Axel mengumpat serapah dimulutnya yang seksi dengan rahang yang mengeras dan ponsel yang selalu ia letakkan di telinganya tengah sedang menghubungi seseorang tapi tidak tersambung, selalu operator yang menjawabnya. Siapa yang dihubungi Axel? Tentu saja Tasya. Saat ini dirinya ada dikantor pusat untuk mengurus beberapa pertemuan yang diperintah Rick dan meninggalkan Tasya dirumah sendirian. Axel takut Tasya akan kabur darinya walau dia meminta Jeremy tangan kanannya untuk mengawasi Tasya dan beberapa pengawal, bisa jadi Tasya mengelabuhi Jeremy dan semua pengawalnya untuk kabur bukan?.
"Sial! Kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi!" Sentak Axel emosi karena selalu operator yang selalu menjawabnya.
"Awas kalau kamu kabur Tasya. Aku akan memotong kaki dan lenganmu" guman Axel dengan rahang mengeras sambil mencoba terus menghubungi Tasya.
Dua puluh menit lagi acara pertemuan dengan pengusaha asal itali dimulai, Axel ingin memastikan Tasya tetap dirumah.
Tiba-tiba Axel teringat dengan kejadian lima hari lalu yang dia membanting ponsel Tasya karena berteleponan dengan pria lain dan sampai saat ini Axel belum menggantinya dengan yang baru. Axel menghembuskan nafasnya kasar sambil menaruh ponselnya yang harganya jutaan dolar dimeja dengan kasar. Kenapa dia lupa untuk membelikan ponsel yang baru.
"Shit! Kenapa aku bisa lupa dengan itu" ucap Axel lalu mengambil ponselnya dan menghubungi Jeremy.
"Selamat siang, tuan. Apa yang ingin anda katakan?" Tanya Jeremy dari seberang telepon.
"Apa dia tidak kemana-mana?" Tanya Axel yang dingin.
"Tidak tuan. Nona Tasya baru saja memasuki kamarnya"
"Pastika dia tidak keluar dari rumah sejengkal pun sebelum aku kembali atau kau mau aku menggilingmu dimesin penggilingan" ucap Axel dingin penuh ancaman membuat Jeremy yang disama gemetar takut.
"B-baik tuan"
Axel langsung mematikan panggilan bersamaan dengan wanita yang berpakaian seksi dan wajah cantiknya memasuki ruangan Axel, dia merupakan sekertaris Rick yang memang tidak mengikuti Rick ke Los Angels.
"Mr. Anda harus keruangan meeting untuk menemui pertemuan penting" ucap wanita itu tersenyum, senyumannya tidak seperti sekertaris profesional tapi menggoda. Angela, itulah namanya yang tertera ditanda pengenal yang tergantung dilehernya.
Axel yang melihat itu mendesis tidak suka. Axel berjalan keluar dari ruangannya, tapi suara wanita itu membuat Axel menghentikan langkahnya dan menatap wanita itu tajam.
"Jika anda butuh saya, saya bisa membuat anda senang Mr."
Seperti melawan rasa takutnya demi ingin bermain dengan bosnya, wanita itu seakan lupa dengan siapa Axel.
"Jalang sialan, bereskan semua barang-barangmu setelah pertemuannya selesai" ucap Axel tajam membuat Angela panik seketika.
"Maksud anda, anda memecat saya?" Tanya Angela dengan raut panik.
"Menurutmu?" Ucap Axel langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban dari Angela.
***
Tasya didalam kamarnya merasa bosan dengan keadaan. Tidak punya ponsel untuk bermain game, laptop disita Axel, dilarang keluar dari rumah oleh Axel. Dia benar-benar suntuk, membaca buku pun dia sudah pusing dengan huruf-huruf.
Ponsel, bahkan dia tidak memiliki ponsel lagi sejak Axel membantingnya sampai hancur. Terus buat apa punya mobil mewah pemberian dari Rick kalau dia tidak bisa gunakan karena Axel selalu melarangnya keluar. Ini sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother's Obsession (COMPLETED)
Novela Juvenil(Cerita orang tua Raga dan Artha) [BELUM REVISI] Axel Aldriano Afferd, laki-laki berwajah dingin dan memiliki jiwa iblis didalam tubuhnya, terobsesi pada kakak perempuanya yang bernama Tasya Adriana Afferd. Sejak kematian sang Mama saat menikah deng...