8

1.9K 333 27
                                    

"Arga. Dia papa mu nak"

"Mama gak bohong kan sama Arga"

"Mama gak bohong sama kamu. Dia memang papa kamu. Papa kandung kamu" Egi maupun Arga sama-sama terkejut mendengar ucapan Irene.

"Irene. Maksud kamu"

"Arga memang anakmu gi. Maaf selama ini gak kasih tau kamu yang sejujurnya. Hanya aku saja yang tahu kalau Arga adalah anakmu" Irene melihat ke arah Arga, mendekatinya dan menyamakan tinggi badannya dengan Arga. "Maafin mama ya. Selama ini mama gak bisa kasih tau kamu kalau sebenarnya dia adalah papa kamu"

"Mama jahat sama Arga. Selama ini Arga selalu iri sama teman Arga karna dia memiliki apa yang gak Arga punya" Arga langsung menangis dan meninggalkan Egi dan Irene yang masih di kamar. Irene yang melihat anaknya seperti itu langsung ingin mengejarnya, tapi sebelum itu tangannya sudah ditahan oleh Egi.

"Kenapa baru ini kamu kasih tau aku. Kenapa rene?"

"Maaf baru cerita sekarang gi"

"Kapan kita melakukannya"

"Waktu itu kamu mabuk berat dan terus meracau tidak jelas dengan menyebut namaku. Dan saat itu Alex menelponku kalau kamu sedang mabuk. Tapi, saat aku datang kesana. Kamu malah memaksaku untuk berciuman dan akhirnya ya kita melakukannya. Tapi setelah aku bangun pagi itu. Aku meninggalkanmu karna saat itu aku gak mau kita bertemu dulu dan aku terpaksa merahasiakannya"

"Ya kamu cukup licik disini. Seolah aku habis memperkosamu dan mengaku bahwa kamu pernah melakukannya dengan orang lain"

"Itu karna aku ingin tahu apakah kamu benar-benar mencintaiku. Seharusnya kamu berterima kasih kepadaku karna aku mau melakukannya denganmu dan rela memberikan yang paling berharga dalam hidupku"

"Tapi kan ada cara lain rene. Kenapa harus cara gitu"

"Aku gak mikirin cara lain"

"Tenyata kamu lebih mesum dariku"

Irene kemudian mendekat ke arah Egi dan mulai membisikkan sesuatu yang membuat Egi merinding.

"Mau melakukan adegan ulangnya. Kurasa kamu harus mencoba mengingatnya betapa kasarnya kamu meniduriku waktu itu" bisik Irene di telinga Egi dan diakhiri dengan menggigit kecil telinga Egi, kemudian menjilatnya.

"Bundaaaa" rengek Egi karna takut jika Irene sudah seperti ini.


Maaf ya aku agak kasihan kalau Egi bakal terusan dapat bekasnya
TBC

Egi Pradito ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang