"Ya, Seulgi benar-benar tau bagaimana merusak momen"
Dia bergumam pelan dan aku tertawa gugup, sebagian diriku kecewa karena Seulgi datang tapi juga lega di waktu yang sama, itu memberiku waktu untuk berpikir jika aku harus mencobanya, aku harus yakin tentang diriku sebelum aku menerima Lisa , dia adalah orang yang baik dan aku tidak ingin menyakitinya,
untuk meredakan ketegangan yang aku rasakan, aku menampar lengannya sedikit, memarahinya
"Jadilah anak baik, hei Seul!"
Aku mengatakan kalimat pertama cukup pelan sehingga hanya Lisa yang bisa mendengar sebelum menyapa Seulgi ketika dia mendekati kami,
Aku bisa melihat Lisa mengerutkan kening ke arah ku
"Hei Jen, apa yang kalian lakukan di sini?"
Aku tersipu oleh pertanyaannya sambil tersenyum diam-diam, dia menatap Lisa lalu matanya membelalak ketakutan, Lisa menatap Seulgi dengan poker face nya
"Kau tau? Aku pikir uuhhmmm ya aku harus pergi? Ya pergi"
Seulgi gagap menunjuk kebelakang dengan ibu jari kanan dan berjalan ke belakang melirik Lisa, aku mengerutkan alis dan bertanya
"Kau baru saja tiba? Kenapa begitu cepat?"
Tanyaku, dia menggaruk kepalanya dan melihat ke pintu masuk seperti menghitung berapa detik dia bisa mencapai pintu
"Karena aku masih ingin hidup, sekarang aku harus pergi"
Dia berkata sebelum berlari menuju pintu, aku menertawakan keanehannya, aku menoleh ke Lisa dia tersenyum padaku
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
Dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, menyesap airnya
"Ayo katakan apa yang ada di pikiranmu?"
Aku mengungkit, dia terkekeh sebelum bersandar ke meja untuk bersandar di dekatku. Benar-benar melupakan ucapannya yang belum selesai sebelumnya
"Oke, aku hanya beruntung bisa berkencan denganmu hari ini, dan betapa cantiknya dirimu saat kau tersenyum"
Fakta bahwa dia sedang menatapku membuat suaranya menjadi dalam dan serak saat dia mengatakan itu kepadaku dengan menatap mataku, itu membuat tenggorokanku kering dan jantung berdetak lebih cepat.
Aku tau saat ini aku sedang tersipu malu dengan mata terbelalak karna kejujurannya, aku melihatnya panik saat aku terus diam mengedipkan mataku ,lalu makanan kami datang dan perasaan lega menyelimuti diriku.
Pelayan meletakkan makanan kami di atas meja dan tersenyum pada kami sebelum bertanya apakah kami membutuhkan sesuatu, aku menggelengkan kepala dan Lisa tersenyum sopan padanya
"Ini saja, terima kasih"
Aku melirik makananku dan aku bisa merasakan tatapan Lisa padaku, bau makanannya sangat enak.
"Tolong jangan canggung padaku"
"Tidak, aku hanya kaget ehhmmm .... dan gugup"
Aku bergumam dengan jujur, tidak ada alasan untuk berbohong, dia menghela nafas dan meraih tanganku yang memegang garpu
"Tolong jangan, Aku yang seharusnya gugup di sini"
Apa dia serius? Dia Lisa Manoban, dia cantik, hot , baik hati dan banyak wanita menyukai dia. Aku gugup bersamanya, karena dia memiliki efek ini padaku dan pada gadis-gadis di sekitarnya. Aku ingin memberitahunya tapi aku lebih memilih mengangguk dan tersenyum padanya, aku tidak ingin merusak kencan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bullet for Lieutenant
FanfictionBaca aja, bagus engganya nanti nilai sendiri 😌 On going .... GxG Indo ver Inspired by its me kitten