Saat Shosei masuk ke toilet, ia menemukan Koshin sudah menyandarkan punggungnya di dinding toilet.
"Koshin-kun..."
Koshin mengangkat sebelah alisnya. "Dongju-kun belum tau apa-apa soal itu?"
Tanpa menghiraukan pertanyaan Koshin, Shosei berjalan melewatinya menuju wastafel. Menghidupkan keran dan membasahi tangannya.
"Shosei-kun!" Suara Koshin meninggi sedikit. Wajahnya menekuk karena Shosei tak kunjung menjawab.
Shosei membasuh wajahnya dengan air tanpa memedulikan pemuda itu.
"Bukan tugasku buat ngungkapin semuanya ke Dongju-kun. Kamu juga pasti ngerti, kan, situasinya gimana? Apa yang bakal terjadi kalau dia sampai tahu yang sebenarnya bukan dari orang yang tepat?"
Koshin menghela napas. Ia menatap arah lain selain Shosei yang sedang merapikan penampilannya.
"Terus kalau dia tau, kalian akan berbuat apa?"
Shosei mengendikkan bahu. "Itu... bukan urusanku..." jawabnya pelan. Ia beranjak dari depan cermin, hendak keluar dari toilet.
Koshin melebarkan matanya tak percaya. "Kamu beneran temannya, kan? Itu bukannya udah tugas kamu juga buat—"
Shosei mendelik tajam ke arah Koshin sebelum ia membuka pintu.
"Aku memang temennya! Tapi aku gak berada di posisi yang pantes buat ngasih tau semuanya! Udahlah, Koshin-kun jangan ikut campur!"
Koshin makin terkejut melihat Shosei yang tampak berang. Ia tak pernah melihat wajah Shosei semarah itu sebelumnya.
Shosei membuka pintu toilet, meninggalkan Koshin duluan dengan sedikit membanting pintu. Dengan bergegas Koshin membuka pintu dan memanggil Shosei.
"Shosei-kun, tunggu!"
Tapi ia malah melihat Shosei terpaku beberapa langkah di ujung koridor toilet.
"Koshin-kun..." gumamnya saat Koshin menghampirinya. Koshin memberikan tatapan tanya, kemudian ikut menoleh ke arah di mana netra Shosei tertuju.
"Kena—Dongju-kun gak ada di kursinya!" Koshin langsung menunjuk meja di mana mereka berkumpul tadi. Tapi kursi yang harusnya diduduki Dongju telah kosong.
Mereka segera berlari ke arah meja itu. Tak menemukan apapun selain pelayan yang hendak merapikan sisa-sisa minuman mereka.
"Mbak, mbak! Mbak liat cowok yang tadi duduk di sini?" tanya Shosei ke pelayan itu. Mimik mukanya terlihat cemas.
"Eh? Enggak tuh, mas. Coba saya tanyain temen saya dulu."
Pelayan itupun memanggil temannya yang sedang melayani pelanggan di meja sebelah. Setelah berbincang sebentar, kedua pelayan itu menghampiri Shosei dan Koshin.
"Oh... Cowok yang pakai sweater biru itu, ya? Tadi kalau gak salah dia disamperin sama dua cowok baju hitam-hitam gitu. Terus mereka keluar dari sini," jawab pelayan itu sambil berusaha mengingat-ingat. Shosei langsung membulatkan mata, kemudian menatap Koshin yang juga sama kagetnya.
"Ya udah, terimakasih ya, mbak!" Koshin segera bergegas dari sana dan menggaet tangan Shosei. Membawanya keluar dari juice bar itu.
Sebelumnya mereka sudah membayar semua pesanan mereka. Jadi mereka bisa langsung kabur dari sana.
Kedua pemuda itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru hall yang penuh dengan hiruk pikuk manusia itu. Tapi mereka sama sekali tak menemukan sosok Dongju di sekitar sana.
"Shosei-kun, kita berpencar aja, ya?"
Shosei mengangguk, kemudian berlari ke arah kanan. Meninggalkan Koshin sendirian yang berlari ke arah kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Vida Loca [LeeOn]
FanfictionGeonhak adalah orang yang selalu berpikir rasional. Selalu melakukan apapun berdasarkan akal sehat dibanding perasaannya. Tapi semua berubah saat semuanya berhubungan dengan Dongju. Ia akan melakukan segalanya demi Dongju. Meskipun hal itu mengharus...