Our Relationship | Xiao x Reader

3.5K 487 154
                                    

Author's note :

Our Relationship merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Happy reading, guys!

-000-

Xiao termenung di lantai paling atas Wangshu Inn. Manik mata ambernya memandang jauh ke arah Jueyun Karst. Setelah bertemu dengan seseorang, ia teringat sebuah kisah yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

"S-sa..sayang... A-aku tidak tahan... lagi..."panggil Amanda dengan lirih sembari memegangi perutnya.

"Bersabarlah, Manda. Sedikit lagi kita akan sampai di Liyue."

"Ta-tapi... perutku sakit sekali rasanya,"rintih Amanda, menyayat hati Dion yang mendengarnya. Dion memalingkan wajahnya ke samping, tidak kuat melihat rasa sakit yang diderita Amanda. Tangannya masih setia menggenggam erat tangan istrinya itu.

"Apa masih lama, Ben ?"tanyanya kepada kusir pribadinya.

"Sebentar lagi kita sampai di Wangshu Inn, Tuan. Apa anda mau singgah di sana supaya nyonya bisa melahirkan ?"

"Iya. Percepat kereta kudanya."

Ben menuruti perintah tuannya, ia mempercepat laju kereta kuda. Semuanya berjalan dengan lancar sampai sekelompok hilichurl dan abyss mage muncul di hadapan mereka secara tiba-tiba. Pyro abyss mage yang menyadari kehadiran kereta kuda mereka pun menggunakan apinya untuk membakar kereta kuda.

"Tuan, anda harus kabur! Saya akan menahan monster-monster ini!"seru Ben sembari mengeluarkan pedang kecil yang selalu ia bawa untuk keadaan darurat.

"Amanda! Apa kau bisa berdiri !?"

Amanda menggeleng lemah, rasa sakit di perutnya semakin parah. Dion kebingungan. Ia tidak mungkin menggendong Amanda dalam keadaan seperti itu. Namun, kereta kuda mereka sudah terbakar. Tidak butuh waktu lama sampai kereta kuda mereka hancur. Ben juga tidak bisa menahan monster-monster itu lebih lama lagi.

Di tengah keputusasaan itu, hembusan angin beserta dinginnya es seolah memberi mereka harapan.

"Mundur, manusia."

Seorang laki-laki berambut hijau tua berkata demikian kepada Ben. Tombak yang senada dengan rambutnya itu berselimutkan kekuatan anemo miliknya. Ia menghabisi monster-monster itu dalam sekejap.

Ben segera beralih ke tuannya. Ia membantu Dion untuk mengeluarkan Amanda dari kereta kuda mereka yang hampir hancur.

"Istrimu sudah mencapai batasnya, ia harus melahirkan sekarang atau nyawanya akan terancam,"ucap seorang perempuan berambut biru muda dengan aksen biru tua di ujungnya. "Aku bisa membantunya melahirkan, apa kamu bisa membantuku mengambil air dan kain bersih ?"

"T-tentu saja! Terima kasih banyak!"ucap Dion. Ia membungkuk kepada perempuan itu sebelum ia berlari untuk mengambil air, kebetulan ada tong kosong di sekitar mereka.

Proses persalinan berlangsung dengan lancar berkat bantuan perempuan dan laki-laki yang entah muncul darimana itu. Yang Dion tahu, mereka jelas bukan manusia biasa yang memiliki vision. Ada aura yang berbeda dari mereka, terutama dari sang laki-laki.

Dion menangis bahagia begitu melihat anaknya lahir dengan selamat. Ia pasti akan membalas budinya kepada dua orang itu.

"Terima kasih banyak! Saya pasti akan membalas perbuatan kalian."

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ʜɪꜱᴛᴏʀɪᴀꜱ - ɢᴇɴꜱʜɪɴ ɪᴍᴘᴀᴄᴛ ꜰᴀɴꜰɪᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang