____•Selamat Membaca•____
"Assalamualaikum,"
"Eeehhh???"Yaya mengernyit melihat kehadiran dua bocah persekitaran umur belasan tahun, tersenyum kearahnya dan Taufan.
"Waalaikumsalam"Detik berikutnya Yaya membalas salam dua bocah yang diyakini bersaudara itu, bersamaan dengan Taufan.
Kedua bocah itu datang menghampiri Yaya dan Taufan, satu remaja lelaki dan satunya lagi perempuan, gadis kecil manis nan imut itu lebih pendek dari remaja lelaki. Dan Yaya yakin jika gadis kecil itu adalah adiknya.
Setelah sampai dihadapan Yaya dan juga Taufan mereka berdua membungkuk-kan badannya sedikit."Maaf bang, kita terlambat"Ujar mereka bersamaan.
Yaya tersenyum lembut,kedua bocah itu terlihat menggemaskan dimatanya.
Remaja lelaki berambut hitam pekat mengkilap, bola matanya yang besar berwarna hampir serupa dengan Taufan.Memakai baju berwarna kuning berpadu hitam dan sedikit motif biru senada dengan warna iris-nya,dengan celana jeans.
Dan, gadis kecil disebelahnya yang juga berambut hitam namun sedikit berwarna coklat,membuat rambutnya seakan berganti warna jika berada ditempat yang bercahaya. Bola matanya yang bulat berwarna coklat menambahkan kesan keimutan-nya.Pipinya yang tembam, memakai kaos putih dan baju monyet berwarna biru kuning dan sedikit pink,tidak lupa juga ditengah bajunya bertuliskan huruf'P'.Menurut pendapat Yaya gadis kecil itu seumuran dengan adiknya.
Tentu saja melihat mereka berdua membuat Yaya tidak dapat menahan senyuman manisnya.
Taufan terkekeh melihat mereka yang begitu merasa bersalah karena terlambat datang,"Gpp, kalian juga kan disibukkan dengan kegiatan sekolah."Balasnya pengertian, yah... Memperkerjakan orang yang masih bersekolah itulah resikonya.
Iya,kedua anak itu yang sudah membantu Taufan mengurus kedai ini, dibantu dengan Fang dan Gopal tentunya.
Walaupun awalnya Taufan menolak memperkerjakan bocah terutama yang masih menuntut ilmu di sekolah, namun entah mengapa dia bisa luluh dengan rayuan kedua anak itu dengan alasan ingin membantu meringankan beban orang tua mereka,tidak lupa juga dengan Puppy eyes nya.
Yah... Kalau sudah begitu Taufan tidak dapat menolak,karna dia juga paham seperti apa keinginan seorang anak meringankan beban orang tua, membalas jasa mereka yang sudah merawat dan membesarkan nya,dikarnakan dia juga memiliki keinginan seperti itu.
Jadi,berakhir dengan kedua bocah itu bekerja di kedai Taufan setelah pulang dari sekolah, dan tentunya pemuda itu menyuruh mereka datang seusai mengerjakan PR terlebih dahulu.
Mendapatkan persetujuan dari pemuda beriris sapphire itu,membuat mereka bersorak kegirangan, kedua orang tua mereka pun tidak keberatan sama sekali selagi pekerjaannya ringan dan semampu anak-anak nya.
Karena kedua anak itu terlahir di keluarga yang tidak kaya namun juga tidak miskin, kata mudah nya keluarga itu berkecukupan atau pas-pasan.
Jadi kedua anak itu senang dapat membantu kedua orang tuanya yang sudah bersusah payah bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.
Yaya mengerutkan dahi nya,bingung ada urusan apa kedua bocah ini datang ke kedai ini? Atau mereka berdua adalah pelanggan yang sudah biasa datang dijam yang ditentukan,sehingga mereka merasa bersalah karena terlambat?
Entahlah Yaya juga tidak tau, sepertinya jalan satu-satunya adalah dia bertanya.
"Kalau gitu biar Ocho sama Pipi yang nganterin pesanan teman-teman Abang ya?"Ucap remaja lelaki itu, membuat pertanyaan dalam benak Yaya bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIGER[Tauya]-HIATUS-
Fiksi PenggemarKelanjutan dri cerita'My Tiger'(Tauya) Bgi yg baru mau baca saya sarankan baca dulu yg book pertama. Di akun pertama ku,biar gk bingung. ______^^______ Setelah kejadian tembakan itu Yaya dibawa berobat ke Singapura oleh Tante Wawa,namun dengan kepe...