ha ha.

ARUS BALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang