CHAPTERS 13

9 0 0
                                    

"Saya tau apabila tante dan om dapat dengan mudah menyelesaikan masalah ini tapi kenapa bisa kejadiannya sampai seperti ini !."

Renaldino sedikit meninggikan suaranya, bukan apa dia sangat geram, Ren tau kedua orang tua Diana cukup mampu untuk membereskan masalah ini tapi kenapa, kenapa mereka menunda hingga keadaan Diana semakin parah seperti ini ? Mereka sudah tau ceritanya tapi kenapa hanya diam saja ?

"Maafkan tante dan om Ren."

"JANGAN MEMINTA MAAF KEPADA SAYA !! MINTA MAAFLAH KEPADA ANAK PEREMPUAN KALIAN !!."

Mama Diana hanya bisa terdiam, bukan karena mau tetapi keadaan lah yang memaksanya. Jika mengingat awal mula pendirian perusahaan mereka pasti kami sudah bergerak Ren, kami terpaksa seperti ini.

"Om dan tante sudah berbicara dengan Valdo, sebelumnya kamu sudah memberi banyak informasi kepada tante, sekarang tante mau minta tolong kamu selidiki Rani, Ren tau secara sekilas bukan Rani itu siapa ? Tante dan om tidak diam saja, kami hanya menunggu momentum untuk menyelesaikan masalah ini, maukan kamu sabar menunggu serta membantuu kami Ren ?."

Ren menatap lurus kedua manik bola mata mama Diana, Ren berusaha menelisik apakah ada kebohongan dibalik semua perkataannya tadi ? Bisakah Ren memercayainya ?."

"Apakah tante yakin dengan rencana yang tante buat itu ?" Tanya penuh seledik dari Ren yang tidak membuat mama Diana terusik dengan pertanyaan yang Ren lontarkan tersebut.

"Tante yakin, dan tante mohon kamu juga memercayai Valdo, meskipun kamu tidak suka tetapi Valdo merupakan kunci utama permasalahan ini bukan ? Jadi tante harap kamu bisa bersabar sedikit Ren."

"Huhhhh haruskah tante ?" Ren benar - benar tidak suka, mempercayai Valdo huh lelucon macam apa itu sangat menggelikan bukan tetapi perkataan tante memang tidak sepenuhnya salah dan mau tidak mau Renaldinopun menyetujui rencana tersebut."

"Baiklah tante, Ren harap tante tidak menyia - nyiakan kepercayaan Ren kepada om dan tante, informasi Rani akan Ren kirim beberapa jam lagi, bila ada hal lain tante bisa langsung menghubungi Ren."

"Terima kasih Ren, tante tau kamu sangat menyayangi Diana, maaf tante telah mengecewakanmu."

"Semoga rasa sesal yang tante rasakan bisa tante tebus dengan menyelesaikan masalah ini."

***

Diana, andai kamu tahu semua keadaan ini rasanya sangat menyesakkan, jika diperbolehkan untuk bersikap egois aku ingin melakukannya, untukmu, denganmu, serta untuk kita, tapi aku merasa bahwa aku tidak pantas. Bila waktu dapat kembali, bila susunan waktu ini bisa diubah akankah aku dan kamu menjadi kita kembali atau kah kita akan kembali mejadi asing ?

***

"Aduhh anak mamah satu ini betah banget tidurnyaa, bangun yuk katanya mau pulang, udah bosen kan."

Beberapa hari telah berlalu sinar matahari mulai mengusik menulusuk keseluruh ruangan tat kala mama membuka gorden pada jendela. Cuaca yang hangat dan sinar matahari yang memenuhi ruanggan bila saja matahari bisa berbicara mungkin saja matahari di atas sana seolah berteriak "bangunlah dasar anak pemalas" mungkin begitu bukan hehehe.

"Eummm nghhh pagi mahh" hoammm terdengar nyaring uapan Diana yang hanya dibalas gelengan ringan dari mamanya.

"Buruan mandi tuan putrii, mama mau kebawah dulu buat mengurus administrasi, kalo udah nanti beres - beres duluan yah."

"Ayayy kapten !!! hehehe."

Mama Diana pun segera keluar dan tak lupa mencium kening anak perempuan manjanya satu ini serta mama mengulas senyum yang manis ketika hendak keluar.

Musuh jadi Cinta ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang