Egi sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini dia memutuskan untuk memakai skateboard dari bundanya. Tidak lupa juga Egi membawa gitar ya karna saat jam istirahat dia pasti berakhir di ruang musik.
"Bunda Egi berangkat dulu ya" teriak Egi di ruang tamu.
"Tunggu dulu bang. Ini bunda buatin bekal buat kamu sama ini buat Irene. Nanti kamu kasih ya sama dia"
"Hm yaudah kalau gitu Egi berangkat dulu bunda" Egi kemudian pamit dengan bunda setelah mencium tangan bundanya.
"Abang beneran mau berangkat pake gituan. Kenapa gak naik motor aja"
"Egi lagi males tancap gas bun"
Egi akhirnya keluar dari rumahnya dan saatnya dia berangkat menggunakan skateboard kesayangannya.
.
.
.
Akhirnya Egi sudah sampai di sekolahnya. Tidak lupa dia menitipkan skateboardnya ke pos satpam.
"Eh mas Egi. Tumben toh pake skateboard berangkatnya. Biasa juga pake vespa"
"Egi lagi males tancap gas pak. Ya udah Egi titip ini ya pak. Kalau mau minjam pake aja pak biar keren gitu kayak Egi"
"mas Egi mah memang keren. Gak ada lawan deh pokoknya"
"hehe pak tomo bisa aja"
Egi kemudian pamit dengan satpam yang menjaga gerbang. Egi sepertinya sudah terlalu akrab dengan pak tomo karna selalu membukakan Egi gerbang sekolah jika Egi telat walaupun cuma beberapa detik saja.
"Woi. Tumben lo gak naik vespa lo"
"Gue lagi males tancap gas Lex"
"Alah bilang aja lo gak ada duit mau isi tuh bensinnya"
"Gak ada yang mau dijemput makanya gue gak pake vespa"
"Oh iya gue lupa. Tadi kayaknya gue liat Irene bareng Aldo. Mereka jadian ya"
"Iya kali. Gak tau juga gue"
"Bakalan jadi sadboy lagi nih"
"daripada lo playboy"
Egi dan Alex berlanjut ke kelasnya. Tapi sebelum itu dia harus memberikan bekal yang dititipkan oleh bundanya untuk Irene.
"Irene nya ada gak"
"Irene tadi barusan keluar sama si Aldo"
"Kalau dia udah dateng. Tolong kasih sama dia ya. Bilang aja dari Bundanya Egi gitu ya"
Rahma hanya mengangguk sebagai jawabannya. Kemudian Egi meninggalkan kelas Irene. Saat menuju kelasnya dia tidak sengaja berpapasan dengan Irene dan Aldo yang sepertinya habis dari kantin.
Egi hanya melewat begitu saja tanpa mau menegur Irene. Seperti biasanya dia akan seperti itu kalau Irene sedang pacaran.
"Egi" Yang dipanggil akhirnya menghentikan langkahnya.
"Lo gak kehujanan kan semalam. Gue takut ntar lo sakit"
Egi kemudian memilih berbalik dan menjawab pertanyaan Irene.
"Gue pulang dengan selamat kok semalam" Egi kemudian berbalik lagi dan langsung meninggalkan Irene.
.
.
.
.
Saat jam istirahat tengah berlangsung inilah saatnya Egi untuk pergi ke ruang musik. Dia biasanya akan bermain gitar sebentar disana ataupun memainkan piano dan tidak lupa juga biasanya dia bernyanyi sambil memainkan alat musiknya.
Saat tiba di ruang musik. Egi dikejutkan dengan kehadiran Aldo di sana. Kemudian dia memilih untuk masuk dan tidak memperdulikan kehadiran Aldo.
"Gue minta tolong dong. Bisa gak lo jauhin Irene buat gue"
Egi langsung menghentikan aktivitas nya yang tengah mengeluarkan gitarnya.
"Tunggu. Maksud lo apa?" Egi mencoba berbicara setenang mungkin.
"Gue agak risih aja kalau Irene tuh kayak perhatian banget sama lo saat dia sama gue"
"Oke. Tapi gue minta tolong sama lo kalau sampai lo bikin Irene nangis. Gue pastikan gue adalah orang pertama yang bakal kasih lo pelajaran"
Egi kemudian langsung keluar dari ruang musik. Dia sudah tidak punya niat lagi untuk berada di sana. Saat dia baru saja keluar. Egi dikejutkan dengan Irene yang sepertinya akan masuk ke ruang musik.
"Egi. Lo mau kemana"
Egi malah diam dan meninggalkan Irene disana. Irene yang tidak mengerti mengapa Egi seperti itu hanya mengabaikannya dan langsung masuk ke ruang musik untuk menemui Aldo.
.
.
.
.
"Pak tomo. Gimana skateboardnya udah dicoba"
"Bapak gak sempat main begituan mas Egi. Lagian juga bapak gak tau cara main nya"
"Oh ya ini ada makanan buat pak tomo. Tadi Egi beli dari kantin" Egi kemudian memberikan makanan yang diberikan salah satu siswi yang menyukai Egi.
"Makasih ya mas Egi"
"Iya sama-sama. Kalau gitu Egi mau pulang dulu pak" Egi langsung mengambil skateboardnya dan bergegas untuk pulang. Karna dia merasa sangat lelah sekali hari ini.
Saat di tengah perjalanan hujan tiba-tiba turun dan membuat Egi untuk singgah di halte dan berteduh disana. Saat menunggu hujan reda dia sempat memikirkan Irene. Entah kenapa dia jadi rindu akan tingkat lakunya. Tapi itu semua hilang begitu saja saat dia mengingat kembali apa yang dia bicarakan bersama Aldo tadi di ruang musik.
Hujan akhirnya reda dan Egi memutuskan untuk pulang dengan jalan kaki. Karna dia tidak akan memakai skateboardnya saat hujan.
Tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju dan melintasi genangan air. Cipratan tersebut mengenai Egi yang sedang berjalan di trotoar.
"Sial" Egi hanya menatap mobil yang baru saja berhenti di dekatnya.
"Maaf ya gue gak sengaja. Lagian lo juga kenapa sih pake jalan segala disitu"
Egi berusaha untuk menahan amarahnya. Karna saat ini ada Irene di dalam mobil tersebut.
Mobil yang tadi adalah mobil Aldo yang dengan sengaja melewati genangan air dan menyebabkan baju Egi terkena cipratannya.
.
.
.
"Egi pulang"
"Astaga Egi kenapa bajunya sampai kotor gitu"
"Egi habis jatoh kak jadi ya gini kotor bajunya"
"Kamu tuh ya udah bunda bilang kan tadi berangkatnya pake motor aja"
"Udah bunda. Egi gak apa-apa kok. Lain kali Egi pasti hati-hati"
"Oh iya Kak Krystal kapan pulangnya. Kok gak ngabarin Egi. Biar nanti Egi bisa jemput"
"Kelamaan kalau nunggu kamu. Mending kakak minta jemput sama Bimo"
"Ciee yang minta jemput sama mantan"
"Udah ah kakak males debat sama kamu. Udah sana mandi. Bau tau gak" usir Krystal.
Egi langsung ke kamarnya dan memutuskan untuk mandi. Setelah dia selesai dengan mandinya. Egi memutuskan untuk duduk di teras balkon kamarnya. Dia jadi kepikiran kenapa Irene tampak benar-benar tidak peduli dengan dirinya tadi. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Aldo terhadap Irene. Karna tidak mau mengambil pusing. Egi memutuskan untuk turun dan makan bersama keluarganya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Egi Pradito END
Teen Fiction"Namanya Seulgi Pradito. Dia adalah lelaki yang terbaik" - Irene Nathalia "Kamu tanggung jawabku sekarang" - Egi Pradito Bae Joohyun a.s Irene Nathalia Cho Seungyoun a.s Seulgi/Egi Pradito Start : 07 Februari 2021 End : 20 Februari 2021