4

1.7K 333 7
                                    

"Gi lo bawa mobil gue aja buat bawa Irene pulang. Biar gue sama Rahma pulang pake motor lo"

"Gak apa-apa nih bang. Kalau gitu makasih ya bang udah bantu gue nolongin Irene"

"Yoii. Hati-hati ya bawanya. Ntar kasih tau aja kalau Irene udah sadar"

"Iya bang" Egi akhirnya memutuskan untuk membawa Irene pulang ke rumahnya. Egi tahu kalau Irene bakal gak ada yang jagain Irene karna dia sendirian di rumah.

Di dalam mobil Egi hanya menatap Irene yang seperti masih enggan untuk membuka matanya.

"Gue hampir gagal jagain lo rene. Gue gak tau kalau misalnya bang Bimo gak liat lo dibawa sama Aldo. Pasti gue merasa paling buruk di dunia ini. Gue merasa bersalah sama orang tua lo"

Egi kemudian menjalankan mobil tersebut untuk membawanya pulang ke rumahnya. Setelah sampai di rumahnya, Egi langsung menggendong Irene dengan bridal style. Saat Egi ingin membuka pintu, dia dikejutkan dengan kehadiran kakaknya di depan pintu.

Ternyata Krystal terlebih dahulu membuka pintu sebelum Egi membukanya. Egi sudah tahu kalau kakaknya bakal teriak dan dengan cepat dia mengisyaratkan kakaknya untuk diam terlebih dahulu.

Setelah Egi membawa Irene ke kamarnya. Dia akhirnya keluar dan langsung turun ke bawah. Di bawah sudah ada bunda dan Krystal yang menunggu jawaban dari Egi.

"Bang. Abang apain si Irene sampai kayak gitu"

"Bunda. Egi gak ngapain-ngapain Irene kok. Justru Egi nolongin dia tadi gara-gara hampir mau diperkosa sama cowoknya"

Bunda dan Krystal langsung terkejut setelah mendengar apa yang dibicarakan Egi. Karna niat awalnya ingin mengambil kain dan baskom kecil berisi air, Egi langsung menuju ke dapur dan setelah itu dia naik ke atas lagi menuju kamarnya dengan diikuti bunda dan Krystal di belakang.

Kemudian Egi mengompres kepala Irene. Bunda yang melihat tangan anaknya berdarah langsung menarik tangan Egi dan mulai bertanya.

"Ini tangan abang kenapa?"

"Egi emosi bun, makanya kayak gini"

"Kamu yang pukulin pacarnya Irene"

"Egi gak bisa bunda liat Irene diperlakukan seperti itu. Egi berasa malu liat cowok kayak gitu"

"terus dia gak apa-apa kan habis kamu pukulin"

"Ya paling tulang hidungnya kali yang patah. Bunda tenang aja kok. Udah Egi suruh orang buat bawa dia ke rumah sakit. Oh ya untuk malam ini Irene nginap disini ya bun. Nanti Egi biar tidur di ruang tamu aja"

"Iya gak apa-apa kok. Kamu jagain aja tuh Irene"

Setelah itu bunda akhirnya meninggalkan mereka disana. Sedangkan Krystal masih enggan untuk beranjak dari sana.

"Lo suka ya sama Irene"

"Hmm kenapa tiba-tiba tanya kayak gitu kak"

"Ya penasaran aja gitu. Gak mungkin kan ada cowok sama cewek temenan tanpa perasaan gitu. Dari cara lo natap dia aja beda"

"Gue udah lama nahan perasaan ini kak. Dari awal gue kenal bahkan dekat dengan Irene juga gue mandang dia bukan sebagai sahabat, tapi lebih dari itu. Tapi sayang gue terlalu pengecut untuk ngungkapin perasaan ini jadi gue pendam aja sendiri"

"Kenapa gak coba jujur aja sama Irene. Urusan ditolak kan belakangan"

"Kayak nya gak deh. Cinta kan gak harus memiliki. Egi takut bakal jagain dia buat jadi jodoh orang"

"Ya udah deh terserah lo aja. Adik gue mah emang begitu orangnya"

Krystal akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Egi dan Irene dan melanjutkan tidurnya. Sedangkan Egi memilih untuk duduk di lantai tepat di samping kasurnya dan kembali menatap Irene sambil menggenggam tangan Irene dengan lembut. Secara tidak sadar Egi malah tertidur di sana dengan masih menggenggam tangan Irene.

TBC

Egi Pradito ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang