The Ciwi Geng's
Mentari : "p."
"p."
"p."
"Dianaaaaa."
Shinta : "Heh incess udah sadar belom ? butuh penjelasan woy !."
Diana : "Maaf kalian siapa ya ?."
Mentari : "Becandaan lo gak lucu tauk !."
Diana : "Iye iye becanda wkwkwk, lu semwa pada free kagak ?."
M&S : "Free nape dah ?."
Diana : "Sini kerumah sakit, gue ceritaan ke lu bedua, tapi nitip mcflurry 2 ye tar gua ganti wkwk."
Mentari : "Bisa – bisanya ye lu, emang minta digampar ni anak."
Shinta : "Aelah gosah banyak bacot, buruan elah Men !."
Mentari : "Heh ogeb, lu nya aja belom kesini maen kuy – kuy ae begimana dah."
Shinta : "Oiye lupa, yauda neng gojey cans otw bundd gass."
Diana : "Suka – suka elu lah gaes, buruan ya kalo kaga entar gue ogah cerita."
M&S : "Dih ngambekan."
Diana : "Bodo amat, suka – suka gue wkwkwk."
Diana yang sedari tadi sedang asyik dengan temannya malah tanpa sadar mengabaikan Ren, Ren hanya bisa menghela nafasnya sedikit lega dapat melihat teman kecilnya yang terlihat bahagia setidaknya untuk saat ini batinnya. senyumnya masih sama, sifatnya masih sama, tawa indahnya masih sama seperti waktu kecil yang ia ingat dulu dan tanpa sadar Ren tersenyum manis tanpa mengalihkan pandangannya pada Diana, saat kenangan manis singkatnya pada saat kecil kembali muncul dalam pikirannya. Selang beberapa saat yang dipandangi sedari tadi mulai sadar tengah ditatap oleh sesorang yang sudah sangat lama Ia rindukan.
Terlintas pikiran jahil dalam pikiran Diana, Ia mengambil bantal kecil di sampingnya dan melemparnya dengan keras kepada Ren, dan hasilnya pun tepat sasaran dan tentunya Ren yang tersadar refleks mengambil bantal yang telah dilempar Diana dan Ia lemparkan kembali pada Diana.
"Rasain salah siapa jahil sama orang ganteng."
"Dih sakit tauk, ngelemparnya kenceng banget dah, liat aja pembalasannku hahaha."
Diana yang mulai terpancing pun membalas lemparan bantal itu lagi dan lagi, bukannya ini indah, Keduanya terlihat sangat bahagia hingga seperti berada di dunia mereka sendiri, sesaat kesedihan yang selama ini Diana rasakan meluap begitu saja, kenangan masa kecilnya yang sempat menghilang kini hadir kembali mengingatkannya pada masa – masa indahnya dahulu bersama Ren, lelaki yang dapat membuatnya menjadi gadis kecil paling bahagia dulu. Keduanya yang mulai lelah pun tetap tersenyum dengan memandangi pantulan wajah pada bola mata orang yang mereka sayangi hingga tanpa sadar teman – temannya telah sampai di depan pintu dengan berderai air mata yang membuat Diana terkejut.
"Diana lo jahat banget ihhh hwaaaaa...." Mentari yang dengan hebohnya berlari dan berhambur pelukan kepada Diana.
"Anjir lo kalo gila ngomong - ngomong dong bego hikss gue kan bisa nganter lo ke RSJ hiks" entah mengapa Shinta juga ikut menggila, eh ralat Shinta memang gila, perlu digaris bawahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh jadi Cinta ?
RomanceDirimu yang menghilang entah kemana, seseorang yang baru tiba-tiba datang, tibalah dengan perjodohan yang mendadak dan sempat membuatku frustasi, diriku yang mulai menerima dan terbuka kembali dikejutkan dengan datangnya dirimu yang tiba saat semua...