[kantor]
Jennie POV
Aku bersandar di kursiku, baru saja menyelesaikan semua pekerjaanku. Besok akan bertemu dengan wedding planner, jadi harus kuselesaikan semua pekerjaanku agar tidak mengganggu meeting besok. Aku juga sudah menyelesaikan beberapa pekerjaan Lisa yg sekarang sedang meeting dengan para officer.
Aku sedang sendirian di office, saat hendak ingin tidur siang, tiba tiba ponselku berbunyi, Lisa mengirim pesan[Pesan]
Lisa : Hai, apa kau sudah makan siang?
“belum, aku lupa. Bagaimana dengamu? . bagaimana meetingnya ?”
Lisa : meetingnya berjalan lancar, dan aku juga belum makan. Sebenarnya aku akan kembali ke kantormu, membelikanmu makan siang, kau ingin apa ?
“I want you baby”
Lisa : okay, segera disajikan 😎
“hahaha, apa saja sayang, yang penting kau cepat kembali kesini, aku merindukanmu”
“baiklah, tidak ada salad untukmu. Aku juga merindukanmu, I love you”
Aku menggigit bibir untuk menahan senyumku, menunggu dia dating[Office]
“kau mencoba untuk membuatku gendut ya ?”
Aku merengek Ketika melihat beberapa makanan yang berbeda di atas meja. Dia hanya mengedip dan tertawa sambil memberiku sebotol air putih
Lisa : “aku tidak suka kau kelaparan dan memakan rumput (salad) Ketika bersamaku kan ? jadi, ayo makan ini, jika kamu tidak bisa menghabiskannya, ada Seulgi disini”
Dia menunjuk keluar dimana Seulgi berada, aku menggeleng dan mulai makan, sebenarnya aku ingin memarahinya karna mengatai saladku rumput, tetapi aku memilih diam karna tidak mau ini menjadi argument yang lama
Keesokan harinya
[Restaurant]
Irene : officer Kim ?
Wanita berambut coklat, aku mengangguk dan tersenyum, berdiri untuk menyambut , dia adalah wedding planner kami yang di remokendasikan Seulgi
“Miss Bae, silahkan duduk”
Irene : Terimaksih, maaf aku terlambat Officer Kim” kami bersalaman
“it’s okay miss Bae, dan tolong panggil aku Jennie saja. Mari kita pesan makan terlebih dahulu”
Setelah beberapa menit kita memesan makan
Irene : haruskah kita menunggu tunanganmu sebelum mulai ?
Dia bertanya dan meihat sekeliling, merasa hanya aku yg duduk sendiri di depaannya, aku tersenyum pahit dan menggeleng
“it’s okay, kita bisa mulai, hanya ada aku, dia tidak bi….”
Lisa : oh hello, I’m sorry, apa aku terlambat?
Aku terkejut dan bingung Ketika Lisa tiba tiba duduk disebelahku, dia tersenyum sebelum mencium pipiku dan merangkulkan lengannya di pinggangku
Irene : Kau tepat waktu officer Manoban
Lisa : panggil Lisa saja miss Bae
“Aku pikir kau sedang meeting bersama tim mu sekarang”
Lisa : operasi akan mulai pukul 4, dan aku tidak akan melewatkan ini untuk pernikahan kita, masih kecewa padaku ?
Aku menggeleng dan tersenyum
“sudah tidak sayang, terimakasih sudah menyempatkan datang”
Lisa : tidak masalah, aku mencintaimu
Dia berbisik di telingaku, aku tersipu malu dan membenarkan posisi dudukku, untungnya miss Bae sedang sibuk dengan berkas yg dia bawa, dan untungnya aku memesan banyak makanan, jadi lisa bisa menikmatinya juga. Dia bermain dengan jariku dan melihat cincin yg kupakai
"sebaiknya kita makan dulu sebelum mulai”
[dalam mobi]
“hari Jumat kita akan ke designer”
Di mengangguk dan meenulis jadwal di ponselnya, sesorang perlu belajar bagaimana mengatur hidupnya.
“dan minggu depannya kita akan fitting baju”
Dia menatapku bingung, aku mengangkat alisku padanya
Lisa : minggu depan hari apa ?
Aku cemberut padanya, dia tertawa, dia mempermainkanku
“Kita hanya punya hari libur Senin dan Jumat”
Lisa : aku tau, aku hanya bercanda, sekarang tersenyumlah, kau terlihat terlalu serius”
Aku memutar bola mataku, dia mengangkat kedua sisi bibirku agar terseyum. Aku tertawa kecil dan mendorong wajahnya . dia menangkup wajahku dan memberi ciuman lembut. Aku menaruh tanganku di lehernya, jariku menyapu rambutnya. Tangannya meraih pinggangku dan tiba tiba mengangkatku ke pangkuannya
Tangannya meraba punggungku, sedangkan aku mencengkram sandaran kursi mobilnya Ketika dia mencium bibir bawahku dan menarik tubuhku agar lebih dekat dengannya
Sialan, she felt so good, bibir sexynya menciumi rahangku, aku mengangkat kepalaku untuk memberinya akses di leherku, semakin turun ke dada, aku mengeluarkan nafas gemetar Ketika tangannya meremas pahaku
Aku menariknya kembali dan menciumnya, tangannya meraba pahaku, perut, lalu ke leher. Lidah ke lidah, aku terkejut saat dia tiba tiba menggigit lidahku. Aku mendorong dan memukul dadanya, dia menertawaiku
“aww Lisa, sakitt!”
Dia mencium pipiku dan merapikan rambutku
Lisa : I love you Jennie Kim
Dia berbisik, melihat setiap sisi wajahku dan mengelus pipiku, aku menyenderkan wajahku di telapak tangannya semabari menutup mataku
Membuka mata melihat seseorang yg akan menikah denganku, seseorang yg akan hidup denganku menghabiskan sisa hidupnya
“and I love you too so much”
Aku menciumnya dan tersadar
“ya Tuhan bagaimana bisa berakhir seperti ini ketika kita sedang membicarakan jadwal pertemuan”
Dia tertawa , mengangkatku untuk duduk kembali, dan merapikan pakaianku
Lisa : ini salahmu, kau menggodaku
“aku ? kau yang duluan menciumku”
Lisa : karna kau sangat sexy saat memakai dress, sekarang ayo kita pulang
[2 bulan kemudian]
1 hari sebelum hari pernikahan
[ruang tamu]
Mama kim : Ibu mengirim barang barangmu kerumah barumu
Tiba tiba ibu menangis, kami sedang melihat foto foto kami ketika Ayah masih hidup
“aww, kenapa ibu menangis ?”
Mama kim : emm, kau akan menikah besok, dan ini akan jadi malam terakhir kau tidur disini
“ibu kau bisa tinggal bersama kami, Lisa tidak keberatan. Rumah kami cukup besar”
Dia menggeleng dan tersenyum padaku, dia tidak akan meninggalkan rumah ini, terlalu banyak kenangan, disinilah kami tumbuh dewasa.
Mama kim : kau tau ibu tidak akan meninggalkan rumah ini, rumah ini hasil dari kerja keras ayahmu”
“kami akan sebisa mungkin sering sering mengunjungimu, jangan menangis”
Aku mengusap pundaknya untuk menenangkannya, aku tersenyum ketika dia mngangguk, lalu dia memegang tanganku
Mama kim : menikah adalah level yang berbeda Jennie, kau harus selalu ingat mengapa kau menikahi Lisa. Buka mata dan pemikiranmu setiap saat atau itu tidak akan berhasil, ibu percaya pada kalian berdua . kalian berdua mungkin akan sering bertengkar, tetapi tetap dengarkan hati dan pikiranmu, kau harus bertanggungjawab untuk apapun yang terjadi, kau bisa bercerita pada Ibu, kau selalu jadi kesayangan Ibu, anak Ibu.
Aku berusaha untuk tidak menangis kali ini saat memeluk erat Ibu. Aku pasti akan merindukan rumah ini, tapi sekarang Lisa adalah rumahku.
Mama kim : kau akan tidur di samping Ibu malam ini ? seperti waktu dulu ?
“tentu saja Bu, sama seperti ketika aku masih kecil”
Ibu mencium keningku sebelum berdiri lalu menuju dapur
Mama kim : ibu akan masak makanan favoritemu malam ini
Aku mengangguk dan menengankan diriku, tiba tiba ponselku berbunyi, aku terseyum karna itu Lisa, sedang komplen , kami tidak bertemu dari kemaren, ibu menyuruh kami untuk tidak bertemu sampai hari pernikahan, jangan salahkan ibuku karna bersikap kuno .
[pesan]
Lisa : siapa yang menyarankan tradisi kuno ini ? I WANT TO SEE YOUUU!!”
Aku tersenyum , menggigit bibir bawahku, aku juga sangat merindukannya
“ini ide ibu kan ?”
Lisa : Kau benar, aku tidak sabar untuk besok
Lisa : aku tidak sabar melihatmu menggunakan gaun
“sama, aku tidak sabar melihatmu menggunakan jas”
Lisa : kau akan menjadi Manoban besok, sampai bertemu di kamar kita sayang
“finally!! It’s time!!”
Aku menyeringai pada diriku sendiri, menoleh kebelakang melihat foto keluarga, aku membelai foto Ayah yg menggunakan seragam, aku tereyum sedih
“besok aku akan menikah Yah, kau harusanya mengantarku, tapi V akan menggantikanmu. I miss you so much, and I love you”To be continue......
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bullet for Lieutenant
FanfictionBaca aja, bagus engganya nanti nilai sendiri 😌 On going .... GxG Indo ver Inspired by its me kitten