"Karena aku cinta kamu...."
Plakkk!
Plakkk!
______
Ying menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya terbelalak tidak percaya. Ia–semua terkejut dengan apa yang terjadi.
Yaya diam, perlahan tangan nya ia angkat memegang pipi kanannya. Dia menatap sang ibu dengan tidak percaya. Perih, sakit, pipinya memerah.
Tante Wawa yang menampar sang putri terdiam, dirinya seakan-akan kehilangan kesadarannya sehingga secara spontan tangannya terangkat menampar Yaya. Ia melakukan itu hanya karena anaknya sudah melampau, gadis yang ia besarkan sendiri sudah berani mengangkat tangannya–atau menampar lelaki yang menjadi korban tuduhan Yaya.
Taufan menatap sayu kearah Yaya, pipinya juga perih merasakan tamparan gadisnya yang bisa di bilang cukup kuat itu. Ia benar-benar tidak menyangka jika Yaya akan berlaku begitu. Dan dirinya juga tidak percaya kalau Tante Wawa pun menampar Yaya.
Yaya terkekeh diselingin dengan isak tangis nya, air mata gadis itu tidak berhenti menitik."M-mama.. Hiks... Re-la hiks... Nampar pu-putri Mama hanya karena.. Hiks... P-pemuda ini?"Tangan nya yang bergetar perlahan menunjuk Taufan.
"Y-Yaya... Maafin Mama, Mama gak bermaksud–" Tante Wawa tidak lagi melanjutkan ucapannya saat Yaya mengangkat tangannya tepat di sebelah dadanya, menandakan jika dirinya tidak mau mendengar pernyataan sang ibu.
"Udah jelas Ma.. Hiks.. Yaya ngga perlu penjelasan dari Mama.. Hiks... Oke, Yaya yang salah... Hiks hiks..." Gadis itu menghapus kasar air matanya"Maaf.. Hiks... Udah b-buat keributan... Hiks..."Setelah mengatakan itu, Yaya berlari pergi meninggalkan mereka secepat mungkin.
"Yaya...!!"
Tante Wawa jatuh terduduk di tanah, apa yang sudah dirinya lakukan? Seharusnya ia tidak berbuat demikian, masih banyak cara lain kan?
Siti yang melihat itu datang menghampiri Tante Wawa, berusaha menenangkan nya.
Saat merasakan ada sebuah pergerakan disamping, Fang menoleh ke samping nya"Taufan Lu mau kemana? Taufan..!!"Terlambat, pemuda bertopi itu sudah lari cukup jauh dari keberadaan mereka.
"Akh! Ck!"Baru saja pemuda landak itu ingin mengejar sang sahabat. "Gausah di kejar Fang, mereka butuh ketenangan. Mental mereka baru saja terganggu," Ujar Ying menahan tangan pemuda itu.
Fang menoleh kearah Ying."Tapi gimana kalau sampai mereka nglakuin yang engga-engga?!"Tanya-nya.
"Moga aja ngga, positif aja..." Balas Ying, berusaha memberikan senyum terbaiknya. Fang mengangguk pelan sebagai respon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kesedihan, sakit, hancur, masalah, cobaan, semua orang pasti akan mengalami nya. Karena semua itu sudah menjadi hukum alam. Sudah biasa. Siapa yang bisa mengelak dari masalah?Masalah itu akan mudah dilewati, tidak berat-berat banget, tergantung dari cara kita mensikapi dan menangani suatu masalah. Jangan pernah berpikir jika apa yang kau hadapi sekarang adalah yang terberat, coba liat dari sudut pandang lain. Coba lihat orang yang lebih menderita dari dirimu.
Jangan lihat dari sisi, betapa kejamnya dunia ini, memberikan sebuah masalah yang tak tanggung-tanggung. Tapi lihatlah, betapa hebatnya kita, bisa mendapatkan tanggungjawab sebuah masalah!
Terkadang kalian harus berbalik dan melihat betapa hebat dan kuatnya kalian sudah banyak melewati/menghadapi masalah, masa' kalian tidak mampu menghadapi masalah yang sekarang? Kalian sudah banyak melewati cobaan hidup! Sudah mampu dan kuat untuk masalah yang lebih besar! Jangan sesekali berpikir untuk mengakhiri hidupmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIGER[Tauya]-HIATUS-
Fiksi PenggemarKelanjutan dri cerita'My Tiger'(Tauya) Bgi yg baru mau baca saya sarankan baca dulu yg book pertama. Di akun pertama ku,biar gk bingung. ______^^______ Setelah kejadian tembakan itu Yaya dibawa berobat ke Singapura oleh Tante Wawa,namun dengan kepe...