Part 11

740 48 7
                                    

Mentari pagi mulai menunjukan primadona indahnya, para hewan langit juga mulai menunjukan bakatnya, pepohonan rindang makin menambah ke asrian tempat tersebut

Seorang remaja berjalan kebingungan pasalnya tidak ada siapapun disini, tapi anehnya ia justru merasa nyaman dan tenang, rasanya beban yang selama ini ia tanggung menghilang begitu saja

Matanya bergerak kesana kemari mengagumi setiap inci tempat tersebut, 'indah' gumannya, kemudian bibirnya terangkat siapapun yang melihat itu pasti akan terpukau

Hingga atensinya terhenti tak kala melihat seseorang yang sangat ia rindukan, seseorang itu duduk di tepi danau pandangannya lurus kedepan

Walau hanya dari samping remaja itu tau betul siapa sosok itu, tidak berubah masih sama seperti dulu, pikirnya.

Seseorang itu pun menoleh, ia tersenyum kepada sosok remaja yang kini menatapnya dengan wajah yang berkaca-kaca

"Kakekkkk" serunya, kemudian ia berlari menuju seseorang yang ia panggil kakek tadi

Remaja itu pun segera menghamburkan pelukanya tanpa basa basi si kakek pun ikut membalas pelukan itu, rasa hangatnya masih sama, batinya.

"Kakek Arsel kangen banget sama kakek" ucapnya di sela-sela aksi pelukannya

"Kakek juga kangen banget sama Arsel hem"

"Sini duduk sama kakek" ucap Adam yang tak lain adalah kakek Arsel

Arsel pun menurut

"Pantes kakek gamau balik disini enak juga, adem"

Adam hanya tersenyum menanggapi ucapan Arsel "Mau disini sama kakek?"

"Mauuuuuu" Arsel mengangguk antusias disini ia benar-benar seperti bayi yang manja

Mendengar jawaban dari Arsel sontak membuat Adam melunturkan senyumnya namun sedetik setelahnya ia pancarkan senyum itu lagi

Adam mengelus lembut surai indah Arsel "Kamu mau ninggalin keluarga kamu hem?"

"Engga sih kek, tapi Arsel cape mereka ga sayang sama Arsel"

"Huss ga boleh gitu, mereka sayang sama Arsel cuma belum waktunya"

"Sampai kapan kek? "

"Nanti pasti ada tungguin aja, kakek juga nunggu"

"Nunggu siapa?"

"Emm nunggu siapa yaaaaaa" godanya

"Ish kak-

Dek, ayok balik!

Ucapan Arsel terpotong tatkala terdengar suara seorang remaja yang menggema

"Tuh abang kamu udah nungguin, balik sana"

"Bang Renan ganggu aja sih, heran kemana aja gue pergi ada mulu"

Lagi-lagi Adam hanya terkekeh mendengar ocehan cucunya

Lino sini ayo pulang, lo ga kasian apa sama gue ha?

Teriaknya lagi

"Gamau enakan disini, lo disana masih banyak yang sayang gue cuma punya kakek jadi gue mau disini aja" Arsel menjawab dengan suara tak kalah lantang

"Bentar ini Bang Renan ada suara tapi kok ga ada wujud sih kek"

Untuk kesekian kalinya Adam hanya tersenyum

"Arsel balik ya? masih banyak yang sayang sama Arsel, jadi kakek mohon kamu ikut bang Renan ya?"

Mendengar itu wajah Arsel menjadi murung

ARSELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang