Part 6

483 47 4
                                    

Cuaca pagi ini ternyata kurang bagus, awan sedikit mendung mungkin beberapa jam lagi akan turun hujan.

Namun tidak membuat semangat Arsel padam, dia tetap melajukan montornya menuju sekolah.

Akhirnya Arsel pun sampai dan keberuntungn bagi Arsel karena hujan turun setelah dia tiba di sekolah jadi tidak perlu repot-repot memakai jas hujan

"Wih sumber ilmu dah dateng" ucap Felix saat mengetahui kehadiran Arsel

"Nyontek pr fisika dong no" ucap Renan

"Dih gatau sopan-santun banget baru duduk udah di palak, gue yang matematika dong Ar hehe " ucap Felix sembari tersenyum tanpa dosa

"Elo sendiri juga malak nyet" balas Renan

"Gue minta tolong bukan malak"

"Minta tolong dari hongkong"

"Dari sini lah emang gua Lucas apa?!"

"Hah?"

"HAH HOH HAH HOH, macam orang goblok"

"Lo ngmong apa barusan?" Renan auto melotot mendengar tuturan dari felix

"Udah goblok budek lagi"

"Wah ngajak berantem lo ya!" Renan yang sudah ancang-ancang ingin memberi bogeman kepada Felix tiba-tiba terhenti

BRAKKKKK

Yah karena mereka amat sangat berisik demi kesehatan pendengaran Arsel, ia memutuskan untuk melempar benda yang mereka butuhkan yang tak lain adalah tugas matematika dan fisika.

"Bacot lo berdua" ucap Arsel

"Hehe makasih ya Arsel sayangnya aku yang unyu utututuuhh" ucap Felix sembari mencubit pipi Arsel layaknya bayi, merasa terganggu Arsel memberikan tatapan tajam kepada Felix dan Felix pun segera menghentikan aksinya bahaya sudah jika Arsel mode seperti ini.

"Hehe canda Ar"

"Bentar" ucap Felix sembari celingukan mencari sesuatu

Kedua remaja itupun sontak menoleh ke arah Felix sembari mengangkat alis seolah bertanya ada apa?

"TAS GUA KETINGGALAN DI-" BUGHHHH

"Sakit anjinggg" ucapnya setelah Haje melempar tas hitam tepat di wajahnya

Haje yang memang baru datang dengan keadaan yang begitu emosi bagaimana tidak, semalam dia menghubungi Felix bahwa ingin menumpang dengannya dan Felix pun juga mengiyakan dia juga mengatakan akan menjeputnya, namun sampe pukul tujuh Felix tak juga menunjukkan batang hidungnya.

"Lo dateng- dateng ngamok" ucap Felix sewot sembari mengambil tas yang tadi di lempar Haje

"Ya lo mikir aja anjing gue nungguin elo dari tadi dan apa-apaan lo udah disini?!"

"Ya elo ngapain nungguin gue njir, jomblo gitu amat lo"

"Eh bangsat kan gue semalam bilang mau nebeng, dan elo juga bilang bakal jemput gua! elo kalo goblok jangan gitu amat"

"Eh emang iya?" Felix berfikir sejenak mengingat kejadian semalam dan ah iya dia baru ingat, bukanya menjemput Haje dia malah berangkat di antar sopir ya maap kan Felix emang suka gitu pelupa.

"Bisa-bisanya gua temenan sama orang dodol kek dia" guman Haje sembari bergegas ke bangkunya

Ah Iya tas hitam tadi milik Felix yang tertinggal di mobil bagaimana bisa sama Haje ya karena tadi waktu Haje sampe di depan gerbang sekolah dia bertemu dengan pak Yanto a.k.a sopir pribadinya tuan muda Felix dan jadilah pak Yanto menitipkan tasnya kepada Haje yang memang sudah mengenalnya, secara Haje tidak pernah absen datang kerumah Felix oh ayolah disana semua fasilitas ada siapa yang tidak betah coba?

ARSELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang