Part 8

497 50 2
                                    

Terhitung seminggu sudah Arsel bekerja di Cafe Bintang, sekarang cafe ini jadi langganan tongkrongan Arsel dkk, semenjak Arsel bekerja disini mereka jadi sering sekali mampir kesini begitupun juga dengan Felix yang dulunya ogah-ogahan sekali dateng kesini dengan alasan malas  bertemu dengan rivalnya siapa lagi kalo bukan Defan.

Oh iya soal Defan dengan Renan, mereka mereka berteman karena yang saat itu Renan tidak sengaja bertemu dengan Defan dengan peristiwa yang sedikit konyol

Flashback on

Pada saat itu Renan yang bosan menunggu bundanya belanja dengan teman-temannya memutuskan untuk pergi ke rooftop sekedar mencari angin namun, saat tiba di tempat ia begitu terkjut melihat seorang remaja tengah berdiri di ujung rooftop mall

"Woi  gila lo ya!?"

Pekikan Renan seketika membuat remaja itu menoleh, remaja itu mengerutkan alisnya bingung

"Apapun masalah lo jangan dikit-dikit pengen mati, seberat apapun beban yang lo pikul pasti ada jalanya, inget tuhan ga tidur masih banyak yang pengen di posisi lo, lo enak masih nafas dengan gratis di luar sana banyak yang harus nafas dengan duit" tuturan Renan makin membuat remaja itu bingung

"Dia kenapa sih?" guman remaja itu pelan

Remaja tersebut memilih memfokuskan kembali pandangannya ke jalanan di bawah, melihat remaja itu tidak menggubris omongannya, Renan dengan segera berlari menghampiri remaja tersebut dan

Brukkkkk

Kedua remaja itu pun ambruk bersama dengan posisi Renan berada dia atas remaja tersebut

Renan sedikit mengangkat tubuhnya dengan terus menatap remaja tersebut "Percaya sama gua, elo pasti bakal mati jadi gausah pake acara jalur mandiri!"

Remaja tersebut mendorong Renan hingga tersungkur ke samping "minggir"

Kemudian remaja itu bangkit "Lo siapa sih?dari tadi bahas mati mulu gua ga mau mati"

"Dateng-dateng nyerocos ga jelas, pinggang gua sakit woilah" ucapnya sembari mengelus punggungnya yang sedikit nyeri

Ah sekarang gantian Renan yang di buat bingung, pasalnya ia mengira jika remaja itu akan bunuh diri dengan lompat dari gedung namun, melihat reaksi remaja itu dugaannya salah

"Lo ga mau bunuh diri?"

"Gue ga segila itu" remaja itu nampaknya sedikit kesal

"Ya siapa suruh lo berdiri di situ, orang juga pasti mikir  kali lo bakal bunuh diri" Renan sedikit emosi juga

"Kok lo ngegas sih?!"

"Elo juga njir!"

"Diem lo bocah! Gue cuma nyari angin nyet!"

"Bocah lo bilang? Bocah teriak bocah cih" Renan sedikit tersenyum kecut

"Gue lebih tua ya!"

"Muka lo aja masih kek bocah"

"Lo nya aja yang ketuaan"

"Wah parah malah ngatain lagi"

"Serah"

Renan sedikit memicingkan matanya benarkah remaja di samping nya ini lebih tua darinya, tapi mengapa ia masih terlihat imut

"Serius lo lebih tua dari gua?"  tanya Renan

"Serius lo masih sekolah?" remaja tersebut balik bertanya

ARSELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang