Previous chapturs
"Baiklah gue percaya, dan lo bisa jaga kepercayaan gue?."
"So pasti gue bakal jaga kepercayaan lo, ga hanya kepercayaan, gue bakal jaga lo, jaga hati lo,perasaan lo, fisik,jiwa semua gue jaga, tegur gue kalo gue salah, gausah sungkan sama gue, kita perang lagi aja tapi ga asyik kalo gak perang hahaha."
Diana yang awalnya terharu dengan perkataan Valdo menjadi geram sendiri dengan kata-kata yang terakhir, dan keduanya pun tertawa dan menghabiskan sisa waktunya hari ini.
.
.
.
"Tak peduli seberapa besar penolakaku padamu, yang aku tak sadar hatiku berkata lain kepadamu."
"Eh wait Do."
"Hemm ada apaan?."
"Sekarang jam berapa?."
"Kadang suka gemes sama ni orang, padahal udah pake jam tangan masih tanya sekarang jam berapa hadehh."
"Oh ya lupa hehehe mian."
*mian=maaf
"Astaghfirullah Do! Cepetan anter gueee!."
"MasyaAllah Na bikin kaget, anter kemana sih buru-buru banget?."
"Udah deh buruan ntar gue jelasin di jalan aja cepettt."
"Iya-iya sabar."
Saat dijalan Diana udah jelasin maksud dia ngajak cepet-cepet, ini tuh gabisa di ganggu gugat, pentingnya pake bangett. Tak lama pun mereka sudah sampe di tempat yang Diana maksud.
"Kamu pulangnya gimana ntar?."
"Gatau sih, pesen Go-go aja lah."
"Jelasinnya ke Mama gimana? Aku jemput aja ya, pasti udah malem pulang lo kan."
"Yaudah lah gampang dihh udah telat nih gue! lo banyak bacot pergi sono bay."
"Makin suka guenya yaudah bay."
"Yayaya bay tiati."
Diana pun segera ngehubungin grub squadnya.
Diana : "Woy-woy udah kumpul? Maapkeun gua telat."
Mentari : "Hooh santai aja kita udah di markas."
Diana : "Okay sip 5 menit gue sampe."
Markas mereka sih bisa di bilang golongan mewah, emang luarnya sih b aja cuman kalo udah ke dalem wah gila bakalan bikin lo ga pengen pulang.
"Hellow girl's i'm coming."
"Ngalaynya kumat deh lo" jawab kompaknya Mentari dan Shinta.
"Hehehe udah buruan gue kepo tingkat tinggi nih."
"Oke-oke kenalin dulu dia kating kita namanya Rani Cendia Angelina, gue sempet denger desas desusnya dia itu pernah ke DO dari SMA gara-garanya sih gatau jelasnya ya tau-tau dia tuh jadi kayak orang gila marah-marah sendiri ngancem bakalan ngebunuh orang macem pyshyco gitu deh, tapi anehnya sebelum kejadian itu tuh sempet dia ngilang 5 hari dan semua orang gaada yang tau apa yang terjadi dan tau-tau gitu, sebenernya sih dia tuh 2 tingkat diatas kita."
"What?! Sumpah lo Shin ngaco ah!."
"Ah elah Na ganggu lo diem dulu dengerin."
"Abis kejadian itu dia vakum 1 tahun dan tau-tau udah sekolah disini aja."
"Gue jadi penasaran kena masalah apa sih tu cewek gila."
"Kenapa lo ga coba suruh nyokap lo nyari tahu informasi tentang dia?."
"Ah ya bener juga tuh kata Mentari, secara nyokap lo kan detektif handal yang bisa di kataain gila sih."
"Yeu! Ya gausah ngakatain nyokap gue juga kali! Eh tapi bener juga sih, kadang aja gue suka ngeri sama nyokap gue sendiri."
"Lah dasar ngajak di gibek keknya -,-."
"Hehehe mian-mian, hmm jadi sekarang kita mau ngapain?."
"Ya Allah guys kita kelupaan!."
"Yaelah Shin ngagetin aja lu!."
"Wanna one guys comeback! Buruan streaming."
"MasyaAllah untung lo ngingetin."
Ketiganya pun malah lupa waktu dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 malem.
Kling.
"Eh tuh Na hp lo bunyi."
"Peka banget sih gue aja ga sadar sayang masih ngejomblo aja wkkwk."
"Ah sialan lo mah"Ketiganya pun langsung ketawa bersama, gatau kenapa marah pun selalu berakhir lucu aja.
Kling (2) pesan
Valdo : "Babe?"
Valdo : "Hey udah malem, kenapa ga buruan kabarin gue sih?."
"Cieee di cariin calon, wkwk" kompak keduanya tertawa.
"Apaan sih."
Panggilan suara masuk.
"Duh apaan sih ni anak ganggu aja, gue tinggal dulu ya."
"Hooh sono dasar bucin."
"Bacot dahhh."
"Ada apaan sih nelpon segala?!."
"Wanjay langsung nge gas aja santai dong babe."
"Buruannn."
"Iya-iya, kapan pulang? Udah malem, mereka berdua emang ga pada di cariin juga?."
"Yaudah deh pulang hayuk, masih inget tempat tadi kan? Kabarin kalo udah di depan."
"See you soon."
"Hmm."
Diana pun kembali menuju kepada kedua temannya, dan mereka pun kembali gila lagi yeah.
"Gue mau pulang, lu pada juga pulang sono."
"Jam berapa sih?."
"Jam 9 lebih oiy."
"Lah Shin,Na woy!."
"Kita ada tugas lo ga inget?."
"Ah sialan gue lupa! Kalian berdua nginep rumah gue aja kerjain bareng gosip juga wkkw."
"Hayuk aja."
"Go fofo jan lupa yak."
Tak lama setelah mereka bersiap handphone Diana pun kembali berbunyi dan tak salah lagi pasti Valdo yang nelpon sih hehehe.
Kring kring.
"Halo udah di depan?."
"Udah bebe, buruan gih."
"Gue ngajak si duo cs, mau nginep."
"Guenya ga diajak sekalian?."
"Minta ditampol kamu."
"Hahaha yaudah cepetan."
Tak menunggu jawaban Diana telponnya langsung dimatiin sama valdo
"Guys buruan."
Tak lama ketiganya muncul gatau kenapa mereka sambil ketawa bahagia gitu bikin Valdonya salfok ke Diana, ya secara kek kalian tau Diana tomboy-tomboy gitu sebenernya cantik banget, untung kuat imannya si Valdo.
"Sebelum berangkat ada yang pada mau mampir kemana gitu gak?."
"Gimana? Pada mau mampir? Ind*mret? Alpabhet mret?."
"Yaudah sih ind*mret aja sekalian cari cemilan."
"Oke syap, udah pada makan?."
"Udah semua sih Val."
"Gue mau beli makanan bentar gpp kan laper nih perut."
"Uluh" kacian Valdoo mampir di rumah aja ntar gwe masakin."
Ketiganya kompak bilang.
"Cie perhatiannn."
"Diem bae sono, udah kuy buruan."
Mereka udah sampai di ind*mret dan si Valdo mager cuman titip aja ke Diana dan asal kalian tau gitu-gitu Valdo loh yang bayarin, perhatiankan muehehe.
"Na lo beneran mau buka hati ke Valdo? Serasa cepet banget berubahnya."
"Dih apain sih Men gapapa kali Diana coba gitu, barang kali emang jodoh kan."
"Sebenernya sih gwe juga ragu, cuman I try to thingking positive tentang si anak ngeselin satu itu sih."
"Good thingking, Shinta sukak, uluh-uluh bae Diana mau di ambil orang."
Kedua sahabatnya membuat ekspresi kaya ga rela gitu sambil pura-pura nangis, Diana yang malu udah pada di liatin orang milih pergi aja, gila memang duo csnya itu.
Setelah itu mereka udah ngelanjutin balik ke rumah kira-kira sejam sih pake acara mbuletnya juga.
"Nah udah kalian ke atas dulu sono pake baju gua aja dulu, mandi jan lupa, kalo kaga gua tampol."
"Iya-iya calon ibuk bawell."
"Syalan ni Shinta, udah sono hmm."
"Lo mereka pada kemana?."
"Udah parkirnya?, gausah ngurusin mereka lah ayok ke dapur."
"Uluh-uluh gemes akutu."
"Hmmm, gue masakin nasgor yak."
"Apa aja sih bebas bebe."
"Yaudah duduk dulu sana."
Diana pun akhirnya sibuk berkutat dengan dunianya sendiri, emang dasarnya Diana tuh suka masak orangnya, tak lama akhirnya nasi gorengnya jadi, tapi saat Diana baru memindahkan nasinya dengan spatula ke piring dan Valdo bilang.
"Kamu cantik juga kalo diperhatiin baik-baik."
Prang spatula yang dibawa Dianapun jatuh dan tiba-tiba pipi Diana merona akibat perkataan Valdo, dan Valdo pun hanya terkekeh melihatnya, Diana yang telah sadar pun akhirnya berdehem.
"Ya kan jatuh gara-gara elu, gue cuci dulu bentar."
Sialan jantung gue udah maraton aja shit, batin Diana. Dan akhirnya Diana pun menyelesaikan kerjaannya tadi.
"Udah buruan makan ini gue juga mau ngerjain pr."
"Mau gue bantu?."
"Udah gausah gapapa ngerepotin ntaran, makasih udah mau nganterin."
"No problem babe, and btw ini enak, makasih."
"Hmm."
Sebenernya hati Diana udah gakuat liat Valdo kayak gini, manis banget dan bener perkataan orang-orang kalo Valdo itu ganteng banget.
Mereka pun lebih memilih diam dan Valdo masih dengan lahap memakan nasi gorengnya.
"Thanks for tonight my princess."
"Lebaynya kumat hmm" si Valdo gatau aja padahal ni jantung Diana udah maraton aja.
"Gue pulang dulu ya, kerjain yang bener jangan gosip melulu."
"Bawel lo mah, udah buruan sana, tiati."
"Hahaha iya-iya sayang" sambil ngusap-usap kepala Diana, Diana pun cuman bisa mesem aja.
"Night for my princess."
"Night too."
Nah udah chapter 7 aja nih hehehe 😂 alhamdulillahnya ide-ide lagi pada muncul 😊 aku juga lagi ngerjain project baru ditunggu aja 😊 makasih yang masih setia baca ini cerita absurd dan tenang aja bakalan ada konflik juga kok tunggu aja yak makasih 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh jadi Cinta ?
RomanceDirimu yang menghilang entah kemana, seseorang yang baru tiba-tiba datang, tibalah dengan perjodohan yang mendadak dan sempat membuatku frustasi, diriku yang mulai menerima dan terbuka kembali dikejutkan dengan datangnya dirimu yang tiba saat semua...