"Arga bangun nak. Kamu sekolah loh hari ini"
Arga membuka matanya dan ternyata mamanya lah yang membangunkannya
"Nanti terlambat berangkatnya. Sekarang mandi ya habis itu turun ke bawah kita sarapan"
Arga turun dari tempat tidurnya dan langsung pergi mandi. Semalam dia tidur bersama neneknya karna dia masih marah sama mamanya. Dan sudah dipastikan jika Irene dan Egi semalam tidur satu kamar.
Setelah dia sudah rapi dengan pakaian sekolahnya. Arga akhirnya memutuskan untuk turun dan ikut sarapan. Disana sudah ada Nenek, mama, dan papanya.
"Maaf ya hari ini mama gak bisa nganterin kamu berangkat sekolah. Nanti mama minta..."
"Aku minta diantar sama papa aja ma" potong Arga saat Irene akan melanjutkan bicaranya. Egi tersenyum melihat Arga karna akhirnya dia memanggil dirinya dengan sebutan papa. Egi sangat takut semalam karna melihat Arga yang begitu marah setelah dia tahu semuanya selama ini Egi seperti meninggalkannya selama enam tahun lamanya.
"Ya udah kalau gitu kamu makan dulu habis itu kita berangkat" ucap Egi sambil mengusap rambut Arga yang berada di sampingnya.
.
.
.
Egi dan Arga sekarang sudah di dalam mobil dan sejak tadi Arga maupun Egi hanya diam saja tidak ada yang mau memulai percakapan. Setelah mereka sampai di sekolah Arga.
"Sudah sampai. Kamu belajar yang rajin ya. Nanti papa jemput kamu lagi pas pulang sekolah"
Arga langsung turun dan mengabaikan papanya yang masih di dalam mobil. Sedangkan Egi hanya tersenyum karna dia salah mengira bahwa anaknya akan menerimanya, tapi dia kembali diabaikan.
Egi masih setia menunggu anaknya sampai masuk ke sekolahnya. Sampai tiba-tiba Egi terkejut saat melihat Arga mendapatkan hantaman bola basket tepat di belakang kepalanya. Egi langsung turun dari mobilnya dan berlari ke arah anaknya.
Egi membantu Arga untuk berdiri dan langsung memeluk anaknya tidak lupa juga dia mengusap kepala anaknya yang terkena pukulan tadi. Arga langsung menangis dipelukan Egi.
Egi langsung melepaskan pelukannya dan mencari siapa yang telah berani melakukan ini kepada anaknya.
"Siapa yang melempar bola tersebut?"
Salah satu anak maju dengan beraninya ke arah Egi.
"Aku yang melakukannya paman. Memangnya kenapa?"
"Kenapa kamu melakukannya?"
"Karna dia lemah. Dia selalu menangis setiap kami mengejeknya karna dia tidak memiliki orang tua yang lengkap seperti kami"
Egi yang mendengar itu langsung emosi, tapi dia berusaha menahan emosi itu.
"Kalau paman bilang bahwa paman adalah papanya. Apakah kau akan percaya?"
"Mana mungkin seorang Arga Pradito memiliki papa"
Egi sudah tidak tahan dengan kelakuan anak yang saat ini berada di depannya. Saat Egi melangkah maju, Arga langsung menahan Egi dengan memeluk kakinya.
"Papa hidung Arga berdarah" ucap Arga sambil menangis dan masih memeluk kaki papanya.
Egi kemudian berbalik dan melihat hidung Arga mengeluarkan darah. Langsung saja Egi membawanya ke mobil untuk menuju rumah sakit. Dalam perjalanan Egi berusaha menghubungi Irene dan menyuruhnya untuk menyusul ke rumah sakit.
***
Seorang dokter keluar dari ruangan. Egi dan Irene langsung berdiri.
"Bagaimana keadaan anak saya dokter?"
"Anak tuan mengalami cidera ringan di kepalanya dan mungkin saat dia sadar nanti, dia akan mengalami sangat pusing tapi itu tidak berlangsung lama karna saya sudah memberikan obat kepadanya tadi. Baiklah kalau begitu saya tinggal dulu dan tuan bisa masuk ke ruangannya"
"Terima kasih dokter" Egi dan Irene langsung masuk dan melihat keadaan putra mereka. Saat ini Arga terbaring di ranjang. Irene langsung duduk tepat di samping Arga sedangkan Egi masih berdiri di samping Irene.
"Kenapa Arga gak pernah cerita sama mama kalau Arga mendapatkan perlakuan seperti itu dari teman-teman Arga" Irene menggenggam tangan Arga dan mencium punggung tangan anaknya. Dia sangat sedih melihat putra kesayangannya seperti ini. Sedangkan Egi menenangkan Irene dengan mengusap bahu Irene. Egi juga sangat sedih karna anaknya mendapat perlakuan seperti tadi saat di sekolah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Egi Pradito END
Teen Fiction"Namanya Seulgi Pradito. Dia adalah lelaki yang terbaik" - Irene Nathalia "Kamu tanggung jawabku sekarang" - Egi Pradito Bae Joohyun a.s Irene Nathalia Cho Seungyoun a.s Seulgi/Egi Pradito Start : 07 Februari 2021 End : 20 Februari 2021