Jennie's POV
"Apa kau serius soal ini Jen ? Aku rasa itu bukan ide yang bagus"
Aku memutar mata untuk kesekian kalinya sejak pagi tadi, kami berhenti di depan gedung dan aku menyeringai untuk menyembunyikan debaran jantung di dadaku. Aku melepaskan sabuk pengamanku dan menatapnya,
"Ouhh kakakku, aku bisa menangani diriku sendiri, jangan khawatirkan aku"
Aku mendengarnya menghela nafas dan mengangguk perlahan, aku mencium pipinya dan membuka pintu, sebelum aku keluar dia memegang tanganku untuk menghentikanku,
"Aku sudah memperingatkanmu Jen, aku hanya tidak ingin melihatmu menderita lagi"
Aku membeku mengingat masa lalu, aku memberinya senyuman kecil dan meremas tangannya,
"Aku bisa menangani diriku sendiri oppa, aku baik-baik saja. Aku tidak punya sesuatu yang akan hilang kali ini"
Aku menggumamkan bagian terakhir tapi aku tahu dia mendengarnya ketika dia memberiku ekspresi sedih.
Aku tersenyum sedih sebelum aku keluar dari mobilnya, sebelum aku menutupnya aku melambai padanya"Semoga kau berhasil dalam audisi V"
Dia melambai padaku sebelum dia pergi, aku menghadapi gedung yang aku takuti selama berbulan-bulan, aku mengambil langkah tapi ternyata goyah jadi aku mencoba menenangkan diri terlebih dahulu.
Aku ragu aku bisa melakukannya, aku menghela nafas sebelum mengubah diri menjadi karakter yang aku persiapkan selama berbulan-bulan.
Begitu aku melangkah masuk, aku menerima salam hangat tetapi beberapa di antara mereka berbisik satu sama lain, aku mengangkat daguku tinggi-tinggi saat aku berjalan masuk, suara heels ku terdengar saat aku melangkah, di sudut mataku aku melihat seseorang yang kukenal jadi aku berbalik untuk menyambutnya,"Seulg__ oh dimana sopan santunku, senang bertemu denganmu lagi, Officer Kang"
"Oh, senang bertemu denganmu juga Officer Kim"
Aku tahu dia terkejut dengan kedatanganku tapi sebagian dari dirinya tau kalau aku kembali, aku memberinya senyuman kecil dan pergi.
Jantung ku berdegup kencang dan aku bisa merasakan tanganku gemetar, jadi aku mengepalkan tangan untuk menenangkan diri saat sampai di pintu konferensi.
Aku menghela nafas, memasang senyuman yang aku latih beberapa kali, sebelum aku mendorong pintu, semua orang di tim sudah masuk. Aku melihat inspektur Bam di dalam dengan timnya, beberapa staf, dan tim ku , tetapi aku tidak melihat dia, aku mengangkat alis dan tersenyum ketika mereka semua berdiri untuk menyambut ku."Letnan Kim! Saya inspektur Bam, saya akan bersama Anda selama penyelidikan kasus ini, dan ini adalah tim saya"
"Saya harap bisa bekerja baik dengan anda, Inspektur Bam"
Aku berjabat tangan dengan timnya dan beberapa staff, aku duduk di ujung meja menghadap layar, tim Bam sibuk memperbaiki monitor kemudian lampu perlahan-lahan berubah menjadi redup ketika aku berbicara,
"Permisi? Mengapa lampu menjadi redup? "
Staff: "oh, maaf, Letnan Kim, saya tidak tau Anda takut gelap"
Aku mengangkat alisku padanya, jawaban macam apa itu? Aku seorang polisi, aku mengejek dan menoleh ke Bam yang duduk 1 kursi di sebelah kanan ku,
"Kita akan memulai meetingnya? Anda sepertinya melupakan seseorang"
Aku melipat tanganku di dada saat aku berbicara sambil menunjuk kertas di depanku tertulis daftar orang yang terlibat dalam kasus ini , Bam menghela nafas dan melihat yang ada di hadapannya.
Officer Stan: "Maaf, Letnan Kim atas nama Letnan Manoban, saya akan menggantikannya untuk saat ini dalam meeting ini"
Aku hampir merasa jijik saat ia menyebut namanya, tetapi aku menahan diri, dia berbicara secara profesional, seperti dia melakukan ini selama bertahun-tahun. Aku mengangkat alisku padanya membuatnya menelan ludah, dia tidak menyangka dengan reaksi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bullet for Lieutenant
FanficBaca aja, bagus engganya nanti nilai sendiri 😌 On going .... GxG Indo ver Inspired by its me kitten