p.s typo berterbangan
Previous chapters
"Ma, kalo mama mau ke butik sama tante kenapa pake acara bawa – bawa kita segala sih?."
"Karena kamu dan Valdo akan di jodohkan" Jawab kompak kedua nyokap mereka dan sontak membuat Diana dan Valdo berteriak.
"Jangan becanda dong ma, aku gamau di jodohin sama cowok kek dia."
"Gue juga ogah di jodohin sama cewek cerewet kek lo, gausah becanda kek gini dong ma."
"Kali ini tidak ada penolakan."
"Kami benci kalian berdua!."
"Tunggu saja" Jawab nyokap mereka kompak.
.
.
"bukan berarti masalah yang sekarang kau hadapi sekarang akan terus menjadi beban pada akhirnya, bisa saja takdir berkata lain tentang kisah ini."
"Gue masih ada urusan ya sama lo!."
"Apaan sih Na, tuh yang di depan urusin dulu, garang – garang banget kek elo."
"Eh, elo ya, liat aja gue bijek – bijek lo ntar."
Valdo hanya diam saja tak menanggapi perkataan Diana, ia hanya mengeluarkan smirknya yang bagi Diana sangat menyebalkan.
"Hey kalian, yang akur dong, mama dan tante masih bisa denger apa yang kalian katakan tadi, dan jangan macam – macam atau kami berdua akan berbuat yang lebih kejam" seoalah – olah menakutkan tapi nyatanya mama Diana tak sungguh – sungguh mengancam mereka, namun perkataan tersebut membuat kedua nyali mereka ciut seketika.
"Astagfirullah, kami sabar nyonya besar" tak sadar keduanya mengucapkan kalimat yang sama dan nyaris bersamaan membuat mereka kembali mengibarkan bendera perang.
"Sekarang yok ikut mama, mama bakalan pilihin baju yang cocok buat kamu" dengan malas Diana hanya mengikuti mamanya berjalan untuk memilih pakaian, keadaan Valdo pun tak jauh berbeda, sungguh ini semua menyebalkan, batin Diana.
Flashback*
Sebenernya papanya Diana nggak beneran koma, ini cuman akal – akalannya papa Diana buat jodohin Diana sama Valdo, mama Diana mah setuju aja toh juga orang tua Valdo sebenarnya udah kenal lama sma mereka.
"Mah, Diana udah balik kan?" sontak mama Diana kaget "Astagfirullah papa!, papa udah sadar? Mama panggil dokter dulu ya" belom sempat pergi tangan mama Diana sudah ditarik oleh papa.
"tunggu dulu, dengerin papa.""Sebenernya papa ngga kenapa – kenapa, cuman kebentur sedikit, koma itu cuman alesan buat jodohin Diana."
"Papa bercandanya gak lucu, emang papa mau jodohin Diana sama siapa? Sampe pake acar beginian."
"Sama Valdo, mama tau kan, anak kepala sekolah tempat Diana."
"Ohh, mama tau anak jeng Lita kan? Mama setuju aja sih, gimana terusan pa?."
"Papa udah bicara sama Lita da Adnan, mereka juga setuju jadi gini rencananya, mamah sama Lita langsung bawa mereka ke butik buat vitting baju buat acara tunangan mereka nanti, pokoknya gak ada penolakan okey."
"Wah siyap pah, papah terdabest pokoknya."
"Tidak ada yang boleh tahu rencana ini cuman kita berdua, Lita dan Adnan saja, Aldi juga gak boleh tahu."
"Siyap komandan."
Flashback off*
"Diana kenalin dulu ini tante Lita, kamu pasti tahu kan, secara tante Lita kan kepsek kamu sendiri, dan Valdo kenalin saya tante Rani, mamanya Diana, semoga kalian cepet akurnya ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh jadi Cinta ?
RomanceDirimu yang menghilang entah kemana, seseorang yang baru tiba-tiba datang, tibalah dengan perjodohan yang mendadak dan sempat membuatku frustasi, diriku yang mulai menerima dan terbuka kembali dikejutkan dengan datangnya dirimu yang tiba saat semua...