05

2.8K 343 87
                                    



Tawan mendadak bisu, lidahnya terasa kelu tidak mampu mengeluarkan sepatah katapun. Nafasnya memburu, Tawan menatap kosong udara di depannya.

kedua manik milik Tawan mungkin sudah menyadari bahwa Tawan is in pain. Lelehan kristal bening sudah lebih dulu mengalir di pipinya

"Ayah" panggil Pluem, Tawan buru-buru menyeka air matanya dan memasang senyuman khasnya.

Ia menghampiri Pluem, memeluknya erat. Pluem tidak tahu bahwa ayahnya sedang menangis dipundaknya.

"Ayah??"

"Abang kok bangun?"

Tawan tersenyum, mengusap pucuk kepala Pluem.

"Mau pulang ga bang?"

"Ayah udah selesai?" Pluem balik bertanya. Tawan mengangguk.

Sepulang kerja, Tawan segera bergegas untuk menjemput Nanon di rumah Jumpol.

"Abang, dimobil ya? Ayah jemput Nanon"

Tawan keluar dan mengetuk pintu rumah Jumpol. Gun keluar menyambut Tawan dengan pelukan. Off ada disana ikut membukakan pintu

Tawan dipersilahkan masuk dan menggendong Nanon untuk pulang.

"Wan, Pluem sama Nanon bisa nginep disini kalo lo mau" ucap Jumpol, ia khawatir dengan temannya. Tawan tersenyum kemudian menggeleng pelan.

"Gua ayahnya, Gua harus bertanggung jawab"

"Kalo ada apa-apa telfon gua aja"

Tawan mengangguk, berbalik dan kembali ke mobil. atmosphere didalamnya terasa sangat sunyi seperti tidak ada tanda kehidupan

Faktanya, Tawan ada disana masih bernafas.

Nanon ditidurkan di ranjang kamar Pluem bersama putra pertamanya dengan Tawan yang terduduk disamping ranjang.

Jemari milik Tawan menggenggam erat jemari milik Anak-anaknya. Dia biasanya tidak secengeng ini, dia seorang ayah.

Tawan terisak mengingat kejadian tadi, Perihal amplop yang dibawa Jumpol. He smells something fishy terkait hubungan Luke dan New

Dan Tawan benci karena ia harus melakukan ini, ia benci dirinya karena meragukan hubungan yang dimilikinya dengan New

Amplop yang diserahkan Jumpol menjadi bukti.

He cheated on Tawan. New Cheated on Tawan with Luke.

Seberapa keras Tawan menyangkal, semua bukti kembali menunjukan ke titik awal dan kecil kemungkinan apa yang diserahkan oleh Jumpol salah.

"Hin" gumamnya. Tawan kembali terisak, amarah, Kekecewaan dan kesedihan memenuhi dirinya. Ia bertanya-tanya kapan dan dimana semua ini dimulai

Dari mana semua ini bisa dimulai, Kenapa?

Tawan mengerjapkan matanya cepat berusaha untuk memberhentikan atau menghambat pergerakan air mata yang berlomba keluar dari matanya

"Ayah promise, i will hang on"

Setelah mengucapkan janjinya itu didepan kedua anaknya. Tawan bangkit dan pergi untuk kembali ke ruangannya.

SHATTER | TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang