Kedai Kokotiam.... (09:32 A.M)
Taufan melirik Gopal yang berada di sebelahnya, begitupun sebaliknya. Kemudian mereka kembali memandang ke depan dimana ada seorang pemuda landak. Yang sedang menyender di pohon rindang taman ini.
Mereka berdua tidak ada niatan untuk menghampiri lelaki yang gila akan kepopuleran itu. Justru keduanya menatap dengan intens sang pemuda berambut raven.
Tanpa Gopal dan Taufan sadari ada dua orang gadis yang menghampiri mereka dari arah belakang, kedua gadis itu berjalan secara mengendap-endap, niatnya ingin mengejutkan kedua sahabat itu. Sementara kedua pemuda itu masih asik menatap intens temannya.
Perlahan-lahan kedua gadis itu berjalan, hingga sekarang sudah berada tepat dibelakang kedua pemuda.
"HWAAAA!!"
"Astopirulloh!!"
"EhMonyetMakanIkan!"
Spontan kedua pemuda itu berbalik, dan menemukan dua gadis yang sedang menahan tawa dengan menutup mulutnya menggunakan tangan, Taufan dan Gopal menatap datar kedua gadis ini.
Meskipun kedua gadis itu sudah memberitahu jika mereka akan datang kesini, tapi Taufan juga Gopal berpikir bahwa keduanya akan datang lama.. Mengingat kalau seorang wanita itu sungguh amat lama dalam bersiap-siap.
"Heh! Cabe, maen kaget kagetin aje! Untung gue kaga ada riwayat jantungan!"Ketus Gopal, menatap tajam kedua gadis itu.
Seketika keduanya diam, dan mengeluarkan aura negatifnya. Gopal yang semula berjiwa berani bak pahlawan yang sudah memerdekakan negara ini, kini menjadi cuit. Pemuda berbadan gempal itu menelan sangat susah ludahnya.
"Bisa Anda ulangi lagi?"Kompak kedua gadis itu, suaranya yang rendah mampu membuat bulu kuduk Gopal meremang.
Taufan yang melihatnya jadi merinding sendiri, tidak ada niatan sedikitpun untuk menolong sahabatnya yang dalam keadaan rumah sakit atau kuburan?
"Ehehe.... Ampun atuh neng, akang teh kagak ada niatan mau ngomong begitu, tapi ni mulut langsung maen ceplas-ceplos aje,"Rayu Gopal, dengan cengengesan nya.
Si Arabugam itu melirik kearah sahabatnya yang sudah sedikit menjauh dari dirinya. Matanya bergerak memberi isyarat agar pemuda beriris sapphire itu membantunya. Oh.. Jangan lupa dengan wajah memelasnya, yang justru membuat Taufan ingin muntah.
'Mampus gue! Bego banget sih gue cari masalah ama dua macan ini!'Batin Gopal.
"Eh.. Kalian mau ngapain kesini? Kangen aku ya?"Ucap Taufan berusaha menghentikan perang Dunia ketiga, kasian dengan sahabatnya yang doyan makan itu, diakan baik, suka menolong...
"Idih pe-de banget sih!"Kata Yaya yang sudah menghilangkan aura suramnya. Ying pun turut menghilangkan aura mengerikan nya.
"Apasih yang kalian liat,"Tanya Ying, ia mengintip orang yang ditatap intens oleh kedua manusia itu.
"Fang?"Celetuk gadis itu setelah melihat apa yang sedari tadi diperhatikan oleh Taufan dan Gopal.
Yaya yang mendengar itu turut mengintip, dahinya berkerut melihat pemuda landak itu. Di tolehkannya kepala mengarah ke Taufan, satu alisnya terangkan menatap pemuda itu. Sepertinya dia ingin meminta penjelasan kepada si 'Angin Ribut'.
"Ngapain merhatiin Fang seintens itu?"Merasa Taufan tidak peka dengan isyarat yang diberikan, akhirnya Yaya memutuskan untuk bertanya saja.
"Yakan bisa liat sendiri,"Respon Taufan membuat Yaya menatapnya datar. Apa apaan itu!? Mana bisa Yaya tau, emangnya dia cenayang!? Lagipula kalau dilihat Fang biasa-biasa saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIGER[Tauya]-HIATUS-
FanfictionKelanjutan dri cerita'My Tiger'(Tauya) Bgi yg baru mau baca saya sarankan baca dulu yg book pertama. Di akun pertama ku,biar gk bingung. ______^^______ Setelah kejadian tembakan itu Yaya dibawa berobat ke Singapura oleh Tante Wawa,namun dengan kepe...