tentang rindu untuk pulang

4 2 0
                                    

Ada anak yang terlahir dari keluarga yang cukup materi. Sisanya, harus mencari kecukupan itu sendiri.

Tulang, hati, raga, dan jiwa yang kuat telah Tuhan siapkan untuk sebagian hamba-Nya yang dipilih sebagai manusia pilihan.

Mudah-mudahan ia jadi manusia tangguh dan kuat. Bahwa mudah-mudahan ia bisa menerima kehendak Tuhan yang pastilah terbaik.

Tentang hidup yang tak jarang harus ia syukuri bagaimanapun keadaannya.

Sebagai manusia yang bisa merasakan makan 3 kali sehari atau bahkan lebih dari itu, seharusnya lebih memiliki penuh rasa bersyukur kepada Tuhan dengan segala Kuasa-nya, bahwa ada manusia lain yang lebih bersyukur karena setidaknya mereka dapat makan walau hanya sesuap nasi sehari.

Bahwa sebagai manusia yang bisa tinggal didalam rumah yang nyaman, lebih patut mensyukuri, karena diluar sana banyak manusia yang tinggal di rumah kardus tepi jalan, atau bahkan tepi rel kereta yang dipenuhi hiruk pikuk dunia.

Sebagai manusia yang bisa belajar dengan tenang dan damai, gak layak mengeluh karena lelah belajar, mumet atau sebagainya, bahwa manusia lain keras kepala untuk tetap belajar walau hanya bermodalkan lilin yang menyala dan suara nyamuk yang tak jarang meresahkan.

Sebagai manusia yang dapat merasakan kedua tangan utuh, kedua kaki yang masih bisa berjalan, kedua mata yang masih bisa melihat, telinga yang masih bisa mendengar dengan sempurna, hidung yang masih bisa menghirup udara subuh yang sejuk, dan sebagainya, bahwa mereka lebih punya peluang besar untuk bersyukur, bahwa diluar sana masih banyak yang sedang sakit dan harus menerima keadaan mereka yang tak jarang ada yang lumpuh, atau tidak sempurna.

Sebagai manusia yang masih bisa hidup, yang masih punya waktu untuk menjadi yang lebih baik lagi, selayaknya bersyukur tiada henti, bahwa banyak manusia lain yang sudah berada dikehidupan lain, dan ingin bangkit dengan niat untuk mengubah dirinya menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi. Mereka ingin berubah, karena sudah tahu keadaan akhirat yang tak jarang memberi hukuman kepada manusia yang telah berbuat jahat agar jera.

Dan masih banyak lagi.

Selayaknya kita, selalu bersyukur. Karena disetiap deru napas, ada sesuatu yang mempunyai makna besar.

Saya merupakan salah satu manusia yang mempunyai kewajiban besar untuk berjuang sendiri ditengah-tengah orang-orang besar yang mempunyai jabatan, orang-orang sombong dengan tubuh kekarnya, berbeda dengan saya yang tak punya apa-apa, saat lahir pun hanya bermodal 'bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama Allah', raga pun lemah. Gak punya daya untuk melawan orang-orang itu. Tapi saya punya daya untuk melawan ketakutan terbesar yang jadi salahsatu alasan saya lemah. Terlebih saya yang sudah kehilangan sosok Ayah yang gak akan pernah kembali lagi.

Enggak, saya gak bisa jadi lemah terus.  Ayah sudah menyampaikan pesan tersirat semasa hidupnya secara gak langsung yang tersampaikan pada saya dengan atau tanpa sadar saya terima.

Beginilah jalan hidup saya, begitupun juga kamu, kita, kalian, mereka. Kita patut bersyukur menerima semua suka, duka, tangis, tawa, karena ini rencana Tuhan yang paling baik.

Saya punya tanggung jawab besar disini, terutama; mama, dan si bungsu.

Saya rindu untuk pulang.

Berkeluh kesah. Bercerita tentang jutaan kesedihan maupun kebahagiaan. Bersandar. Menangis. Tertawa.

Bahwa disamping sesi curhat dengan Allah; pendengar setia cerita-cerita saya, ada mama yang gak pernah ada niat untuk menjauhi saya.

Sekarang tinggal beliau yang bisa menerima air mata atau bahkan senyuman yang saya miliki. Yang masih singgah satu atap dengan saya kalau saya pulang.

Hanya beliau teman debat yang selalu memberi jawaban terbaik. Beliau juga teman bertengkar terdamai. Beliau adalah Mama, Ayah, sekaligus sahabat terbaik semasa hidup saya.

Saya hanya ingin pulang. Saya rindu.

Mudah-mudahan di hari raya nanti, saya diizinkan Tuhan untuk pulang dan bisa memeluk Mama.

Juga tentang seseorang yang inisial namanya gak bisa sembarangan saya tulis. Hanya ditemukan dalam jurnal yang saya miliki.

I miss unconditionally. Tunggu saya dirumah.

Word RubbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang