Word Rubble

rindu di Februari

9.45

Saya sedang merindu. Kalau kamu mau tahu.

Saya tidak lagi bisa menyembunyikan perasaan ini.

Malam ini kau kemana? Jangan keluar rumah kalau ingin menatap bintang malam.

Karena para bintang akan bertamu ke rumah saya. Mereka akan datang mendengarkan dongeng tentang banyaknya kisah hidup yang saya jalani sampai di detik dimana kamu membaca kalimat ini. Tentang perjalanan Cinta saya yang baru saja pupus kemarin.

Tanpa hiruk pikuk. Tanpa kebisingan malam di pusat kota. Dan tanpa kehadiranmu.

Tapi, kalau kamu mau datang, rumah saya masih cukup untuk menampungmu. Masih tersisa ruang yang dapat kamu tempati.

Walaupun saya tahu, bahwa kamu tidak akan melihat bintang di malam ini. Kamu tidak akan membuat semua menjadi sunyi. Kamu tidak akan menjadi tamu sebagai salahsatu manusia dirumah saya malam nanti.

Kebisingan itu akan kamu lakukan dengan kawan tongkronganmu. Saya tahu, malam ini kamu akan mengelilingi kota bersama mereka dengan sepeda motormu yang dulu pernah saya tumpangi. Kamu akan bersenandung bersama mereka. Menyanyikan lagu cinta dengan gitar yang dulu pernah kamu mainkan untuk saya.

Bahkan saat hujan tiba, Kamu akan berteduh di markas yang menjadi tempat yang paling nyaman bagimu.

Saya tidak secampan dirimu dalam hal mengikhlaskan.

Kamu terlihat bahagia sekarang.

Saya senang kalau kamu senang.

Doa-saya selalu menyertai mu.