Putus

34 1 0
                                    

Halo ma men, setelah sekian lama aku baru bisa ngelanjutin ceritaku. Hehe kalian rindu yah, maaf yah beberapa bulan belakangan ini aku lagi sibuk mengarungi samudra dan mendaki himalaya 🤭😁

Dan inilah lanjutan cerita "Arus Balik" enjoyy gaissss...

***

"Loh kamu kenapa bisa ada disini." Tanyaku heran menatap ke arah perempuan yang sudah rapi mengambil tempat di sebelahku. "Sendiri?" Sambungku Sambil memperhatikan sekeliling.

"Tadi aku kerumah kamu tapi kata ibumu kamu keluar, pas mau pulang aku liat motor kamu tapi gak ada orangnya, ternyata kamunya disini." Jawab perempuan itu.

"Sendiri?" Tanyaku lagi.

Perempuan itu mengangguk.

"Ohh.....Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa nyariin aku."

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Ngomong apa."

"Bisa liat aku dulu gak sih." Pinta perempuan itu.

Aku memang sudah tidak menatapnya lagi. Aku kembali sibuk dengan bakso tahu didepanku. "Kamu gak liat aku lagi makan." Jawabku ketus sembari memperlihatkan bakso yang sudah kutusuk pake garpu tepat didepan matanya.

"Yaudah habisin dulu makanannya, aku tunggu."

Aku menggeleng. "Habis ini mau langsung pulang, jadi kalau ad yang mau kamu omongin, sekarang aja mumpung makananku masih banyak."

"Kenapa diam aja, katanya mau ngomong." Sambungku lagi. "Buruan."

"Kamu kok ngomongnya kasar begitu." Tanya perempuan itu. Kelihatannya dia mulai agak kesal dengan sikapku.

"Hend. Kamu marah yah sama aku?" Tanya perempuan itu.

"Gakk."

"Maafin aku yah."  Bujuk perempuan itu. "Aku mau ngomongin hal yang kemarin."

Perempuan itu adalah Nisa. Pacarku. Mungkin sebentar lagi udah jadi mantan. Sejujurnya aku senang melihatnya lagi tapi karena perbuatannya beberapa hari belakangan membuatku jadi sedikit kecewa padanya. Dia menemuiku untuk minta maaf katanya. Minta maaf? Setelah perbuatannya kemarin tiba-tiba mau minta maaf. Haha Taik.

Kenapa semua manusia di bumi ini jika ingin melukai manusia lain mereka gak pernah mikir panjang dulu, asal asalan dibelakang baru menyesal. Giliran udah menyesal mau minta maaf seenaknya. 

aku dengan terpaksa menatapnya. "yaudah mau ngomong apaan?" 

"jadi gini."...............

***

Kedatangan nisa malam itu membuatku banyak bercerita dengannya. Dia panjang lebar menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Aku diam, sejam, dua jam, aku tidak pernah bersuara, telingaku hanya sibuk mendengarkan nisa bercerita. Aku menatapnya serius meskipun di awal aku bersikap cuek tidak mau mendengarkan, tapi entah kenapa semakin lama ia bersuara hatiku nampak luluh dan mulai fokus mendengarnya bercerita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARUS BALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang