Hai?
Halo?
Annyeong----•°•°•°•----
Keyara pingsan?
Gak kok.
Dia cuma jatuh duduk. Dan secara spontan seluruh murid dikelas itu langsung menghampiri Keyara, kecuali Argha dan Rafa. Argha yang tadinya ingin menghampiri Keyara tiba-tiba saja tangannya ditahan oleh Rafa, Rafa menatap Argha dan menggelengkan kepalanya sebagai tanda Argha sebaiknya tidak menghampiri Keyara. Argha hanya menurut terhadap Rafa dan melihat keadaan Keyara dari tempat duduknya. Keyara yang saat itu terduduk dengan tangannya yang meremas rambutnya karena kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit.
Anak cowok pada panik semua. Inget! Dua amak cowok tidak ikut panik. Keyara langsung dihujani berbagai pertanyaan. Mungkin ini kalimat yang dapat didengar oleh Keyara.
"Keyara kamu gapapa?" Gwoblwog udah tau dia kesakitan begitu.
"Keyara, apa yang sakit?" tuh pantat Keyara bisul, jadi sakit.
"Istriku, kamu gapapa?" pala lu istri-istri.
Dannnnn masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh anak-anak kelas. Membuat sakit pada kepala Keyara makin bertambah.
"UDAH STOPP BEGO. AELAH!" teriak Nisa.
"Ra Lo gapapa kan?" tanya Nisa panik, "Kita ke UKS, ya." ajak Nisa dan membantu Keyara untuk berdiri. Tetapi saat Nisa hendak menuntun Keyara, justru ditahan oleh Keyara.
"Gue gapapa." katanya lirih.
"Nak Keyara, sebaiknya kamu ke UKS ya, nanti takutnya makin parah." ucap Bu Tisa.
Keyara tersenyum, ia lalu menggelengkan kepalanya, "Gak kok Bu. Ini sudah mendingan." katanya. Ya sakitnya cuma sebentar tetapi sekali datang rasa sakit dikepala nya itu bagai di bacok dengan pacul. Njir serem.
"Tapi Ra-" ucapan Rania kepotong dengan tatapan Keyara yang menatapnya dengan memohon, Keyara tampak menggelengkan kepalanya sedikit pada Rania.
"Baiklah kalau begitu saya keluar dulu. Keyara, nanti kalau sakit langsung ke UKS aja ya?" kata Bu Tisa. Keyara hanya membalasnya dengan anggukan kecil.
Bu Tisa keluar dari kelas itu. Dan semua pandangan jatuh pada Pak Ridwan yang tadi sedikit berdehem. Semuanya menatap Pak Ridwan bingung. Emang, bego kok dipelihara.
CTAK!
"ALLAHUAKBAR!" nah tau lah siapa yang teriak.
Pak Ridwan menggeplak penghapus papan ke meja guru dan semuanya langsung terjingkat kaget.
"SEMUANYA BALIK KE TEMPAT DUDUK KALIAN SE-- KA-- RANG!" tanpa aba-aba semua langsung melesat ke arah bangku masing-masing.
Bruk!
"Njir sakitttt!"
"ADOHHH!"
"PANTAT GUE SAKITTTT NJIR!"
Ada beberapa yang jatuh akibat saling bersenggolan karena terburu-buru untuk menuju meja belajar mereka setelah mendengar teriakan Pak Ridwan. Sumpah Pak Ridwan kalau sudah teriak begini, pada ciut semuanya.
Setelah semua sudah kembali pada tempat duduknya, tinggal Keyara yang masih berdiri didepan. Pak Ridwan beralih pada Keyara setelah memastikan semua nya sudah pada duduk ditempatnya.
"Nah kamu Keyaci-"
"KEYARA PAK, BUKAN KEYACI!" teriak satu kelas.
"Dikira kuaci kali ah si Keyara." setelah kalimat tersebut dilontarkan ,seisi ruangan kelas langsung dihiasi suara tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU [Younghoon] ✓
Roman pour AdolescentsJudul awal: Twelve Years Of Waiting Kata 'menunggu' itu sangat dibenci oleh semua orang, iya kan? Tapi tidak bagi Argha yang dengan setia menunggu sahabat satu-satunya itu. Ia rela menunggu sahabatnya sampai belasan tahun lamanya. Setelah sahabatnya...