Chapter 3 (FLASHBACK)

788 88 7
                                    

Sudah 3 menit sejak seulgi pergi, Lisa menscroll sesuatu di ponselnya sementara aku menghabiskan minumanku, itu seperti kami menunggu satu sama lain untuk berbicara lebih dulu, aku tidak tahu mengapa ini sangat canggung.

Aku mencoba untuk berbicara lebih dulu tetapi dia mendahului ku, dimana itu merupakan hal yang baik, karena aku tidak tau apa aku melakukan sesuatu yang salah, dia dengan cepat meletakkan ponselnya di sakunya dan melirik ke pergelangan tangannya sebelum dia melihat ku sambil berbicara,

"Apa kau mau menjadi partner ku ? Aku tidak keberatan jika aku pergi sendiri"

"Aku tidak keberatan, ini tugas kita, menurutku kau yang tidak ingin aku bersamamu"

"Baiklah, aku tahu aku bersikap kasar padamu hari ini, dan tak banyak bicara, mungkin kau berfikir yang aneh aneh, tapi maaf, akhir-akhir ini adalah hari yang sibuk"

Aku merasa lega dengan apa yang dia katakan, dia benar-benar orang yang baik, aku tanpa sadar meraih tangannya dan meremasnya, aku merasakan dia tegang, tetapi tetap santai untuk menyembunyikannya, aku hanya mengangkat bahu

"Hei tidak apa-apa, aku hanya bercanda, tapi aku senang kau menjelaskan dirimu sendiri, atau aku akan mengira aku telah melakukan sesuatu yang salah padamu"

"Hei, tidak, itu hanya eeemmm aku tidak bermaksud membuatmu merasa seperti itu"

Aku terkekeh ketika dia mulai mengoceh tentang ini, aku melihat jam tanganku dan sudah hampir waktunya

"Hei, tidak apa-apa, dan menurutku ini waktunya kita harus pergi?"

Aku mengetuk jam tangan ku untuk memberitahunya bahwa sudah waktunya dan aku berdiri, dia juga melakukan hal yang sama dan kami perlahan-lahan keluar restoran meninggalkan bills yang sudah Seulgi bayar di meja.

"Hari ini pertama kalinya kau patroli kan?"

"Ya, aku pernah mencoba magang tapi itu hanya tur dan sebagainya"

Lisa membuka kunci mobil dengan kuncinya, setelah kunci terbuka di dalam, aku membuka pintu dan masuk ke dalam memasang pistol di pinggang saya, dan Lisa melakukan hal yang sama.

Dia mengecek laptopnya setelah dia selesai menyalakannya , laptop berfungsi sebagai koneksi ke tempat tujuan ketika ada keadaan darurat atau ketika sedang beroperasi, semua informasi akan terlihat di sana dengan tombol-tombol yang ada di dalam mobil, dan itu terlihat sangat keren

"Well, aku senang aku bersamamu untuk patroli pertamamu, kau sudah siap?"

Aku memasang sabuk pengaman dan mengangguk padanya, kami hanya memiliki rute tertentu hari ini, dan kami akan berkeliling sepanjang sore.

15 menit berkendara di jalanan Seoul, membuatku mengantuk tapi kami harus tetap terjaga, jadi aku mencoba untuk bertanya padanya.

"Kau lulus dari sekolah mana, Officer?"

Dia melirikku dan kembali melihat ke jalan ketika dia berbelok di tikungan, cara tangannya mengendalikan setir membuatnya terlihat sexy, dan ketika dia melihat ke kaca spion,

"Aku dari Busan, dan aku baru sampai di sini tahun lalu"

"Bagiku kau tidak terlihat seperti orang Korea"

Dia terkekeh dan menggelengkan kepalanya tetapi mengangguk, dia berhenti ketika lampu berubah menjadi merah

"Memang bukan, aku orang Thailand, kami pindah ke sini ketika aku berumur 15 tahun dan belajar di Busan, setelah aku lulus 2 tahun yang lalu di perguruan tinggi, aku mendapat pekerjaan pertama ku di Busan, dan setelah setahun, aku pindah ke sini"

A Bullet for LieutenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang