Catatan: Tolong dibaca perlahan, gak usah ngebut. Dibawa santai aja. Sambil duduk, sambil minum kopi atau teh atau es.
----•°•°•°•----
"Nisa! Pegang yang bener dong, seimbangin sama langkah Keyara." Rania berteriak kala Nisa yang tidak seimbang menopang tubuh Keyara. Saat ini Keyara sedang mencoba untuk berjalan normal, ia tidak ingin nanti saat hari kelulusan hanya dirinya yang bengong dengan duduk di kursi roda. Mengingat acara kelulusan akan diadakan 3 hari lagi. Oleh karena itu, dirinya harus bisa berjalan dengan normal sebelum hari kelulusan tiba.
Keyara sudah pulang ke rumah dua hari lalu, dan sejak kemarin dirinya ditemani oleh kedua temannya itu untuk belajar berjalan. Terkadang mereka akan ribut karena masalah keseimbangan. Seperti sekarang contohnya.
"Salah mulu deh gue, heran. Udah pelan-pelan loh gue Ran." Nisa mencoba membela dirinya. Selalu dirinya yang disalahkan, padahal dirinya sudah berhati-hati menopang tubuh Keyara. Selangkah demi selangkah kaki.
"Apanya yang pelan, kecepetan tadi langkah lo."
"Nggak ya."
"Iya! Keyara jadi harus ambil langkah lebar gara-gara langkah lo."
"Ih gue pelan ya langkahnya. Lo kali!"
"Lo tuh!"
"Lo!"
"BERISIK! aelah." Teriakan Keyara menghentikan adu mulut antara Nisa dengan Rania. Kalau tidak dipisahkan, maka dirinya yang akan pusing mendengar mereka berdua beradu mulut dengan dirinya yang masih berada ditengah-tengah. Ia juga tidak habis pikir, Rania juga orangnya tidak mau kalah dalam adu mulut dengan Nisa. "Udahlah, gue coba sendiri aja. Jangan dibantu, tapi kalo gue jatuh, tolongin."
Keyara melepaskan tangan Nisa dan Rania yang memegang lengannya. Ia mencoba melangkahkan kakinya perlahan, dan langkah pertama berhasil. Mencoba untuk melangkah lagi secara perlahan. Walau pelan, ia mampu melangkah sampai langkah ke lima. Melanjutkan langkah keenam, tapi sayangnya ia tidak berhasil mencapai langkah keenamnya itu. Keyara terjatuh dilangkah keenam. Berakhirlah Nisa dan Rania yang daritadi memerhatikan Keyara, langsung membantu Keyara berdiri. Menopangnya kembali dan menyuruh gadis itu untuk duduk di karpet yang mereka sediakan.
Saat ini, mereka di halaman belakang rumah Keyara. Seperti waktu itu, dengan beralaskan karpet plastik dan berbagai macam camilan dan minuman teh. Mereka mengobrol sesekali tertawa bila ada hal yang lucu. Apapun yang bisa mereka ceritakan, sampai cerita kucing kecebur got aja mereka gibahkan.
"HOLLA GIRLS!"
Mereka bertiga menengok kearah pintu yang terhubung antara dapur dan halaman belakang. Disana tiga cowok mengampiri mereka dengan sekantung kresek ditangan masing-masing ketiga cowok itu. Mereka, tiga cowok itu adalah Argha, Rafa dan Doni. Keyara yang melihat Argha langsung saja merentangkan tangannya bak anak kecil yang meminta gendong pada ibunya.
Argha terkekeh melihat tingkah Keyara, langsung saja ia mengampiri gadis itu dan memeluknya dengan lutut yang bertumpu di karpet plastik. Entah kenapa akhir-akhir ini Keyara sangat manja padanya. Apa mungkin karena gadis itu rindu akan sikap Argha yang selalu memanjakannya diwaktu kecil dulu? Entahlah.
Rafa duduk disamping Rania, acie. Bergelut di lengan gadis itu dengan manja. "Sayang, kangen~" katanya, dengan rengekkan yang dibuat-buat olehnya. Membuat Doni dan Nisa beradegan ingin muntah setelah mendengar ucapan Rafa. Rafa yang melihat itu, tak terima. Ia makin menjadi-jadi, "sayang, liat mereka ngejek Fafa."
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU [Younghoon] ✓
Ficção AdolescenteJudul awal: Twelve Years Of Waiting Kata 'menunggu' itu sangat dibenci oleh semua orang, iya kan? Tapi tidak bagi Argha yang dengan setia menunggu sahabat satu-satunya itu. Ia rela menunggu sahabatnya sampai belasan tahun lamanya. Setelah sahabatnya...