14. Nafkah batiniah

27 7 0
                                    


Masih kisah bahagia Rayyan Aurel..
Walaupun Rayyan menahan rasa sakit hatinya..
Dia berusaha sabar dan menerima Aurel..
Jangan lupa follow vote dan komen cerita ini

Kecewa...

Semua manusia pasti pernah merasakan nya. Karena kecewa adalah efek dari diri seorang manusia yang salah menempatkan posisi di hatinya. Bagi ku, segala sesuatu bisa kita sikapi dengan berfikir positif. Ketika semua hal negatif yang masuk kedalam internal diri. Kita harus bisa memfilternya agar tak salah menempatkan nya di hati. Maka semua yang kita terima akan selalu positif. Dan kita tidak akan merasa kecewa.

Sabar...

Jika semua orang mengatakan sabar ada batas nya. Tapi aku berusaha untuk terus sabar karena sabar tak terbatas. Aku yakin Allah tak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Pasti masalah yang kita terima adalah batas akhir kesabaran kita. Ingat Allah Maha Tahu.

Termasuk masalah dalam hidup ku. Selama ini aku selalu hidup sebagai bayangan Raynand. Aku selalu mengalah demi kebaikan semua orang. Wanita yang ku cintai adalah wanita yang mencintai Raynand. Itulah kenyataannya.

Zahra...

Dia adalah wanita yang mampu membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi nyatanya gadis itu malah mencintai Raynand. Seperti apapun sikap Raynand. Gadis itu selalu sabar. Bahkan di antara peliknya hubungan mereka. Zahra terus menerima segala dalam diri Raynand. Dan sebentar lagi mereka akan menikah.

Sungguh hatiku hancur...

Menjadi seorang dokter, bukanlah cita-cita ku. Tapi aku terpaksa menggantikan Raynand demi ayah. Karena Raynand malah mendirikan perusahaan nya sendiri. Sedangkan aku mengubur cita-cita ku menjadi atlet internasional. Lalu menjalani profesi menjadi seorang dokter meneruskan rumah sakit keluarga kami.

Lalu kini...

Aku menikah dengan wanita cantik nan seksi.

Aurel...

Walaupun aku belum mencintainya, kenyataan pahit membuatku merasa sesak. Karena istriku mencintai Raynand. Lagi-lagi aku hidup dalam bayang-bayang Raynand. Jujur aku lelah dengan kondisi seperti ini.

Entah sampai kapan aku hidup dalam bayang-bayang saudara kembar ku sendiri. Inilah takdir yang harus aku jalani. Dan aku berusaha untuk terus bersyukur. Karena Allah selalu ada bersama ku. Membuatku tenang dan damai diberbagai kemelut dunia yang menggulung hati ku.

Saat aku resah...

Aku membuka Al-Qur'an saku. Lalu membaca Surah Ar-rahman.

Pengulangan ayat fa bi'ayyi ālā'i rabbikumā tukażżibān (Surat Ar Rahman Latin) yang artinya Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tentu menjadi pengingat diri kita bahwa ada banyak sekali nikmat yang Allah berikan.

Ketika kita sedang merasa terpuruk, patut mengingat, kita hidup dan bernapas juga termasuk dalam nikmat Allah yang harus disyukuri.

Inilah yang selalu menguatkan hatiku. Untuk terus bertahan dan bersabar. Bayangkan jika Allah tidak Pemurah.
Mau nafas bayar, nyaring udara bayar, mau buang CO2 bayar, dan banyak hal lainnya. Berapa banyak yang harus kita bayar untuk perihal nafas.

Itu baru nafas lho, belum yang lainnya.

Aku tersenyum menatap istriku yang baru saja selesai berwudhu hendak melaksanakan Sholat Subuh berjamaah dengan ku. Aku meraih mukena putih milik nya. Lalu memakaikan mukena itu pada nya. Aku berusaha memperlakukan istriku sebaik mungkin. Aku berharap suatu saat dia bisa mengenal diriku sebagai Rayyan. Tentunya juga mencintai diriku sebagai Rayyan.

Metamorfosa cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang