Kediaman Yaya....(10:24 P.M)
Yaya sedang membereskan rak bukunya dengan bersenandung kecil, sesekali tangannya di diayunkan mengikuti alunannya.
"Siap!"Serunya setelah menyelesaikan beberes rak buku. Dia melangkah menuju meja riasnya, lalu menyisir rambut yang berantakan itu.
"Habis ini aku mau dengerin musik sebentar, terus tidur"Monolognya pada diri sendiri.
Setelah rambutnya rapi, Yaya berjalan kecil kearah ranjangnya. Dia menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, lalu mengambil earphone-nya dan mendengarkan musik yang beralun slow.
Sambil memejamkan kedua matanya, Yaya menggumamkan lagu yang di dengarnya, tiba-tiba wajah seorang pemuda muncul dibayangan gadis itu membuat Yaya kembali membuka lebar-lebar matanya.
Dia heran kenapa wajah pemuda yang memakai masker itu bisa terbayang-bayang difikirkan nya? Apakah dia merindukan pemuda itu? Sekarang wajah Yaya memerah mengingat kejadian saling tatap beberapa hari lalu. Namun seketika ekspresi nya berubah saat teringat adu argumen yang belaku. Gadis itu mendengus kesel mengingat itu, bisa dikatakan dia belum memaafkan sang pemuda.
Yah... Karena beberapa hari ini mereka tidak bertemu, jadi mungkin pemuda itu tidak sempat meminta maaf padanya. Mengingat waktu hari minggu Yaya langsung pulang dikarenakan adiknya yang memakai make up dan tidak dapat dihapus sehingga dia malu, jadi Yaya pulang tanpa meluahkan satu patah kata pun kepada Sang pemuda.
Tunggu untuk apa dia memikirkan pemuda itu?? Dan kenapa jantung nya jadi tak normal begini jika mengingat dia?? Apakah dia merindukan pemuda beriris Shapphire itu??
Yaya menggeleng.
Menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan nya kembali, Yaya mengulang itu sampai dia tenang. Setelah dirasa hatinya sudah tenang, Yaya mematikan HP-nya lalu melepas earphone dari kedua telinganya. Ia memilih untuk membaringkan diri dan pergi menuju alam mimpi.
--oOo--
Tikc
Tikc
Tikc
Suara dentingan detik jam menggema di sebuah ruangan bernuansa pink. Terlihat seorang gadis cantik nan manis sedang tidur, namun anehnya dahinya dipenuhi dengan keringat, seakan dia tidak sedang bermimpi indah.
Nafas gadis itu mulai memburu, dapat dipastikan kalau detak jantungnya tidak normal. Kepalanya bergerak secara gusar, ke kiri lalu ke kanan. Bahkan rambut gadis itu sudah basah karena keringat yang terus-menerus bercucuran.
"S-siapa kau?"Gumamnya namun keadaannya masih berada di alam mimpi.
"Ke-kenapa.. Hah.. Hah.."Ricauan nya tidak terlanjut karna nafasnya semakin memburu, bisa dikatakan kalau dia sangat ketakutan sekarang. Sepertinya gadis itu tengah mimpi buruk, bukan bermimpi bertemu dengan husbunya:v
"P-pergi!... Hiks... Per-gi kau!" Perkataan nya semakin terbata-bata. Apakah sebenarnya yang ia mimpikan? Sampai membuatnya mengigau seperti ini?
Jika saja Taufan melihat ini, sudah dipastikan hatinya akan teriris. Dan langsung membawa gadisnya itu dalam dekapannya. Menenangkan dia, agar jangan takut dan sedih karena masih ada dirinya.
Namun apalah daya, pemuda bertopi itu tidak mendengar ricauan gadisnya, bahkan orang yang satu rumah dengan gadis itu tidak mendengar nya mereka terlalu lena dibuai mimpi masing-masing. Apalagi Taufan yang rumahnya berjarak berpuluh meter dari rumah Sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIGER[Tauya]-HIATUS-
أدب الهواةKelanjutan dri cerita'My Tiger'(Tauya) Bgi yg baru mau baca saya sarankan baca dulu yg book pertama. Di akun pertama ku,biar gk bingung. ______^^______ Setelah kejadian tembakan itu Yaya dibawa berobat ke Singapura oleh Tante Wawa,namun dengan kepe...