CHAPTER 38

375 30 61
                                    

Taufan hanya diam menatap Yaya yang bergantian meluahkan kekecewaannya kepada setiap orang disini. Dia menatap gadisnya dengan rasa bersalah yang amat besar, dirinya tau kalau suatu hari Yaya pasti akan mengetahui kebenarannya, mengetahui identitas seaslinya. Tapi, ia tidak mengira jika semua itu akan terjadi sekarang.

Sungguh dirinya benar-benar belum siap untuk menerima kenyataan jika Yaya mengetahui identitas nya. Kenapa harus dia? Kenapa harus dia yang menjadi orang yang tersalahkan? Kenapa? Dia terus saja berbuat baik minus kejahilan nya. Tapi, inikah balasan bagi orang baik? Kenapa selalu saja orang baik yang tersakiti?

Pemuda itu menarik nafasnya, memejamkan rapat kedua mata. Sakit melihat gadis nya meminta penjelasan kenapa dia dipertemukan dengan Taufan. Hatinya kembali hancur! Kembali remuk! Kembali tersakiti! Tapi tak apa, dirinya sudah terbiasa akan hal seperti itu. Dan kali ini ia juga pasti bisa menghadapi nya, walau sakit.

Prok

Prok

Prok

Taufan membuka kedua kelopak matanya saat ia mendengar suara tepukan tangan. Ia kembali diam, hanya diam seperti patung, cemen emang. Disaat keadaan nya seperti ini dirinya hanya diam, tak berkutik sedikitpun.

Yaya menghentikan tepukan tangan nya, wajahnya secara drastis berubah menjadi datar. Ia menatap satu-persatu orang dihadapan nya, Ibu Taufan, Gopal, Fang, Ying, ibunya, dan terakhir..... Taufan. Senyuman kembali kembang di bibir nya"Luar biasa banget, A-aku... Hiks... Aku dibodohi.."Ucapnya tersenyum seakan dia baik-baik saja.

Taufan mengalihkan wajahnya kearah lain, agh... Kenapa hatinya begitu sakit? Sakit melihat Yaya bertingkah seperti orang bodoh. Disini bukan hanya sekedar gadisnya saja yang tersakiti, ia–mereka juga merasakan sakit.

"Disini aku yang bodoh sampai bisa di bodohi, atau kalian yang terlalu licik sampai aku tidak menyadari nya?" Tanya Yaya dengan lirih.

"Hiks.." Diam, semuanya hanya diam. Tidak ada satupun diantara mereka yang membuka suara. Tidak tau juga harus membalas apa pada gadis berhijab pink itu.

"A-aku... Ugh, kenapa kalian diam? Tidak ada kah yang ingin menjawab pertanyaan ku.. Hiks?"

"Semuanya menghianati ku, M-Mama juga.. Hiks egh..." Gadis itu bingung harus meluahkan apa? Rasa marah? Kecewa? Sedih? Mana yang harus ia keluarkan lebih dulu?

Tante Wawa menghela nafas panjang, kalau bukan dia yang berusaha menjelaskan kebenarannya kepada sang putri, maka siapa lagi?"Aya... Mama mohon dengerin penjelasan Mama sebentar"Ujarnya berjalan mendekati Yaya.

"Udah Ma! Gausah dijelasin, Yaya udah tau semuanya!... Hiks" Bentak Yaya, yang berakhir dengan tangisan nya semakin menjadi.

"Tapi Ya–"

"Ma, Yaya kecewa ama kalian semua... Hiks... Kecewa banget,"Lirih gadis itu, ia menghapus air matanya kasar, dengan bibir yang di paksakan untuk tersenyum.

Yaya berjalan mendekati Taufan, entah apa yang akan gadis itu lakukan pada sang pemuda. Saat ini fikiran nya sedang kacau, ia bisa saja melakukan hal yang tidak seharusnya. Dan berakhir dengan penyesalan di masa depan.

"Owh... Jadi anda ya orang yang sudah berusaha membunuh saya!? Sebenarnya apa dendam anda kepada saya!? Sehingga anda melakukan hal senekat itu?! Jawab?!!"Diam, pemuda itu hanya diam. Sakit saat seaslinya dirinya tidak bersalah, tapi malah di tuduh. Apa yang harus Taufan jawab? Alasan? Dia tidak melakukan semua itu.

"Yay–"

"JANGAN ADA YANG BELA DIA!" Tegas Yaya, mengangkat sebelah tangan nya. Memberi isyarat agar mereka diam.

MY TIGER[Tauya]-HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang